54 tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai tolerance tidak berbahaya
terhadap gejala multikolinearitas apabila lebih besar dari 0,10 T 0,10. Sedangkan nilai VIF yang baik ialah kurang dari 10 VIF 10.
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Dewan.Komisaris Kom.Independen
Dewan.Direksi Komite.Audit
Kepem.Manajerial .784
.809 .601
.715 .743
1.275 1.237
1.665 1.398
1.346
a. Dependent Variable: ATO
Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit dan Kepemilikan Manajerial
menunjukkan nilai Tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas dalam penelitian ini terbebas dari
multikolonieritas atau tidak ada korelasi diantara variabel bebas.
4.2.2.3 Uji Autokorelasi
Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan antara yang satu
Universitas Sumatera Utara
55 dengan lainnya, karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu
observasi ke observasi lainnya. Pengujian yang dipakai untuk menguji autokorelasi dalam penelitian ini adalah metode Uji Durbin-Watson. Uji Durbin-
Watson merupakan sebuah test yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi pada nilai residual prediction errors dari sebuah analisis regresi.
Berikut ini merupakan tabel hasil pengujian Durbin Watson.
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .494
a
.244 .130
.064173 2.340
a. Predictors: Constant, Kepem.Manajerial, Komite.Audit, Kom.Independen, Dewan.Komisaris, Dewan.Direksi
b. Dependent Variable: ATO
Tabel 4.4 diatas menujukkan bahwa nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini sebesar 2,340. Bila dibandingkan dengan nilai pada tabel Durbin-Watson
untuk N=39 dan k=5, diperoleh nilai dl sebesar 1,3357 dan nilai du sebesar 1,7200. Syarat agar tidak terjadi autokorelasi antar variabel adalah jika nilai d
memenuhi persamaan: du d 4 – du. Karena nilai d memenuhi persamaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi
positif atau negatif tidak ada autokorelasi. 4.2.2.4 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk memastikan dalam model regresi terjadi kesamaan variance homoskedastisitas dari residual satu pengamatan ke
Universitas Sumatera Utara
56 pengamatan lain. Analisis grafik plot digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini.
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot
Grafik scatterplot dalam penelitian ini menunjukkan titik-titik menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, serta tidak membentuk
suatu pola tertentu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dan model regresi layak dipakai untuk
memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independen.
Universitas Sumatera Utara
57
4.2.3 Analisis Regresi