Koefisien Determinasi Uji Statistik t

58 ATO = 0,171 + 0,007DK + 0,231KI + -0,001DD + -0,012KA + 0,00588KM + e 4.2.4 Uji Hipotesis Hasil regresi yang diperoleh dari analisis regresi berganda akan diuji atau dianalisis lebih lanjut dengan beberapa metode pengujian hipotesis yang terdiri dari koefisien determinasi R 2 dan uji statistik t.

4.2.4.1 Koefisien Determinasi

� � Tujuan koefisien determinasi R 2 adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1. Semakin kecil nilai R 2 , maka R yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan Variabel terikat semakin rendah atau terbatas, begitu pula sebaliknya. Tabel 4.7 Nilai Koefisien Determinasi � � Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .494 a .244 .130 .064173 a. Predictors: Constant, Kepem.Manajerial, Komite.Audit, Kom.Independen, Dewan.Komisaris, Dewan.Direksi Nilai R Square yang diperoleh sebesar 0,244. Artinya, sebanyak 24,4 variabel ATO dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit dan Kepemilikan Manajerial. Sedangkan sisanya 75,6 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian. Standard Error of the Estimate yang bernilai sebesar 0,064173 Universitas Sumatera Utara 59 menunjukkan bahwa model regresi dapat memprediksi variabel dependen dengan tepat, karena estimasi kesalahan error sangat kecil.

4.2.4.2 Uji Statistik t

Uji Statistik t atau uji t bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh antar satu variabel independen secara parsial dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Jika signifikan suatu variabel bebas lebih kecil dari signifikan 0,05, maka variabel bebas tersebut berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya. Tabel 4.8 Hasil Uji –t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .171 .063 2.702 .011 Dewan.Komisaris .007 .002 .481 2.813 .008 Kom.Independen .231 .114 .342 2.034 .050 Dewan.Direksi -.001 .006 -.032 -.165 .870 Komite.Audit Kepem.Manajerial -.012 5.880E-5 .015 .001 -.137 .011 -.764 .065 .450 .949 a. Dependent Variable: ATO Tabel 4.8 menyajikan nilai t hitung dan nilai signifikan dari setiap variabel. Nilai tabel dalam penelitian ini adalah 1,69092, dengan ketentuan df = N-k, yaitu df = 34 39-5. Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa hanya dewan komisaris dan komisaris independen yang memiliki pengaruh terhadap agency cost ATO Universitas Sumatera Utara 60 secara parsial. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung masing-masing variabel tersebut yang lebih besar dari t-tabel 2,8131,69092 dan 2,0341,69092, dan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 0,0080,05 dan 0,05 ≤0,05.

4.3 Pembahasan

Berikut ini adalah pembahasan dari hasil hipotesis yang menampilkan hubungan variabel-variabel bebas dewan komisaris, komisaris independen, dewan direksi, komite audit dan kepemilikan manajerial terhadap agency cost ATO secara parsial.

4.3.1 Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Agency Cost

Berdasarkan hasil penelitian hipotesis sebelumnya ,nilai t pada variabel dewan komisaris adalah 2,813, dan signifikansi sebesar 0,008. Hal ini menunjukkan bahwa dewan komisaris berpengaruh positif secara parsial terhadap agency cost, karena t-hitung t-tabel 2,8131,69092 dan nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 0,0800,05. Artinya, jika dewan komisaris suatu perusahaan semakin tinggi, maka dewan komisaris dapat bekerja secara efektif dalam mengawasi kinerja para dewan direksi. Dewan komisaris bertugas untuk mengawasi jalannya operasional perusahaan serta memastikan bahwa manajer benar-benar melakukan hal yang sesuai dengan kepentingan saham serta akan meningkatkan rasio perputaran aset sehingga dapat menekan agency cost biaya keagenan. Pernyataan ini mendukung hasil penelitian dari Krisnauli 2014 yang menyatakan jika dewan komisaris memiliki pengaruh positif terhadap agency cost. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha dewan komisaris berpengaruh terhadap agency cost diterima. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAPMANAJEMEN LABA Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014).

0 6 17

PENGKEPE Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Dan Agency Cost Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

0 10 15

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Dan Agency Cost Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

0 3 8

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AGENCY COST PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 11

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 9

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 23

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 10