Klien : Anak dari Ibu NB

kebutuhan HH selalu terpenuhi. Tidak hanya itu HH sering mendapat dorongan positif dari keluarganya. Ibu NB berharap anaknya bisa sembuuh dari ketergantungan narkoba karena menurut Ibu NB itu bisa merusak kesehatan. Saat HH mengkonsumsi narkoba HH sering menelpon kakaknya untuk minta uang dengan alasan yang berbeda-beda, padahal uang itu untuk membeli narkoba. apalagi membohongi ibunya dengan alasan yang lain juga. Bagi Ibu NB, merehabilitasi HH adalah hal yang sangat penting mau berapapun biayanya yang terpenting anaknya sembuh. Dari penglihatan Ibu NB selama menjenguk HH, ia sudah mulai sadar dan berubah kelakuanya karena kedewasaan dan kesopannaya bersama keluarganya, tetapi yang paling mengecewakan Ibu NB adalah kenapa anaknya semakin kurus, padahal setiap anaknya menelpon meminta kebutuhannya selalu dipenuhi. Terkadang Ibu NB tidak tega melihat kondisi anaknya seperti itu, karena menurut Ibu NB kedisiplinan panti insyaf sangat ketat. Tapi mau gimana lagi ini semua demi kesembuhan anaknya. Ibu NB juga bangga kepada HH karena HH sudah berubah walaupun hanya baru beberapa bulan di rehabilitasi. Ibu NB sudah dapat mempelajari bgaimana cara mengatasi jika HH relaps lagi. Untuk kedepannya setelah nanti HH benar-benar sembuh dan keluar dari panti ini saya akan mengajarkan dia menjadi wirausaha agar dia membuat kesibukannya dengan pekerjaan yang saya berikan dan agar tidak terjadi relaps lagi.

