4.5 Analisis Statistik Hubungan Pola Minum Susu dengan Pengalaman ECC
Pola minum susu dibagi atas tiga variabel yaitu frekuensi, durasi minum susu dan minum susu botol pada malam hari. Berdasarkan variabel frekuensi minum susu, rerata deft
frekuensi 0-2 kalihari sebesar 3,23 ± 3,05, frekuensi 3-4 kalihari 3,94 ± 3,63 dan frekuensi ≥5
kalihari 3,75 ± 4,79. Secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna pada frekuensi minum susu dengan pengalaman ECC p = 0,577 Tabel 16.
Berdasarkan variabel durasi minum susu, rerata deft durasi 1-20 menit sebesar 2,23 ± 2,58, durasi 21-30 menit 4,31 ± 3,52 dan durasi 30 menit 6,15 ± 3,65. Secara statistik terdapat
hubungan yang bermakna antara durasi minum susu dengan pengalaman ECC p = 0,000 Tabel 16.
Berdasarkan variabel minum susu dengan botol malam hari, rerata deft anak yang tidak minum susu dengan botol malam hari sebesar 1,84 ± 3,20, minum susu dengan botol malam
hari 1-3 hariminggu 4,00 ± 3,35 dan 4-7 hariminggu 4,00 ± 3,36. Secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara minum susu dengan botol malam hari dengan pengalaman
ECC p = 0,042 Tabel 16.
Tabel 16. Hasil analisis statistik hubungan variabel pola minum susu dengan pengalaman ECC Kategori variabel pola minum susu n
Rerata deft ± SD p
Frekuensi minum Susu - 0-2 kalihari
- 3-4 kalihari -
≥5 kalihari 48 45,7
53 50,5 4 3,8
3,23 ± 3,05 3,94 ± 3,63
3,75 ± 4,79 0,577
Durasi minum susu - 1-20 menit
- 21-30 menit - 30 menit
47 44,8 45 42,9
13 12,3 2,23 ± 2,58
4,31 ± 3,52 6,15 ± 3,65
0,000
Minum dengan Botol Malam Hari - Tidak
- 1-3 hariminggu -
≥4 hariminggu 19 18,1
11 10,5 75 71,4
1,84 ± 3,20 4,00 ± 3,35
4,00 + 3,36 0,042
p 0,05
Universitas Sumatera Utara
Pola minum susu merupakan jumlah dari nilai bobot frekuensi, durasi dan minum susu botol pada malam hari. Rerata deft kategori pola minum susu baik sebesar 1,18 ± 2,01, sedang
3,64 ± 3,06 dan buruk 4,74 ± 3,86. Secara statistik, terdapat hubungan yang bermakna antara pola minum susu dengan pengalaman ECC p = 0,001 Tabel 17.
Analisa Post-Hoc data tabel 17 dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dengan menggunakan uji Tukey dan diperoleh hasil antara kelompok baik dan sedang p=0,019,
antara kelompok baik dan buruk p=0,001 dan antara kelompok sedang dan buruk p=0,264. Diperoleh kesimpulan bahwa kelompok yang mempunyai perbedaan rerata pengalaman karies
adalah anak dengan pola minum susu baik dan sedang serta kelompok anak dengan pola minum susu baik dan buruk.
Tabel 17. Hasil analisis statistik hubungan pola minum susu dengan pengalaman ECC Pola minum susu
n Rerata deft ± SD
p Baik
Sedang Buruk
17 16,2 53 50,5
35 33,3 1,18 ± 2,01
3,64 ± 3,06 4,74 ± 3,86
0,001
p 0,05
4.6 Analisis Statistik Hubungan perilaku diet dengan pengalaman ECC