Pemberian Terapi Proses Perawatan di Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara

• THP adalah obat yang berfungsi untuk membuat saraf otak melemah biasanya setelah obat tersebut dikonsumsi si pasien akan cepat tertidur, dan obat inilah yang biasanya sering sekali diminta oleh si pasien yang tidak bisa tidur. Ada beberapa pasien yang telah diberikan 1 Pil obat ini sipasien juga tidak bisa tidur sehingga si pasien terkadang meminta kepada perawat untuk lebih banyak diberikan untuk diminum oleh si pasien. Ketiga jenis obat tersebutlah yang dikonsumsi oleh si pasien sakit jiwa, dari ketiga obat tersebut diberikan oleh perawat setelah selesai makan, dan diminum 2x sehari dengan ketentuan Dokter Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara. Obat salah satu kebutuhan si pasien merupakan suatu masukan bagi Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara, sehingga Peran yang diberikan Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara memberikan lebih banyak lagi peran seorang Dokter yang bisa lebih peka untuk melihat hal ini.

3.4.2 Pemberian Terapi

Ada beberapa terapi yang dilakukan di Reumah Sakit Jiwa Sumatera Utara terhadap si pasien sakit jiwa yaitu : • Terapi Elektronik Terapi ini merupakan terapi secara elektronik yang dilakukan kepada pasien yang sudah dianggap lama tidak memberikan respon saat perawat memberikan perawatan, misalnya pada saat perawat mengajak komunikasi si pasien tidak memberikan respon sedikit pun. Terapi ini biasa disebut dengan ECT Electro Convulsive Theraphy yaitu, suatu prosedur yang menggunakan aliran listrik untuk menimbulkan bangkitan kejang umum fisik kejang yang berlangsung selama 25 – 150 detik. Universitas Sumatera Utara Untuk mendapatkan informasi apa tujuan terapi ini si peneliti melakukan wawancara langsung dengan petugas yang biasa melakukan terapi ini, dari hasil wawancara si peneliti membuat suatu kesimpulan bahwa tujuan terapi ini adalah membantu rangsangan bagian otak pasien sakit jiwa, dan melancarkan respon otak si pasien. Si peneliti juga diperbolehkan ikut serta untuk melihat aktivitas pada saat terapi ini. Setelah si pasien diambil dari ruangannya akan dibawa keruangan ECT yang diikuti 6 orang staf pegawai diantara 6 orang tersebut si peneliti sudah termasuk didalamnya. Selain itu juga kursi roda juga sudah dipersiapkan untuk si pasien yang di ECT karena setelah selesai kegiatan terapi tersebut tubuh si pasien akan melemah selama 1 hari. Setelah si pasien sampai diruangan ECT perawat serta para staf akan menyuruh sipasien berbaring terlentang, setelah itu tugas 6 orang diantaranya si peneliti akan memegang tubuh si pasien dengan sekuat tenaga karena, waktu dilakukan terapi si pasien akan tersentak seperti tersentak oleh listrik. Alat terapi ECT ini akan dibuat di bagian kepala si pasien tujuannya untuk lebih cepat memberikan sentakan tersebut ke otak. Dalam waktu yang tidak lama yaitu 5 detik, setelah itu perawat langsung mencabut alat tersebut dari kepala si pasien. Pada saat alat tersebut terlepas pasien akan dilepas dan dibiarkan selama 25 – 150 detik karena selesai seperti disengat listrik sipasien tidak sadar fisik si pasien akan melemah. Setelah selesai terapi tersebut para staf pegawai akan membawa kembali si pasien keruangannya dengan menggunakan kursi roda. Selama 1 hari penuh sipasien akan dibiarkan istirahat. • Terapi Sosial Terapi sosial adalah terapi yang diberikan oleh pihak Ruamh Sakit Sumatera Utara untuk melihat bagaimana perkembangan dalam penyembuhan Universitas Sumatera Utara terhadap pasien sakit jiwa. Terapi sosial ini selain melihat perkembangan terhadap penyembuhan pasien, juga dapat membantu hubungan yang baik antara si pasien dengan para staf perawat yang selalu berhati-hati setiap saat untuk melakukan pendekatan terhadap si pasien. Terapi ini merupakan obat