menjenguk, alasannya adalah agar perawat bisa memberi ketenangan bagi si pasien kalau keluarganya tetap memperhatikan kesembuhannya, bila kapan si
pasien akan bertanya.
3.3 Penyebab Penyakit Jiwa Menurut Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara.
Konsep penyebab penyakit gangguan jiwa dalam setiap masyarakat berbeda-beda. Hal itu berkaitan dengan faktor tradisi atau kebudayaan masing-
masing masyarakat. Bahkan para ahli jiwa sampai saat ini masih saling berdebat tentang penyebab penyakit gangguan jiwa. Karena penyebab penyakit gangguan
jiwa itu sendiri sulit ditemukan .Soewadi, 1997. Konsep penyebab penyakit gangguan jiwa Secara medis dan psikiatris terjadi secara multifaktor, yaitu akibat
faktor organis alamiah, psikis kejiwaan serta faktor lingkungan sosial budaya. Ketiga faktor tersebut boleh jadi saling terkombinasi secara bersamaan
sehingga menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam proses pikir dan emosinya Kartono, 2002 : 31.
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab penyakit gangguan jiwa yang terjadi pada para pasien yang di rawat di Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara, maka
si peneliti melakukan wawancara dengan para perawat yang kebetulan satu ruangan dengan sipeneliti, hasil wawancara tersebut yaitu seperti dibawah ini :
“Penyebab penyakit gangguan jiwa sangat beragam, hal itu bisa kita selidiki dari masa lalu dan riwayat sakit masing-masing
pasien. Walaupun kami semua para perawat Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara tidak memiliki latar belakang disiplin ilmu medis
dan psikiater yang biasanya lebih mengetahui
secara pasti penyebab penyakit gangguan jiwa. Namun, kami juga
memiliki pandangan mengenai penyebab gangguan jiwa. Pandangan ini kami peroleh melalui pengalaman selama 19
tahun merawat dan memulihkan pasien serta melalui pelatihan atau seminar yang pernah ikuti sejak Rumah
Sakit Ini ada
Universitas Sumatera Utara
Kemudian si peneliti menanyakan lagi kepada perawat di Rumah Sakit Jiwa tentang jenis gangguan jiwa kepada kepala ruangan Rumah Sakit Jiwa
Sumatera Utara. Menurut Ibu Santi:
“ berdasarkan pengalaman kami dari sekian banyak pasien
yang pernah dirawat di tempat ini, penyakit gangguan jiwa terdiri dari dua jenis, yaitu jenis Stress dan jenis saraf. Kami
biasa menyebutnya sebagai jenis stress, apabila seorang pasien mengalami gangguan jiwa karena pikiran dan
emosinya tertekan. faktor-faktor yang menyebabkannya berasal dari luar diri individu si penderita. Faktor- faktor
pemicu utama yang menyebabkannya yaitu Putus pacar, kehancuran hubungan dengan pasangan suami isteri,
Persoalan ekonomiPHKgagal usaha, Trauma luka batin duka masa lalu, Depresi atau frustasi, Gagal kuliah
sekolahcita-cita. Ciri-ciri pasien yang mengalami jenis gangguan jiwa stress, yaitu Tingkah lakunya sering
menunjukkan raut wajah yang keheranan, Sering melamun atau mengkhayal dan selalu terlihat linglung, Pandangan
matanya kosong, Susah menjawab pertanyaan, Terkadang seperti anak-anak kecil, Mudah tersentak, Perasaannya
sensitive,
Suka menyendiri, Susah untuk fokus
mendengarkan isi pembicaraan orang lain, Memiliki suatu hal-hal yang menjadi ketakutan phobia tersendiri terhadap
si penderita. pasien yang mengalami jenis gangguan jiwa stress, biasanya frekuensi klimaks sakit saat-saat megamuk terjadi
hampir setiap saat dalam satu hari, misalnya kalau pasien klimaks mengamuknya menangis maka pasien sehari bisa
puluhan kali menunjukkan dirinya menangis setiap saat. Kami biasa menyebutnya sebagai jenis saraf, apabila seorang pasien
mengalami gangguan jiwa akibat faktor yang berasal dari dalam diri si penderita. saraf diotak seseorang bisa terganggu atau rusak
yang mengakibatkan gangguan pada proses pikir dan imajinasi si penderita. . Faktor- faktor yang menyebabkannya yaitu: Penyakit
keturunanalamiah tidak jelas penyebabnya, Yang dipercaya sebagai akibat gangguan roh-roh jahat seperti Kena guna-guna,
kutukan, dosa nenek moyang, hukuman melanggar tabuhukum adat, diganggu oleh roh-roh sering kesurupan, Akibat terlalu
banyak minum minuman keras, Sering mengalami step tinggi waktu kecil. Bedanya dengan pasien yang mengalami jenis
gangguan jiwa stress, pada jenis saraf pasien biasanya tidaklah selalu menunjukkan klimaks mengamuknya, hanya terkadang
biasanya 2 sampai tiga kali sehari dan selebihnya pasien akan berlaku normal seperti manusia umumnya, misalnya seorang
Universitas Sumatera Utara
pasien yang menunjukkan klimaks sakitnya dengan berbicara sendiri, pasien tersebut berbicara sendiri hanya pada saat-saat
tertentu dalam satu hari dan selebihnya pasien tersebut berlaku normal seperti manusia normal umumnya.
Analisa revisi
Dari hasil wawancara diatas, diketahui bahwa ada dua jenis penyakit gangguan jiwa yaitu jenis penyakit gangguan jiwa stress dan jenis penyakit
gangguan jiwa saraf. Pengklasifikasian jenis penyakit tersebut adalah berdasarkan penyebab penyakit gangguan jiwa yang dialami oleh si pasien tersebut. Jenis
penyakit gangguan jiwa stress terjadi akibat faktor-faktor pemicu yang berasal dari luar individu si pasien seperti akibat putus cintapatah hati, persoalan
ekonomi, trauma atau rasa sedih akan masa lalu, frustasi, tidak dituruti kemauannya dan lain sebagainya yang membuat si penderita menjadi depresi
berat hingga akhirnya menderita penyakit gangguan jiwa. Sedangkan jenis penyakit gangguan jiwa saraf terjadi akibat faktor-faktor pemicu dari dalam diri si
pasien yang merusak susunan sarafnya seperti akibat faktor gangguan roh-roh, step waktu kecil, penyakit turunan dan lain sebagainya.
3.4 Proses Perawatan di Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara