Miller sampai sampel terpenuhi. Lembar pencatatan diet yang akan digunakan untuk menganalisis diet dapat dilihat pada lampiran.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan Data dilakukan dengan sistem komputerisasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji One-Way Annova untuk variabel dengan tiga kriteria dan dengan
uji-t independen untuk variabel dengan dua kriteria. Analisis Post-Hoc One-Way Annova
dilakukan dengan uji Tukey. Nilai kemaknaan p0,05 dan derajat kepercayaan
95. Program statistik SPSS Version 20.00 digunakan untuk mengolah dan menganalisis data penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Responden Anak
Karakteristik responden anak meliputi jenis kelamin dan usia. Berdasarkan jenis kelamin, persentase anak laki
– laki 46,7 dan anak perempuan 53,3. Berdasarkan usia persentase kelompok anak berusia 12-24 bulan 56,2 dan usia 25-36 bulan
sebanyak 43,8 Tabel 9.
Rerata pengalaman ECC keseluruhan pada sampel anak usia 12-36 bulan diperoleh sebesar 3,61 ± 3,40. Berdasarkan jenis kelamin, persentase anak laki-laki yang bebas
karies sebanyak 24,5 dan perempuan 33,9. Berdasarkan usia, persentase kelompok anak usia 12-24 yang bebas karies sebanyak 47,5 dan usia 25-36 bulan 6,5. Secara
keseluruhan jumlah anak yang bebas karies adalah 29,5 Tabel 9.
Tabel 9. Karakteristik responden anak Karakteristik
n Bebas Karies n
Jenis Kelamin Laki
– Laki Perempuan
49 46,7 56 53,3
12 24,5 19 33,9
Usia 12-24 bulan
25-36 bulan 59 56,2
46 43,8 28 47,5
3 6,5
Total 105 100
31 29,5
4.2 Analisis Statistik Hubungan Pola Makan Utama dengan Pengalaman ECC
Pola makan utama dibagi atas dua variabel yaitu frekuensi makan utama dan durasi makan utama. Berdasarkan variabel frekuensi makan utama, rerata deft frekuensi 1-3 kalihari
sebesar 3,36 ± 3,10 dan frekuensi 3 kalihari 4,28 ± 4,13. Berdasarkan perincian variabel, secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi makan utama dengan
pengalaman ECC p = 0,217 Tabel 10.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan variabel durasi makan utama, rerata deft durasi 1-20 menit sebesar 2,76 ± 3,17, durasi 21-30 menit 3,46 ± 2,96 dan durasi 30 menit 4,44 ± 3,99. Secara statistik tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara dan durasi makan utama dengan pengalaman ECC p = 0,159 Tabel 10.
Tabel 10. Hasil analisis statistik hubungan varibel pola makan utama dengan pengalaman ECC Kategori variabel pola makan utama
n Rerata deft ± SD
p Frekuensi Makan Utama
- 1-3 kalihari - 3 kalihari
76 72,4 29 27,6
3,36 ± 3,10 4,28 ± 4,13
0,217
Durasi Makan Utama - 1-20 menit
- 21-30 menit - 30 menit
25 23,8 46 43,8
34 32,4 2,76 ± 3,17
3,46 ± 2,96 4,44 ± 3,99
0,159
Pola makan utama merupakan jumlah dari nilai bobot frekuensi makan utama dan durasi makan utama. Rerata deft kategori pola makan utama baik sebesar 3,08 ± 2,74, sedang 3,97 ±
3,66 dan buruk 4,21 ± 4,30. Secara statistik, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan utama dengan pengalaman ECC p = 0,340 Tabel 11.
Tabel 11. Hasil analisis statistik hubungan pola makan utama dengan pengalaman ECC Pola Makan Utama
n Rerata deft ± SD
p Baik
Sedang Buruk
48 45,7 38 36,2
19 18,1 3,08 ± 2,74
3,97 ± 3,66 4,21 ± 4,30
0,340
4.3 Analisis Statistik Hubungan Pola Makan Selingan dengan Pengalaman ECC