Suku Bunga Giro Wajib Minimum

12

2.2 Suku Bunga

Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan untuk membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga juga merupakan sebuah harga yang menghubungkan masa kini dnegan masa depan, sebagaimana harga lainnya, maka tingkat suku bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Tingkat bunga merupakan suatu variabel penting yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih bentuk kekayaan yang ingin dimilikinya, apakah dalam bentuk uang, finnancial asset, atau benda – benda riil seperti tanah, rumah, mesin, barang dagangan dan lain sebagainya. Suku bunga dibedakan menjadi dua, suku bunga nominal dan suku bunga riil. Tingkat suku bunga nominal adalah penjumlahan dari unsur – unsur tingkat bunga, yaitu tingkat bunga “murni” pure interest rate, premi risko risk premium, biaya transaksi transaction cost dan premi untuk inflasi yang diharapkan. Tingkat bunga inilah yang harus dibayar debitur kepada kreditur di samping pengembalian pinjaman pokoknya pada saat jatuh tempo. Sedangkan suku bunga riil adalah tingkat bunga nominal minus laju inflasi yang terjadi selama periode yang sama Boediono, 1994:86-89. Suku bunga nominal adalah suku bunga yang biasa dilaporkan, dan ini pula yang biasa ditawarkan oleh kalangan perbankan atas simpanan para nasabahnya. Sedangkan suku riil adalah suku bunga yang sudah memperhitungkan perubahan nilai atau daya beli uang dari waktu ke waktu Mankiw Gregory, 20004:47. Universitas Sumatera Utara 13

2.3 Giro Wajib Minimum

Giro wajib minimum adalah perbandingan antara saldo giro bank yang wajib ditempatkan terhadap Bank Indonesia terhadap dana pihak ketiga DPK yang dimiliki bank. Kewajiban memelihara dan pemenuhan persentase GWM dihitung dengan membandingkan jumlah Saldo Rekening Giro Bank pada Bank Indonesia setiap hari dalam satu masa laporan terhadap rata-rata harian jumlah DPK dalam satu masa laporan pada masa dua laporan sebelumnya. Giro wajib minimum memiliki dua tujuan, yaitu sebagai berikut : 1. Menyerap kelebihan cadangan yang besar atau mengimbangi adanya kehilangan cadangan dalam jumlah besar. Dalam contoh, dalam suatu krisis likuiditas penurunan cadangan wajib memberikan cara untuk memelihara solvabilitas dari sistem keuangan. 2. Mengumumkan keputusan kebijaksanaan penting baik kepada masyarakat maupun bank. Perusahaan cadangan wajib merupakan tindakan yang terbuka dan dipublikasikan dengan baik dan demikian memberikan jalan yang lebih baik untuk menjaga likuiditas setiap bank.

2.4 Operasi Pasar Terbuka IHSG