Tahap Perkembangan ECC Penilaian perilaku diet pola minum susu

menjadi asam. Bila suasana di rongga mulut menjadi asam pH 5,5 maka mineral kalsium dan fosfor pada enamel gigi akan terlepas dari gigi lalu gigi menjadi rapuh dan akhirnya terbentuk karies. 5,9,11

2.2.4 Faktor Waktu

Faktor waktu juga menentukan terjadinya karies dimana ketiga faktor diatas apabila dalam waktu yang lama saling berinteraksi, maka akan terjadi karies. Bakteri dalam plak memanfaatkan substrat untuk menghasilkan zat asam yang terus diproduksi selama mengonsumsi makanan kariogenik. 1,5 Semakin lama gigi terpapar gula, semakin cepat enamel mengalami demineralisasi, terjadi terutama pada anak yang minum susu sambil tidur. 14 Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan. 9 Gambar 4. Diagram lingkaran faktor yang mempengaruhi karies gigi 15

2.3 Tahap Perkembangan ECC

Menurut literatur gambaran klinis ECC terdiri dari empat tahap yaitu tahap inisial, tahap kedua, tahap ketiga dan tahap keempat. Universitas Sumatera Utara

2.3.1 Tahap Inisial

Pada tahap ini gigi mempunyai gambaran seperti kapur, lesi demineralisasi berwarna opak pada permukaan halus gigi sulung insisivus maksila. Hal ini terjadi saat anak berusia 10-20 bulan atau lebih muda. Terdapat garis putih yang menonjol terlihat pada daerah servikal dari permukaan vestibular dan palatal gigi sulung insisivus maksila. Pada tahap ini, lesi adalah reversibel tetapi tidak terlihat oleh orang tua dan dokter yang memeriksa mulut anak. Lebih lanjut, lesi ini dapat didiagnosa hanya setelah seluruh gigi dikeringkan. 8,11 Gambar 5. ECC tahap inisial 15

2.3.2 Tahap Kedua

Tahap ini terjadi saat usia anak sudah mencapai 16-24 bulan. Dentin mengalami kerusakan apabila lesi putih pada insisivus berkembang dengan cepat menyebabkan enamel rusak. Dentin terpapar dan terlihat lunak dan berwarna kuning. Pada molar sulung maksila terjadi lesi inisial pada permukaan servikal, proksimal dan oklusal. Pada tahap ini, anak mulai mengeluh giginya sensitif saat tersentuh makanan atau minuman yang dingin. 1,8,11 Gambar 6. ECC tahap kedua 15 Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Tahap Ketiga

Tahap ini terjadi saat usia anak 20-36 bulan dan dikarakterisasi dengan lesi yang besar dan dalam pada insisivus maksila dan terjadi iritasi pulpa. Anak akan mengeluh sakit saat mengunyah, menyikat gigi dan mengalami sakit spontan pada waktu malam. Pada tahap ini, molar sulung maksila pada tahap kedua sedangkan gigi molar sulung mandibula dan kaninus sulung maksila pada tahap inisial. 1,8,11 Gambar 7. ECC tahap ketiga 15

2.3.4 Tahap Keempat

Tahap ini terjadi ketika anak sudah berusia 30-48 bulan. Mahkota gigi anterior maksila fraktur sebagai akibat dari rusaknya enamel dan dentin. Pada tahap ini gigi insisivus sulung maksila biasanya sudah mengalami nekrosis dan molar satu sulung maksila berada pada tahap tiga. Molar kedua sulung dan kaninus sulung maksila serta molar pertama sulung mandibula pada tahap kedua. Anak akan sangat menderita, susah mengekspresikan rasa sakitnya, susah tidur, dan tidak mau makan. 1,8,11 Gambar 8. ECC tahap keempat 15 Universitas Sumatera Utara

2.4 Faktor Risiko Luar ECC