27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh jumlah uang beredar, suku bunga, giro wajib minimum, operasi pasar terbuka IHSG dan utang luar negeri
terhadap inflasi di Indonesia selama periode 1985 – 2014 menggunakan uji regresi berganda dan asumsi klasik.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data ini diperoleh atau dikumpulkan dari peneliti-peneliti terdahulu dari sumber
yang sudah ada. Data ini bersumber dari Bank Indonesia dalam angka dan BPS. Jenis data yang digunakan adalah data time series data tahunan selama 30 tahun,
yaitu tahun 1985 – 2014.
3.3. Pengolahan Data
Program pengolahan data yang digunakan oleh peneliti adalah data program komputer E-views.
3.4. Model Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dan asumsi klasik untuk melihat bagaimana pengaruh jumlah uang beredar, suku
bunga, giro wajib minimum, operasi pasar terbuka dan utang luar negeri terhadap inflasi di Indonesia.
Model persamaan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai: Y = α + β
1
X
1
+β
2
X
2
+β
3
X
3
+β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ ε
Universitas Sumatera Utara
28 Dimana
:
Y = inflasi
X
1
= Jumlah Uang Beredar X
2
= Suku Bunga X
3
= Giro Wajib Minimum X
4
= Operasi Pasar Terbuka X
5
= Utang Luar Negeri α
= Intercept β
= Koefisien ε
= Error Term
3.5 Test of Goodness Fit Uji Kesesuaian
Uji ini dikembangkan oleh Pearson pada tahun 1900 yang merupakan perhitungan suatu kuantitas yang disebut Kai Kuadrat. Metode ini sangat
bermanfaat ketika data yang tersedia hanya berupa frekuensi disebut count. Uji kai kuadrat untuk satu sampel dapat dipakai untuk menguji apakah data sebuah
sampel yang diambil menunjang hipotesa yang menyatakan bahwa populasi asal sampel tersebut mengikuti suatu distribusi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu
uji ini disebut juga uji keselarasan goodnessof fit test, karena untuk menguji apakah sebuah sampel selaras dengan salah satu distribusi teoritis seperti
distribusi normal, uniform, binomial dan lainnya.
3.5.1 Koefisien Determinasi R
2
Uji koefisien determinasi dengan simbol R
2
merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik
dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum R
2
digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan suatu model. Regresi R
2
dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika
R
2
sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan
Universitas Sumatera Utara
29 data secara sempurna.Interpretasi lain ialah bahwa R
2
diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang diterangkan oleh regresor variabel bebas X dalam
model. Dengan demikian, jika R
2
= 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dalam variabel Y. jika R
2
= 0 akan
mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara regresor X dengan variabel Y. 3.5.2 Uji F-Statistik
Uji F digunakan untuk menguji hipotesis, apakah variansi dari sebuah populasi normal sama dengan variansi dari populasi normal lainnya. Satu variansi sampel
yanglebih besar ditempatkan pada pembilang, sehingga rasio minimalnya adalah 1,00. Distribusi F jugadigunakan untuk menguji asumsi-asumsi bagi beberapa statistik uji.
3.5.3 Uji t-statistik
Uji t diujikan statistika untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari nilai yang diperkirakan dengan nilai hasil perhitungan statistika. Uji t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Uji-t menilai apakah mean dan keragaman
dari dua kelompok berbeda secara statistik satu sama lain. Analisis ini digunakan apabila kita ingin membandingkan mean dan keragaman dari dua kelompok data,
dan cocok sebagai analisis dua kelompok rancangan percobaan acak. 3.6
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan terjemahan dari clasical linear regression model CLRM yang merupakan asumsi yang diperlukan dalam analisis regresi
liniar dengan ordinary least square OLS. CLRM juga sering disebut dengan The Gaussian Standard, yang sebenarnya terdiri dari 10 item. Akan tetapi, yang sering
Universitas Sumatera Utara
30 dijumpai dalam berbagai penelitian, atau berbagai buku statistik mungkin hanya 4
atau 5 saja.
3.6.1 Multikolinearitas
Model ini digunakan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi keterkaitan yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi
linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya
menjadi terganggu. Sebagai ilustrasi, adalah model regresi dengan variabel bebasnya motivasi, kepemimpinan dan kepuasan kerja dengan variabel terikatnya
adalah kinerja. Logika sederhananya adalah bahwa model tersebut untuk mencari pengaruh antara motivasi, kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja.
Jadi tidak boleh ada korelasi yang tinggi antara motivasi dengan kepemimpinan, motivasi dengan kepuasan kerja atau antara kepemimpinan dengan kepuasan
kerja. Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji gangguan multikolinearitas
adalah dengan variance inflation factor VIF, korelasi pearson antara variabel-
variabel bebas, atau dengan melihat eigenvalues dan condition index CI. 3.6.2 Heterokedastisitas
Model ini digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang
memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut
homoskedastisitas.Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode
Universitas Sumatera Utara
31 scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED nilai prediksi dengan SRESID
nilai residualnya. 3.6.3 Normalitas
Asumsi dalam OLS adalah nilai rata-rata dari faktor pengganggu µi adalah nol. Untuk menguji apakah normal atau tidaknya faktor pengganggu, maka perlu
dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Jarque – Bera Test J-B test. Cara lain untuk melihat apakah data telah berdistribusi normal dengan menggunakan J-
B test adalah dengan melihat angka probability. Apabila angka probability 0.05 maka data berdistribusi normal. Sebaliknya apabila angka probability 0.05 maka
data tidak berdistribusi normal.
3.7 Defenisi Operasional
a Jumlah uang beredar adalah jumlah nilai keseluruhan uang yang berada di
tangan masyarakat dan beredar dalam sebuah perekonomian suatu negara, dimana perubahan jumlah uang yang beredar ini ditentukan oleh hasil
interaksi antara masyarakat, lembaga keuangan serta bank sentral. b
Suku Bunga adalah persentase dari modal yang dipinjam dari pihak luar atau tingkat keuntungan yang didapatkan oleh penabung di Bank atau
tingkat biaya yang dikeluarkan oleh investor yang menanamkan dananya pada saham.
c Giro wajib minimum adalahjumlah dana minimum yang wajib dipelihara
oleh Bank yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga DPK.
Universitas Sumatera Utara
32 d
Operasi pasar terbuka IHSG adalahpembelian atau penjualan sekuritas pemerintah yang dilakukan oleh bank sentral yang bertindak atas instruksi
dari dewan gubernur bank sentral. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG adalah salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek
Indonesia BEI; dahulu Bursa Efek Jakarta BEJ. Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April1983, sebagai indikator pergerakan harga saham
di BEJ, Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI.
e Utang luar negeri adalah posisi kewajiban aktual penduduk Indonesia
kepada bukan penduduk, tidak termasuk kontinjen yang membutuhkan pembayaran kembali bunga danatau pokok pada waktu yang akan datang.
fInflasi adalahsuatu proses kenaikan harga, yaitu adanya kecenderungan bahwa harga barang meningkat secara terus menerus.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia