• Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan
distribusi normal.
Tabel 4.8 Analisis Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 87
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 3,74821927
Most Extreme Differences Absolute
,105 Positive
,105 Negative
-,066 Kolmogorov-Smirnov Z
,977 Asymp. Sig. 2-tailed
,296 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil pengolahan data primer SPSS 19 2014
Tabel 4.8 menunjukkan hasil analisis statistik Kolmogorov-Smirnov. Pada tabel tersebut dapat dilihat nilai Asymp.sig 2-tailed adalah 0,296, dimana
nilainya lebih besar daripada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikoliniearitas
Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak
mengalami multikoliniearitas. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai Tolerance 0,1 dan VIF 5
Universitas Sumatera Utara
maka model memenuhi asumsi multikoliniearitas. Nilai Tolerance dan VIF dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Uji Multikoliniearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Toleranc
e VIF
1 Constant
5,446 2,750
1,980 ,051
EtosKerja ,370
,113 ,274
3,274 ,002
,393 2,546
PenilaianKine rja
,984 ,127
,647 7,746
,000 ,393
2,546 a. Dependent Variable: Motivasi
Sumber: Hasil pengolahan data primer SPSS 19 2014
Tabel 4.9 menunjukkan nilai Tolerance 0,1 dan nilai VIF 5 yang artinya tidak terjadi masalah multikoliniearitas pada model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah varians variabel dalam model tidak sama konstan. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil pengolahan data primer SPSS 19 2014
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pola titik pada scatterplot menyebar di atas titik 0 dan tidak membentuk pola tertentu. Hal ini mengindikasikan bahwa model
regresi tidak mengalami masalah heteroskedastisitas. Uji lain yang dapat dilakukan untuk melihat masalah heteroskedastisitas adalah Uji Glejser. Uji
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi. Uji glejser dilakukan dengan melihat nilai
signifikansi variabel. Jika nilai signifikansi variabel 0,05 maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
6,934 1,722
4,026 ,000
PenilaianKinerja ,065
,080 ,137
,814 ,418
EtosKerja ,055
,071 ,132
,784 ,435
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber: Hasil pengolahan data primer SPSS 19 2014
Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari Penilaian Kinerja 0,418 dan Etos Kerja 0,435 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model
regresi tidak mengalami masalah heteroskedastisitas.
4.3.2.1 Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda serta menggunakan uji signifikan parsial Uji –t dan uji signifikan
simultan Uji F.
1. Uji Signifikan Simultan Uji F
Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 4037,520
2 2018,760
140,351 ,000
a
Residual 1208,227
84 14,384
Total 5245,747
86 a. Predictors: Constant, EtosKerja, PenilaianKinerja
b. Dependent Variable: Motivasi
Universitas Sumatera Utara
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 4037,520
2 2018,760
140,351 ,000
a
Residual 1208,227
84 14,384
Total 5245,747
86 a. Predictors: Constant, EtosKerja, PenilaianKinerja
Sumber: Hasil pengolahan data primer SPSS 19 2014
Berdasarkan hasil pengelolaan data yang ditunjukkan pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
adalah sebesar 140,351 dan nilai signifikan adalah 0,000. Pada tingkat derajat kepercayaan 95
α=5 F
tabel
adalah sebesar 3,11. Maka berdasarkan tabel 4.9 nilai F
hitung
140,251 F
tabel
3,11 dan nilai signifikan 0,000 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel etos kerja X1 dan
penilaian kinerja X2 secara serempak atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi karyawan PT. BRI cabang Iskandar Muda Medan
Y.
2. Uji Signifikan Parsial Uji-t
Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
5,446 2,750
1,980 ,051
EtosKerja ,370
,113 ,274
3,274 ,002
PenilaianKinerja ,984
,127 ,647
7,746 ,000
a. Dependent Variable: Motivasi
Sumber: Hasil pengolahan data primer SPSS 19 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.12 maka diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut
Y = 5,446 +0,370X
1
+ 0,984X
2
+ e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a.
Konstanta a = 5,446. Ini mempunyai arti bahwa kualitas, desain, dan
fitur produk dianggap konstan maka keputusan pembeli konsumen Y sebesar 5,446.
b. Koefisien X
1
b
1
= 0,370. Variabel etos kerja terhadap motivasi dengan
koefisien regresi 0,370. Nilai T
hitung
variabel etos kerja dengan tingkat signifikansi 0,002 adalah 3,274 dan nilai T
tabel
1,663 maka T
hitung
T
tabel
3,2741 1,663, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel etos kerja berpengaruh positif dan signifikan 0,002 0,05 secara parsial terhadap
motivasi, artinya jika variabel etos kerja ditingkatkan maka motivasi Y akan meningkat.
c. Koefisien X
2
b
2
= 0,984. Variabel penilaian kinerja terhadap motivasi
dengan koefisien regresi 0,984. Nilai T
hitung
variabel penilaian kinerja dengan tingkat signifikansi 0,000 adalah 7,746 dan nilai T
tabel
1,663 maka T
hitung
T
tabel
7,746 1,663, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penilaian kinerja berpengaruh positif dan signifikan 0,000 0,05 secara
parsial terhadap motivasi, artinya jika variabel penilaian kinerja ditingkatkan maka motivasi Y akan meningkat.
3. Pengujian Koefesien Determinasi R
2
Universitas Sumatera Utara
Pengujian koefisien determinasi R
2
dimaksudkan untuk melihat seberapa besar variabel motivasi karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang
Iskandar Muda dapat dijelaskan oleh kedua variabel bebasnya yaitu, variabel etos kerja dan penilaian kinerja. Tabel koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel
4.13.
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
,877
a
,770 ,764
3,79258
a. Predictors: Constant, PenilaianKinerja, EtosKerja b. Dependent Variable: Motivasi
Sumber: Hasil pengolahan data primer SPSS 19 2014
Pada tabel 4.13 dapat dilihat nilai Adjusted R Square sebesar 0,764.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi dapat dijelaskan oleh variabel etos kerja dan penilaian kinerja sebesar 76,4 dan sisanya sebesar 23,6
dijelaskan variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
4.4 Pembahasan