50 Indonesia. Inflasi yang terjadi di Indonesia masih cukup tinggi apabila
dibandingkan dengan tingkat inflasi Malaysia dan Thailand yang berkisar 2, bahkan Singapura yang berada di bawah 1. Bila sektor-sektor riil dalam negeri
tidak dibangkitkan maka upaya di sektor moneter menjaga kestabilan makro ekonomi dalam jangka panjang hanya akan menjadi hal yang sia-sia.
4.7 Analisis Data
4.7.1 Hasil Uji OLS
Untuk melihat seberapa besar pengaruh jumlah uang beredar, suku bunga, giro wajib minimum, indeks harga saham gabungan, utang luar negeri dan inflasi
di Indonesia, maka dilakukan estimasi dengan menggunakan uji Ordinary Least Squared OLS dengan menggunakan program Eviews 7.
Tabel 4.2 Hasil Uji OLS
Dependent Variable: INFLASI Method: Least Squares
Date: 031716 Time: 15:32 Sample: 1986 2015
Included observations: 30 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
X
1
5.65E-06 1.40E-06
4.046120 0.0005
X
2
2.297435 0.214263
10.72251 0.0000
X
3
0.162033 0.352265
0.459976 0.6497
X
4
-0.000141 0.000231
-0.610252 0.5474
X
5
-3.99E-07 3.48E-06
-0.114764 0.9096
C -24.81462
4.115100 -6.030136
0.0000 R-squared
0.831098 Mean dependent var 10.12500
Adjusted R-squared 0.795910 S.D. dependent var
13.11438 S.E. of regression
5.924596 Akaike info criterion 6.572958
Sum squared resid 842.4200 Schwarz criterion
6.853198 Log likelihood
-92.59438 Hannan-Quinn criter. 6.662609
F-statistic 23.61882 Durbin-Watson stat
1.766111 ProbF-statistic
0.000000
Universitas Sumatera Utara
51 Berdasarkan tabel 4.1 di atas, hasil estimasi yang dilakukan menggunakan
metode Ordinari Least Squared OLS untuk jumlah uang beredar, suku bunga, giro wajib minimum, indeks harga saham gabungan, utang luar negeri
memberikan pengaruh terhadap inflasi di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R
2
0,831098 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas dalam estimasi tersebut mampu menjelaskan variabel inflasi sebesar 83 persen
selama kurun waktu 1986-2015, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan.
4.7.2 Hasil Uji t-Statistik
Uji t-statistik merupakan pengujian hipotesis secara individual untuk membuktikan nilai koefisien regresi itu signifikan yang diperoleh secara statistik
dan dapat menentukan nilai dependent variabel. a
Jumlah uang beredar Hipotesis :
H : β = 0
H
1
: β ≠ 0 α = 5 ; df = n – k ; df = 30 – 6 =24 ; t
tabel
= 2.06 Uji t-statistik ; t
hitung
= 4.05 t
hitung
4,05 t
tabel
2,06, berarti jumlah uang beredar mempengaruhi inflasi di Indonesia.
b Suku bunga
Hipotesis :
Universitas Sumatera Utara
52 H
: β = 0 H
1
: β ≠ 0 α = 5 ; df = n – k ; df = 30 – 6 =24 ; t
tabel
= 2.06 Uji t-statistik ; t
hitung
= 10,72 t
hitung
10,72 t
tabel
2,06, berarti suku bunga mempengaruhi inflasi di Indonesia.
c Giro wajib minimum
Hipotesis : H
: β = 0 H
1
: β ≠ 0 α = 5 ; df = n – k ; df = 30 – 6 =24 ; t
tabel
= 2.06 Uji t-statistik ; t
hitung
= 0,45 t
hitung
0,45 t
tabel
2,06, berarti giro wajib minimum tidak mempengaruhi inflasi di Indonesia.
d Indeks harga saham gabungan
Hipotesis : H
: β = 0 H
1
: β ≠ 0 α = 5 ; df = n – k ; df = 30 – 6 =24 ; t
tabel
= 2.06 Uji t-statistik ; t
hitung
= 0,61 t
hitung
0,61 t
tabel
2,06, berarti indeks harga saham gabungan tidak mempengaruhi inflasi di Indonesia.
e Utang luar negeri
Universitas Sumatera Utara
53 Hipotesis :
H : β = 0
H
1
: β ≠ 0 α = 5 ; df = n – k ; df = 30 – 6 =24 ; t
tabel
= 2.06 Uji t-statistik ; t
hitung
= 0,11 t
hitung
0,11 t
tabel
2,06, berarti utang luar negeri tidak mempengaruhi inflasi di Indonesia.
4.7.3 Hasil Uji F