yang dianggap lebih berpengaruh untk penyembuhan terhadap si pasien sakit jiwa, oleh karena itu dalam terapi sosial ini para perawat harus lebih memberikan perawatan yang lebih baik dengan bersungguh-sungguh memberikan terapi ini. Terapi sosial ada 5 macam yaitu : • Terapi Bermain Terapi bermain adalah terapi yang dilakukan pihak Rumah Sakit Sumatera Utara dengan mengajak si pasien bermain yang selayaknya dimengerti atau yang biasa dilakukan oleh manusia yang memiliki perilaku yang normal. Misalnya, perawat rumah sakit akan memberikan permainan lomba memasukkan air dari tempat yang satu ketempat yang lain, lomba membuat puisi, bermain bola basket yang telah disediakan pihak rumah sakit, dan sebagainya. gambar.1. Saat si pasien sakit jiwa melakukan Terapi bermain Tujuan dari terapi ini adalah membuat si pasien merasakan kegembiraan dan secara langsung memaksa si pasien bergembira mengeluarkan kegembiraan dan melepaskan rasa keheningan pada saat kesendirian si pasien. Universitas Sumatera Utara Salah satu contoh saat si peneliti ikut dalam aktivitas terapi ini, si peneliti meminta izin kepada perawat untuk mengambil alih dalam terapi tersebut. Setelah si peneliti di izinkan, si peneliti membuat suatu permainan lomba melukis. Si peneliti di izinkan untuk ke esokan harinya agar bisa mempersiapkan kebutuhan untuk terapi tersebut. 14 Maret 2011, Pukul 10 Wib, si peneliti melakukan terapi bermain yang dibantu oleh 6 orang Mahasiswa dari AKPER SARI MUTIARA. Si peneliti sudah mempersiapkan alat tulis seperti Pensil, Spidol 12 warna. Setelah semuanya keperluan sudah selesai si peneliti meminta izin kepada 15 kepala ruangan untuk diizinkan mengeluarkan pasien yang si peneliti butuhkan. Si peneliti mengambil setiap ruangan 4 orang maka jumlah pasien yang ikut dalam terapi tersebut sebanyak 60 orang. Kegiatan ini peneliti lakukan di Aula yang sudah tersedia untuk terapi ini. Setelah pasien sudah berkumpul si peneliti menjelaskan terlebih dahulu alasan si peneliti membawa si pasien keruangan Aula tersebut, si peneliti memberikan alasan nya adalah sebagai berikut : saya membawa saudara-saudara untuk mengenal saya dan juga untuk mengenal masing-masing antara saudara – saudara semuanya. Si peneliti memberikan permainan ini dengan alasan untuk lebih mengenal antara satu dengan yang lain nya, karena si peneliti mengajak si pasien untuk melukis atau menggambar mata, mulut, kuping, telinga, dan rambut sehingga berbentuk kepala. Dan saat menggambar si peneliti menyuruh semua si pasien mengambil temannya agar menjadi 2 orang satu kelompok, dan yang akan di gambar adalah wajah teman nya dan saat menggambar harus saling bertatapan. Si pasien akan saling bertatapan sehingga pasien yang satu dengan yang lainnya akan mengenal wajahnya bila bertemu nantinya. Universitas Sumatera Utara Selama kegiatan terapi ini si peneliti pertama sekali merasakan keraguan mana mungkin pasien sakit jiwa bisa di ajak melakukan hal yang si peneliti harapkan. Ternyata selama 15 menit semua si pasien sudah selesai menggambar dan semua yang si pasien gambar dikumpulkan oleh si peneliti. Setelah semua terkumpul si peneliti menunjukkan satu persatu gambar yang digambar oleh si pasien, dan langsung memberikan nilai untuk gambar tersebut. Setelah kegiatan terapi tersebut selesai si peneliti memberikan waktu untuk beberapa pasien memberikan tanggapannya terhadap terapi yang si peneliti lakukan. Ada 4 orang yang memberikan tanggapan yaitu atas nama Antonius yang memberikan tanggapan kalau terapi kegiatan yang sipeneliti lakukan sangat membuat dia senang dan lebih mengenal wajah teman-temannya, ada juga atas nama Edo yang memberikan tanggapan kalau dia merasakan kegembiraan karena dia suka menggambar, ada juga atas nama Indah Asti memberikan tanggapan kalau dia merasa senang karena teman yang didekatnya ganteng, dan