22 1
Kelompok Bahan Makanan 2
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau 3
Kelompok Perumahan 4
Kelompok Sandang 5
Kelompok Kesehatan 6
Kelompok Pendidikan dan Olah Raga 7
Kelompok Transportasi dan Komunikasi.
2.7 Hubungan Jumlah Uang Beredar dan Inflasi
Pada variabel utang luar negeri dalam jangka panjang maupun jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia. Sesuai dengan
UU No.172003 tentang Keuangan Negara, menyebutkan bahwa pemerintah membatasi defisit nasional 3 dari PDB sehingga meskipun dalam kondisi defisit
tetapi tetap dalam porsi yang tepat. Dengan demikian tambahan utang untuk pembiayaan defisit akan dibatasi pula karena upaya efisiensi belanja oleh
pemerintah. Maka dengan adanya batasan-batasan tersebut, defisit fiskal Indonesia cenderung kecil sehingga efeknya terhadap moneter juga kecil atau
bahkan juga tidak memiliki dampak moneter karena dampak terhadap moneter karena dampak terhadap output tidak banyak. Aloysius Deno Hervino 2011,
mengatakan bahwa sisi moneter yang diwakili jumlah uang beredar lebih dominan dalam mempengaruhi volatilitas tingkat inflasi di Indonesia dari pada sisi fiskal
yang diwakili utang luar negeri karena tidak cukup mampu mempengaruhi inflasi di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
23 Nilai tukar akan memperlancar kegiatan ekonomi antar negara. Karena
fungsinya sangat vital dalam perdagangan antar negara maka perubahan nilai tukar akan berpengaruh langsung pada stabilitas harga barang-barang hasil impor.
Kenaikan nilai tukar disebut depresiasi atas mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih mahal, ini berarti nilai mata uang dalam negeri merosot turun.
Sedangkan turunnya nilai tukar disebut apresiasi mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih murah, hal ini berarti nilai relatif mata uang dalam
negeri meningkat. Depresiasi mata uang rupiah terhadap dollar Amerika mengakibatkan para pemegang dollar AS menjual dollarnya dan membeli rupiah
lalu ditabung dalam bentuk rupiah, yang menyebabkan jumlah uang beredar M
2
mengalami peningkatan.
2.8 Hubungan Suku Bunga dan Inflasi
Dalam menanggapi hubungan sebab-akibat antara jumlah uang beredar dan laju inflasi, awam cenderung berpendapat bahwa tambahan jumlah uang
beredar menyebabkan kenaikan harga-harga secara umum. Dengan perkataan lain, jumlah uang beredar merupakan penyebab inflasi, bukan sebaliknya inflasi
menyebabkan penambahan jumlah uang beredar. Dalam ilmu teori ekonomi makro dapat disebutkan bahwa suku bunga
akan berpengaruh pada kesdiaan orang untuk berinvestasi, dimana investasi tersebut pada gilirannya akan berpengaruh pada sisi permintaan. Dan permintaan
inilah yang akhirnya akan mempengaruhi inflasi.
Universitas Sumatera Utara
24
2.9 Hubungan Utang Luar Negeri dan Inflasi