Bimbingan Fisik dan Psikis Bimbingan Sosial

menghafal ayat-ayat al-quran. Setiap klien ahrus bisa menghafal ayat sedikit demi sedikit, kalau rantainya ingin dilepas. Informan pertama dan Informan keempat mengatakan kalau dia belajar banyak hal. Pelajaran yang paling ditekankan di panti adalah agama. Sejak direhabilitasi JPS dan HH mengaku mereka semakin mengerti apa itu agama, mereka juga sering mendengarkan khotbah apa yang diberikan pendeta kepada mereka. Setelah mendengar khotbah, mereka merasakan ibah dan merenungi masa lalu mereka yang suram. Sedangkan Informan kedua dan Informan ketiga mereka mengalami perkembangan di bidang keagamaan. Semenjak mereka sering melakukan sholat 5 waktu dan membaca al-quran mereka dapat pencerahan juga dari ustad setiap hari jumat, mereka dapat mengambil hikmah dari setiap pelajaran yang di berikan ustad kepada mereka. Dimana salah satunya untuk barang haram tersebut dan mengakui kesalahannya pada dirinya sendiri. Bimbingan rohani yang sehat akan mendukung jasmani dalam proses penyembuhan. Terkhusus lagi karena kita adalah orang Indonesia yang notabennya sangat menjunjung kehidupan beragama sesuai dengan sila pertama dari pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa. Melalui agama ditanamkan kembali nilai-nilai yang sempat luntur. Saat jasmani lemah terhadap suatu percobaan, ada jiwa yang kuat untuk melawan keinginan daging. Dengan demikian pribadi dengan Tuhannya juga sanagt penting diperbaiki.

5.3.1.3 Bimbingan Fisik dan Psikis

Metode bimbingan fisik di panti ini dilakukan dengan cara berolahraga setiap hari seperti sepak bola, bulu tangkis, tenis meja, dan lain-lain. Selain itu juga di lakukan cross country pada waktu-waktu tertentu. Melalui kegiatan ini para pasien dapat melihat langsung kondisi masyarakat di sekitar mereka, sehingga mereka dapat membuka pemikiran mereka bahwa mereka juga bagian dari masyarakat. Bimbingan psikis dilakukan dengan cara konsultasi dengan psikolog yang bertugas di pusat, dimana psikolog bertugas membantu pasien mempersiapkan diri untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat. Psikolog tidak hanya melakukan konsultasi dengan pasien tetapi juga keluarga pasien. Tugas psikolog di sini lebih dominan diperankan oleh konselor. Keempat informan sangat menyukai olahraga, saat bangun pagi mereka ikut senam bersama klien lainnya dilapangan olahraga selama satu jam penuh. Mereka tidak keberatan apabila diminta untuk memimpin senam pagi setiap hari, karena olahraga adalah hobi mereka. Olahraga pada sore hari, informan pertama,kedua, dan keempat memilih bermain bola kaki atau basket, mereka suka bergabung dengan teman yang sedang bermain bola juga. Berbeda dengan informan ketiga, olahraga sore hari diisinya dengan lari-lari di perkarangan lapangan olahraga. Konselor dapat menilai seperti apa klien dalam pergaulannya melalui pemilihan jenis olahrag sendiri. Ketiga informan mudah bergaul denagn tman- temannya. Berbeda dengan klien AA yang lebih senang berolahrag sendiri yang cenderung memilih menutup diri karena dia termasuk anak yang tida banyak bicara. Hal ini menunjukkan sejauh mana klien dapat masuk ke dalam lingkungan yang lingkungan lebih luas lagi dari lingkungn rehabilitasi yang di dalamnya berkumpul orang-orang yang memiliki tujuan yang sama yaitu untuk sembuh dari ketergantungan.

5.3.1.4 Bimbingan Sosial

Metode bimbingan social ini bertujuan untuk memulihkan dan mengembangkan tingkah laku yang positif pada diri klien. Serta memiliki kemauan dan kemampuan klien dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya, sehingga klien dapat bersosialisasi, beradapatsi. Informan pertama, kedua, dan keempat dalam bimbingan social tidak diragukan lagi. Karena dari awal masuk mereka sudah melakukan pertemuan pertama dengan klien lainnya, sehingga mereka sampai menjalani tahap program pada amsa rehabilitasi mereka sudah memiliki kelompok diskusi kecil masing-masing. Berbeda dengan informan ketiga, informan awal masuk belum ada bersosialisasi dengan lainnya, karena informan anaknya jarang berbiara dan dia juga merasa takut pertama masuk di panti rehabilitasi. Tetapi lama kelamaan melalui metode bimbingan social dan di dampingin oleh konselor informan belajar untuk lebih terbuka dengan klien lainnya.

5.3.1.5 Bimbingan Keterampilan

Dokumen yang terkait

Gambaran Dukungan Keluarga pada Klien Pengguna Napza di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara

15 116 82

Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan

0 43 248

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

18 140 138

PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PROSES REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LEMBAGA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) YOGYAKARTA.

0 2 154

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

0 0 2

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

0 0 12

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

0 0 32

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

0 0 2

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

0 0 4

Gambaran Dukungan Keluarga pada Klien Pengguna Napza di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara

0 0 21