b. Klien : Anak dari Ibu NB

Nama : HH Jenis Kelamin : Pria Umur : 25 tahun Agama : Kristen Pekerjaan : Wiraswasta Status : Menikah HH salah satu penduduk berasal dari kota Medan Helvetia yang mengikuti rehabilitasi. HH sudah direhabilitasi selama 2 dua bulan di PSP “Insyaf”. HH mengatakan: “Saya senang berada di panti ini walaupun hanya baru 2 bulan, ini yang sudah ke 5 kalinya saya di rehabilitasi. Saya mau di rehabilitasi di panti ini karena kedisiplinannya yang berbeda dari swasta tempat saya di rehabilitasi sebelumya. Saya mendapatkan alamat panti ini mencari- cari dari internet. Pertama saya masuk panti ini, saya terkejut karena peraturannya yang sangat ketat misalnya untuk merokok saja sangat dibatasi tapi bagi saya itu sangat nyaman karena sudah bisa melupakan yang namanya narkoba”. Menurut HH pada zaman sekarang ini dengan mudahnya narkoba di dapat baik dikalangan lingkungannya atau tempat lainnya, maka dari itu jenis narkoba yang pertama HH kenal adalah ganja. Dari ahsil wawancara AA mengatakan: “Alasan yang mendorong saya untuk menggunakan narkoba yaitu karena ingin coba-coba dan adanya ajakan dari teman-teman sehingga saya tergoda untuk mencobanya. Saya mengkonsumsi narkoba dari tahun 2008, walaupun saya sudah 5 kali di rehabilitasi tapi sebaik keluar dari rehabilitasi saya tetap mengkonsumsi lagi itu terjadi karena peraturan pantinya tidak mengajarkan kedisiplinan kepada kami”. HH menggunakan narkoba pada saat lagi berkumpul sama teman atau saat lagi sendiri berada dirumah. Awalnya HH memperoleh narkoba ini dari teman, karena pada saat HH ingin mengkonsumsi HH meminta dan menyuruh teman untuk memperoleh narkoba itu tetapi lama kelamaan HH dikenalkan kepada kepala bandar di sekitar lingkungan rumahnya juga, dimana bandar ini sudah lama kenal sama teman HH, maka dari itu selanjutnya HH memperoleh narkoba dari bandar itu. karena HH sudah kenal dan saling komunikasi HH melakukan transaksi di daerah tempat tinggalnya. Tempat transaksi HH dengan bandarnya di kios atau tempat jualan, bandar atau pengedar telah bekerja sama dengan yang punya kios tersebut, karena untuk keamanan masing-masing. HH mengatakan: “Semenjak saya mengkonsumsi narkoba lagi setelah di rehabilitasi di jawa sana lagi, saya menggunakan narkoba dirumah sendiri dan orang tua saya yang menyuruhnya juga. Karena takut saya merugikan orang lain di luaran sana. Namun karena rasa ketergantungan yang sangat tinggi akhirnya saya tidak berfikir apapun akibatnya saya sudah tidak takut sama polisi, dan saya menggunkan narkoba itu buat dirinya jadi pelupa atau pemalas dan akhirnya pekerjaan saya berantakan tidak menentu arah. Tapi sudah merasakan enak dan ingin mengkonsumsi terus baik siang hari atau malam hari”. Masuk di PSPP “Insyaf” ini atas kemauan HH sendiri, karena ia merasa tidak bisa berubah sama sekali akhirnya ia jerah dengan dirinya sendiri. Dimana HH berkeinginan untuk hidup sehat tanpa ketergantungan narkoba karena ada teman HH meninggal karena ketergantungan narkoba, maka dari itu HH ingin sembuh dan mengikutirehabilitasi di PSPP “Insyaf” yang meyakinkan dirinya bisa berubah karena kedisiplinan panti ini. Untuk mendapatkan narkoba HH telah menghabiskan banyak uang, dimulai dari uang jajannya semasa ia sekolah sampai ia bekerja hasilnya hanya untuk narkoba saja. Maka dari itu HH harus merubah hidupnya untuk hidup lebih sehat dan ingin menajuhi narkoba, tidak ingin memakai narkoba lagi dan dapat emrubah sikapnya menjadi lebih baik lagi. Dalam hidup HH faktor yang terberat dialami HH untuk tidak mengkonsusmi narkoba yaitu pengaruh dari teman-teman di luaran sana. Mak dari itu cara HH mengatasinya mencari kesibukan sendiri. Dari hasil wawancara, HH tidak betah dengan program-program yang ada di panti ini namun setelah beberapa minggu HH merasa lebih betah karena HH mulai bisa menerima semua kenyataan di panti. Dengan program-program yang ada di panti sudah sesuai dengan kebutuhannya, karena HH sekarang ini sudah tidak mengingat narkoba lagi. Dalam masa bimbingan program yang ada di panti HH selalu mengikuti bimbingan yang tertera, terutama bimbingan keterampilan ia sanagt senang dengan melakukan ketrampilan karena itu membuat dia melatih kesabarannya. Apalagi dengan bimbingan sosial membuat ia menjadi terbuka dengan keluarga dan menceritakan masalah apa yang ia alami. Tapi selama HH di rehabilitasi HH ingin menghubungi keluarganya, karena keluarganya lah yang mendukung ia terus-menerus untuk sembuh. Dan setiap keluarga berkunjung untuk melihat HH keluarga selalu memberikan respon positif untuknya sehingga ia berkeinginan untuk bernar-benar pulih dan ia mencegah agar tidak relaps lagi, karena HH tidak ingin untuk mengcewakan orang tuanya. HH berharap ini terakhir kalinya ia di rehabilitasi karena HH ingin menjadi anak yang baik dalam keluarganya. Tujuan HH setelah keluar dari panti ini yaitu ingin membuka usaha seperti buka bengkel mobil atau lainnya sehingga ia tidak dapat menggunakan narkoba lagi, dan HH ingin membuktikan kepada keluarga atau amsyarakat sekitar bahwa ia akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

5.3 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Gambaran Dukungan Keluarga pada Klien Pengguna Napza di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara

15 116 82

Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan

0 43 248

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

18 140 138

PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PROSES REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LEMBAGA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) YOGYAKARTA.

0 2 154

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

0 0 2

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

0 0 12

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

0 0 32

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

0 0 2

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

0 0 4

Gambaran Dukungan Keluarga pada Klien Pengguna Napza di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara

0 0 21