4. Mastery Learning : Pembelajaran satu konsep atau topik secara menyeluruh
sebelum pindah ke topik yang lebih sulit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mastery learning efektif dalam meningkatkan waktu yang dihabiskan
mahasiswa untuk mempelajari suatu tugas. Program mastery learning yang rapi untuk remedial reading akan membuat mahasiswa dapat melangkah
maju berdasarkan keahlian mereka, motivasi mereka, dan waktu mereka. 5.
Seatwork : Semua mahasiswa untuk belajar sendiri-sendiri dibangku mereka. Beberapa dosen menggunakan strategi ini setiap hari, namun ada juga yang
jarang menggunakan strategi ini. 6.
Homework : Memberikan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan mahasiswa. Penelitian menemukan bahwa pekerjaan rumah memberi efek
lebih positif jika didistribusikan selama periode waktu tertentu, ketimbang diberikan sekaligus dalam satu waktu.
C. Mahasiswa
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu Basir dalam Anwar 2010. Masa mahasiswa meliputi rentang
umur dari 1819 tahun sampai 2425 tahun Winkel, 1997. Rentang umur mahasiswa ini dibagi atas periode 1819 tahun sampai 2021 tahun, yaitu
mahasiswa dari semester I sampai dengan semester IV; dan periode waktu 2122 tahun sampai 2425 tahun, yaitu mahasiswa dari semester V sampai semester VIII
Winkel, 1997. Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.
Menurut Sarwono dalam Anwar, 2010 mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas
usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di
universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa Takwin, 2008. Winkel 1997
mengatakan tugas perkembangan yang dihadapi mahasiswa pada dasarnya adalah mahasiswa di semester awal harus menyesuaikan diri dengan pola kehidupan di
kampus dan di luar kampus, baik yang menyangkut hal-hal akademik maupun non-akademik, mahasiswa di semester tinggi harus memantapkan diri dalam
mengejar cita-cita dibidang studi akademik, dipekerjaan dan dibidang kehidupan.
D. Profil Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Kedokteran Gigi USU merupakan Fakultas Kedokteran Gigi pertama yang berada di luar pulau Jawa, didirikan pada tanggal 19 Oktober 1961
berdasarkan SK Menteri PTIP No. 0048SekPU dan diresmikan pada tanggal 3 Nopember 1961.
Visi dan Misi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Visi : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara sebagai Fakultas
Kedokteran Gigi unggulan dalam menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing
global untuk mendukung pencapaian visi Universitas Sumatera Utara, yaitu “The
University for Industry”.
Misi : Untuk mencapai visi, Fakultas Kedokteran Gigi USU melaksanakan misi
sebagai berikut : 1.
Menyelenggarakan pendidikan bidang kedokteran gigi yang bertumpu pada aktifitas belajar mahasiswa yang berorientasi pada perkembangan IPTEK dan
kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut untuk menghasilkan Sarjana Kedokteran Gigi dan Dokter Gigi yang berpengetahuan
dan berketerampilan, bersikap demokratis, penuh tanggung jawab, dan berbudi pekerti yang luhur sesuai dengan etika profesi kedokteran gigi.
2. Melaksanakan penelitian yang berorientasi pada pengembangan IPTEK untuk
dapat menyelesaikan masalah kesehatan gigi dan mulut secara ilmiah yang merupakan landasan utama untuk menumbuhkan dan membina kemampuan
menguasai metode penyelesaian masalah, melalui kemampuan berpikir kritis, penalaran ilmiah, berpikir alternatif dan kemampuan pengambilan keputusan
secara benar. 3.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat melalui Pengalaman Belajar Klinik PBK dan Pengalaman Belajar Lapangan
PBL dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK secara tepat guna untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatera Utara, 2011.
Fakultas Kedokteran Gigi merupakan salah satu Fakultas yang telah menggunakan pendekatan student centered learning. Fakultas ini mulai
menerapkan pendekatan tersebut sejak tahun 2009. Pendekatan sebelumnya yang digunakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi adalah pendekatan pembelajaran
teacher centered learning. Fakultas ini kemudian mengganti pendekatan pembelajaran yang mereka gunakan menjadi pendekatan pembelajaran student
centered learning seiring dengan bergantinya kurikulum dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi, kurikulum tersebut menggunakan pendekatan pembelajaran
student centered learning fauzi, 2010.
E. Perbedaan