Kesimpulan Early Childhood Caries ECC

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku diet dengan pengalaman ECC p = 0,000, pola makan selingan dengan pengalaman ECC p = 0,001, pola minum minuman manis dengan pengalaman ECC p = 0,000 dan pola minum susu dengan pengalaman ECC p = 0,001, sedangkan pola makan utama tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan pengalaman ECC p = 0,340.

6.2 Saran

1. Perlu dilakukan program penyuluhan kesehatan gigi di playgroup, Taman Kanak- Kanak dan puskesmasposyandu mengenai diet yang sehat yang harus diberikan kepada anak sewaktu giginya mulai erupsi. Orang tua perlu diberi pendidikan mengenai hubungan gizi dengan karies dan kemudian diterapkan pada anak serta membawa anak mereka ke dokter gigi untuk perawatan dan tindakan pencegahan karies. 2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko yang lebih berperan terhadap kejadian ECC. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Early Childhood Caries ECC

Early Childhood Caries ECC merupakan istilah yang menjelaskan suatu pola lesi karies yang unik pada bayi, balita, dan anak prasekolah. Dahulu Early Childhood Caries ECC dikenali juga sebagai baby bottle caries, nursing caries, baby bottle tooth decay , dan bottle rot. 1,2 Definisi ECC menurut The American Academy of Pediatric Dentistry AAPD adalah adanya satu atau lebih karies kavitas atau non-kavitas, adanya gigi yang hilang karena karies atau adanya gigi yang ditambal pada gigi sulung anak usia 0-71 bulan. Karies ini merupakan penyakit multifaktorial. 1-3,5 Faktor yang paling berperan adalah adanya aktifitas mikroorganisme penyebab karies yang tinggi, seringnya mengonsumsi makanan dan minuman kariogenik serta kebersihan mulut yang buruk. 1,5 ECC adalah suatu karies rampan yang unik pada gigi sulung dan dapat terjadi pada bayi berusia 9 bulan. ECC mempunyai pola yang khas dan seringkali terlihat pada anak-anak berusia di bawah enam tahun yang mempunyai kebiasaan minum ASI, susu botol atau cairan manis terus-menerus sepanjang hari, dua hingga empat kali sehari, sampai tertidur dan terkadang sepanjang malam. 1,3,8 Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak pada permukaan gigi, dimana gula dari sisa makanan akan difermentasikan oleh bakteri Streptokokus mutans yang terdapat dalam rongga mulut. 9 Hal ini akan menghasilkan asam organik dalam mulut yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis sekitar pH 5,5 dan menyebabkan demineralisasi enamel, yang akan berlanjut menjadi karies gigi. 1-3,5 Istilah Severe Early Childhood Caries S-ECC untuk kondisi yang lebih parah, apabila banyaknya jumlah permukaan gigi sulung terkena karies terutamanya gigi anterior yaitu insisivus rahang atas pada anak pra-sekolah. S-ECC diklasifikasikan dengan adanya minimal satu dari kriteria berikut: Anak berusia kurang dari tiga tahun dan mempunyai karies pada permukaan halus gigi smooth Universitas Sumatera Utara surface ; anak berusia tiga hingga lima tahun dan mempunyai karies pada permukaan halus gigi insisivus maksila; jumlah permukaan yang terlibat sama atau lebih dari 4 permukaan gigi pada anak berusia tiga tahun, lima atau lebih permukaan gigi pada usia empat tahun atau enam atau lebih permukaan gigi pada usia lima tahun. 1,3

2.2 Etiologi Early Childhood Caries