4. Seksi Rehabilitasi Sosial
Mempunyai tugas melakukan registrasi atau penyimpanan file klien. Mealkaukan assessment, observasi lanjutan, pemeliharaan jasmani, penetapan
diagnose klien, pengasuhan dan perawatan. Memberikan bimbingan pengetahuan dasar dan keterampilan kerja serta kewirausahaan, bimbingan mental, social dan
fisik, sera mengadakan praktek belajar kerja dan bimbingan lanjut. 5.
Kelompok Jabatan Fungsional Pekerja Sosial a.
Pekerja Sosial Terampil Pelaksana Pemula b.
Pekerja Sosial Terampil Pelaksana c.
Pekerja Sosial Terampil Pelaksana Lanjutan d.
Pekerja Sosial Terampil Penyelia e.
Pekerja Sosial Tingkat Ahli Pertama f.
Pekerja Sosial Ahli Muda g.
Pekerja Sosial Ahli Madya
4.4 Fasilitas Panti Pamardi Putra Insyaf
Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf terletak di Jl. Berdiakri No. 37 Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Pusat Rehabilitasi ini
dengan nuansa alamiah yang bertuuan untuk memberikan ketenangan serta merubah pikiran para korban narkoba agar mereka bertobat sekaligus untuk mendidik para
korban narkoban narkoba kembali kepada alam. Adapun sarana yang disediakan oleh pengelola Panti Sosial Pamaadi Putra Insyaf meliputi:
1. Ruang medis dan obat-obatan standart
Fasilitas ruang medis dan obat-obatan standart diperuntukan bagi pasien selama dalam proses detoksifikasi yaitu proses pengobatan yang memberikan obat-obatan
medis guna menghancurkn racun-racun dari bahan narkoba itu sendiri. Ruang dan obat-obatan ini memang diperuntukan bagi proses detoksifikasi.
Pasien diberi berbagai jenis obat-obatan medis yang berfungsi menghilangkan zat-zat beracun yang ada didalam tubuh mereka. Sebagimana kita ketahui
bahwasannya narkoba itu sendiri banyak mengandung zat-zat beracun, oleh karena itu salah satu cara penyembuhannya adalah dengan memberikan penawarannya,
disinilah diilangkan berbagai jenis racun yang ada di dalam tubuh pasien atau pecandu narkoba.
2. Tempat Ibadah
Pusat Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra Insyaf juga menyediakan tempat ibadah bagi pasiennya. Ibadah dilaksanakan secara teratur dan para pasien dididik
untuk dapat hidup secara disiplin. Jadi dengan rutinitas ibadah ini diharapkan mereka dapat dididik dengan baik untuk berdisiplin dengan waktu juga untuk ibadah. Di
sekitar Panti Pamardi Putra Insyaf ini terdapat juga sebuah musollah. Luas musollah ini adalah 10 x 15 m dengan dilengkapi 30 buah terjemahan Al-qur’an dan 2 buah
tempat berwudhu, serta dilengkapi dengan kamar mandi. 3.
Asrama Re-Entry Putra Ruangan ini merupakan kamar tidur pasien. Dari hasil pengamatan
menunjukkan bahwa kamar putra terdiri atas lima belas 15 kamar. Setiap kamar terdapat lima 5 buah tempat tidur. Masing-masing pasien diberi sebuah lemari.
Kamar mandi ditempatkan dalam masing-masing kamar. Bagian depan kamar mereka berjeruji besi seperti dipenjara. Pada ujung gedung asrama di terdapat sebuah
kamar kecil yang berfungsi sebagai ruang isoslasi bagi pasien baru. Jadi kalau ada pasien yang baru masuk, pasien tersebut akan dimasukkan ke ruang isoslasi ini.
Biasanya pecandu ini akan mengalami masa sakau kalau tidak menggunakan
narkoba, biasanya pasien akan sakau selama satu minggu. Untuk itu mereka dimasukkan dalam ruangan tersebut selama seminggu dan tidak boleh keluar. Di
situlah nanti pasien baru akan diajak utnuk merenungi jalan hidupnya selama ini dengan dibantu senior mereka.
Dalam kamar tersebut terdapat 2 buah kasur dan 1 kamar mandi, akan tetapi disesuaikan dengan jumlah pasien yang masuk. Ruang tersebut berukuran 2 × 10m.
bedanya dengan kamar lain, kamar ini lebih sempit dan pasien yang baru masuk tidak bisa keluar buat makan atau kegiatan lain seperti pasien lain dan kedua kaki
mereka dirantai. Di sebuah ruangan isolasi ini terdapat ruang hukuman, ruang ini di khususkan
bagi pasien yang melanggar peraturan yang berat dan sebagai hukumannya mereka dimasukkan ke dalam ruang ini. Salah satu contoh kesalahan yang berat dan
tergolong besar seperti berkelahi dan biasanya berkelahi karena saling mengejek. Jadi hukuman bagi mereka adalah di kamar seperti itu. masa hukumannya relative
dan variatif tergantung dari kesalahan yang dilakukan. Ruang ini terdapat lima kamar tidur dan satu kamar mandi. Ruangan ini sama seperti ruang isolasi pasien baru yang
juga beruji. Ukuran kamar tersebut 7 × 10m. 4.
