Statistik Deskriptif Analisis Data

49

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai maksimum, minimum, rata-rata mean dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian. Variabel yang digunakan didalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel independen meliputi dewan komisaris, komisaris independen, dewan direksi, komite audit dan kepemilikan manajerial. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah agency cost. Hasil analisis statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ATO 39 .080 .352 .24965 .068791 Dewan.Komisaris 39 3.000 22.000 5.07692 4.975649 Kom.Independen 39 .286 .667 .38005 .101860 Dewan.Direksi 39 2.000 9.000 5.92308 2.107438 Komite.Audit 39 2.000 7.000 3.12821 .800641 Kepem.Manajerial 39 .000 50.310 5.48492 13.342642 Valid N listwise 39 Berdasakan hasil analisis statistik deskriptif pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah sampel penelitian N adalah 39 perusahaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah agency cost ATO. Nilai rata-rata mean dalam Agency Cost menunjukkan angka 0,24965 yang berarti bahwa agency cost yang terdapat pada masing-masing perusahaan rata-rata sebesar 25 dengan standar Universitas Sumatera Utara 50 deviasi 0,0687 0,687. Nilai minimum dari variabel ATO adalah 0,080 , sedangkan nilai maksimumnya sebesar 0,352. Artinya, tingkat agency cost yang dikeluarkan oleh masing-masing pemegang saham dalam perusahaannya tergolong sangat rendah, yakni dengan tingkat tertinggi sebesar 0,352. Variabel dewan komisaris memiliki nilai minimum sebesar 3 dan nilai maksimum sebesar 22. Rata-rata nilai dewan komisaris adalah 5,07692 dengan standar deviasi sebesar 4,975649 5. Artinya rata-rata dewan direksi yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan property sebesar 5,07692 5,07. Proporsi dewan komisaris pada setiap perusahaan property mencapai nilai tertinggi yaitu 22 yang berarti semakin besar ukuran dewan komisaris maka akan semakin besar pengawasan terhadap manajemen untuk menekan agency cost. Variabel komisaris independen memiliki nilai minimum sebesar 0,286 28,6 dan nilai maksimum sebesar 0,667 66,7. Rata-rata mean komisaris independen yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan adalah 0,38005 38,005 dengan standar deviasi sebesar 0,101860 1,186. Jumlah komisaris independen pada masing-masing perusahaan tergolong sangat tinggi yaitu 66,7 Variabel dewan direksi memiliki nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 9. Rata-rata dewan direksi pada tiap perusahaan property adalah 5,92308 5,92 dengan standar deviasi sebesar 2,107438 2,1. Jumlah dewan direksi pada masing-masing perusahaan tergolong rendah yaitu 9. Artinya semakin sedikit proporsi dewan direksi maka semakin dapat meminimalisasi terjadinya agency cost dalam perusahaan. Universitas Sumatera Utara 51 Variabel komite audit memiliki nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 7. Rata-rata mean komite audit dalam tiap-tiap perusahaan property sebesar 3,12821 3,12 dengan standar deviasi sebesar 0,800641 0,8. Jumlah komite audit pada masing-masing perusahaan mencapai nilai tertinggi sebanyak 7. Yang berarti semakin banyak jumlah komite audit, maka peran komite audit dalam memantau manajer akan semakin efektif. Variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 50,31. Rata-rata nilai kepemilikan manajerial adalah 5,48492 dengan standar deviasi sebesar 13,342642 13,34. Artinya rata-rata kepemilikan manajerial yang dimiliki oleh perusahaan property adalah sebesar 5,50. Dan kepemilikan manajerial pada masing-masing perusahaan property tergolong tinggi pada nilai 50,31.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAPMANAJEMEN LABA Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014).

0 6 17

PENGKEPE Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Dan Agency Cost Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

0 10 15

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Dan Agency Cost Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

0 3 8

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AGENCY COST PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 11

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 9

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 23

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 10