Dapur Dapur terletak di sebelah ruang makan. Dalam kantin ini terlihat adanya 10
meja panjang berikut dengan kursinya, estalase yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari pasien, serta sebuah pesawat televisi, pasien dipersilahkan untuk
menonton dan di ruang inilah paasien juga diharapkan dapat bersosialisasi antar sesama warga Panti Parmadi Putra Insyaf. Jadi mereka akan merasakan kebersamaan
dan solidaritas antar sesama. 6.
Ruang Tamu atau Keluarga
Fungsi ruangan ini dapat untuk tempat berdiskusi bagi pasien yang didampingi oleh konselor. Dengan berdiskusi pasien bisa bebas mengeluarkan pendapat. Pasien
diminta untuk saling menghargai pendapat orang lain dan tidak boleh memaksakan kehendak. Di sisnilah pasien bisa memupuh dan menumbuhkan rasa saling
menghargai sesama warga. Jadi pasien akan merasa dihargai dan layak didengar pendapatnya. Di samping itu tentunya untuk mengasuh kembali daya pikir mereka
yang selama ini banyak tidak berfungsi karena obat. Dengan diskusi ini juga dijadikan sebagai salah satu terapi psikologis bagi
pasien. Dalam diskusi ini pasien dirangsang untuk memiliki kepercayaan diri dan merasa dihargai dan saling menghargai. Ruangan ini berukuran 12 × 13 m. Jadi
cukup luas untuk menampung jumlah seluruh pasien yang ada. Dindingnya tertutup dengan lantai keramik.
7. Lapangan Olahraga
Lapangan olahraga yang disediakan di Panti Sosial Parmadi Putra Insyaf ini terdiri atas lapangan bola kaki, bulu tangkis, tennis meja dan basket. Dengan
berolahraga diharapkan pasien dapat memperbaki fungsi tubuh mereka agar kembali normal seperti sedia karena dengan berolahraga yang teratur badan akan bekeringat,
tubuh akan lentur dan berotot. Jadi kegiatan ini memang difungsikan untuk terapi fisik untuk pasien.
Fisik pasien pecandu narkoba selama ini dalam kondisi yang tidak normal, maka dengan berolahraga tubuh pasien akan terbantu untuk kembali normal. Melalui
fasilitas ini pasien dirangsang untuk terus memiliki aktivitas. Dengan tubuh bergerak maka pikiran juga bergerak seiring gerak tubuh, ini dapat meminimalisir pasien
melamun yang dapat mengingat kembali narkoba yang pernah mereka konsumsi. Dengan demikian, fasilitas olahraga ini dimanfaatkan untuk merangsang pasien
berpikir kreatif dan terus beraktivitas. Kegiatan ini mengaandung unsur terapi psikologis bagi pasien.
8. Laboraturium Komputer
Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf juga menyediakan fasilitas laboraturium computer. Tujuan utama penyediaan fasilitas ini adalah agar pasien dididik dan
dilatih untuk menggunakan computer guna mempersiapkan mereka untuk dapat bermanfaat bagi masyarakat dimana mereka berasal. Pasien disini memang tidak
hanya disembuhkan tapi juga dididik dan dilatih agar nantinya bila mereka keluar dari Panti Rehabilitasi tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kerja.
Mereka dapat memanfaatkan keterampilan computer mereka untuk bekerja, sehingga mereka akan dapat bersosialisasi dengan baik dan akan timbul rasa percaya diri
bahwa mereka juga bisa berbuat dan tidak menajdi beban seperti selama ini. Materi computer yang diberikan pada pasien adalah menggunakan MS.Office seperti word,
excel, access, power point serta internet. Program-program ini menurut pengelolah rehabilitasi banyak digunakan di dunia kerja, agar pasien nantinya memang benar-
benar kemabli ke masyarakt dalam arti tidak hanya kedalam keluarganya namun juga dunia kerja sehingga mereka tidak menjadi beban keluarganya dan bisa mandiri.
Laboraturium computer ini memiliki 10 buah computer yang berkapasitas Pentium IV. Dengan kapasitas seperti ini memang akan sangat mendukung upaya Pusat
Rehabilitasi Panti Sosial Parmadi Putra Insyaf untuk memberikan keterampilan kepada pasien.
10. Ruang Asessment
Ruang Asessment terdapat di sebelah ruang medis. Fungsi ruangan bimbingan medis adalah sebagai tempat konsultasi dan evaluasi perkembangan psikologi pasien.
Ruang ini khususnya digunakan oleh konsleor untuk memberikan bimbingan dan
penyuluhan bagi pasien, sehingga dapat memperoleh terapi psikologi dari ahlinya. Di sini juga nantinya perkembangan psikologi pasien diamati dan dievaluasi, misalnya
pasien pecandu shabu-shabu mengalami penurunan mental, jadi perkembangan mentalnya dapat dievaluasi secara terus-menerus.
11. Perpustakaan
Fungsi perpustakaan di panti sebagai sumber informasi serta temapat penyimpanan karya manusia. Ruang ini khususnya digunakan semua pihak panti
sebagi sarana pendidikan dan pemebelajaran artinya perpustakaan merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun juga tempat belajar bagi klien di PSPP
“Insyaf”.
4.5 Metode Bimbingan di Panti Pamardi Putra Insyaf