yang terakhir adalah atas nama Agus memberikan tanggapan kalau dia merasakan keramaian yang membuat dia menjadi nyaman dan ingin sekali berlama-lama bermain dan bercanda dengan teman-temannya. Itulah bentuk terapi bermain yang bertujuan untuk membantu sipasien agar lebih aktif untuk saling berinteraksi dengan menunjukkan kegembiraannya. • Terapi Musik Terapi musik adalah terapi yang dilakukan pihak Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara dengan mengajak si pasien untuk mendengarkan musik dan memberikan kebebasan kepada si pasien untuk berkrerasi dengan bernyanyi. Terapi ini biasanya dilengkapi dengan peralatan seperti TV, LODSPEKER yang Universitas Sumatera Utara besar, DVD,dan kaset DVD. Didalam terapi ini perawat akan memberikan kebebasan kepada para pasien sakit jiwa untuk mendengarkan musik sambil bernyanyi. Kebiasaan yang dilakukan para perawat dengan memilih lagu para perawat mencari lagu yang bisa mengajak pasien untuk berjoget bergoyang sambil bernyanyi, seperti lagu dangdut. Alasan perawat memilih alunan musik ini adalah mengajak si pasien lebih kepada kegembiraan dan juga untuk mamadai beberapa pasien yang memiliki hobi mendengarkan musik. gambar.2. Aktivitas pasien sakit jiwa saat terapi musik Terapi musik ini juga akan memperlihatkan reaksi-reaksi para pasien bagaimana sipasien memberikan respon pada saat kegiatan ini berlangsung. Perawat akan memperhatikan para pasien yang aktif pada saat terapi tersebut berlangsung. Pasien yang dianggap tidak aktif pada saat melakukan terapi ini maka sipasien tersebut akan dilaporkan kepada kepala ruangan untuk lebih diperhatikan lagi, atau mungkin dia tidak bisa menerima respon dari saraf sehingga harus di ECT Terapi Elektronik , agar si pasien kembali memberikan respon lagi. Tujuan terapi ini adalah memperlihatkan keaktifan respon saraf si Universitas Sumatera Utara pasien sehingga para perawat dapat melihat mana pasien yang dianggap sudah menerima penyembuhan. • Terapi Kelompok Terapi kelompok adalah terapi yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara yaitu melalui kretifitas para Mahasiswa kesehatan yang sedang melakukan pendidikan di Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara. Terapi ini biasa disebut dengan TAK Terapi Aktifitas Kelompok yamg juga merupakan mata kuliah bagi Mahasiswa kesehatan. gambar3. Aktivitas pasien sakit jiwa saat melakukan terapi kelompok yang dibimbing oleh para perawat. Terapi ini dilakukan dengan berbagai macam jenis kreatifitas Mahasiswa, seperti mengumpulkan beberapa pasien dan membagi menjadi beberapa kelompok. Saat terapi ini dilakukan si peneliti hanya diperbolehkan untuk mengamati, karena terapi ini merupakan aktivitas kuliah yang dilaksanakan para Mahasiswa tersebut. Kkegiatan yang biasa dilakukan oleh Mahasiswa kesehatan adalah melakukan suatu permainan yang membuat para pasien sakit jiwa semakin mengenal sesama pasien tersebut. Selama penelitian si peneliti mengamati sebanyak 5 kali kegiatan terapi yang dibawakan para Mahasiswa. Seperti Mahasiswa dari Keperawatan Universitas Sumatera Utara, mereka melakukan aktifitas terapi ini dengan melakukan nonton bareng dengan pasien yang Universitas Sumatera Utara berjumlah 20 orang. Kegiatan ini berlangsung selama 30 menit. Setelah selesai terapi tersebut sipeneliti melakukan wawancara kepada beberapa Mahasiswa Keperawatan USU. “kami memilih konsep itu dengan alasan agar sipasien sakit jiwa dapat berinteraksi dengan orang lain dan membantu untuk membuka pikiran sipasien saat kami menyuruh mereka mengambil apa yang mereka dapat dari Film yang mereka tonton. Konsep yang kami lakukan dalam pengambilan Tema tidak dibatasi, tetapi kami diharuskan untuk mengambil Tema yang harus membantu sipasien sakit jiwa dalam ber interaksi dan semakin membangun kekompakan bagi para pasien sakit jiwa dengan sesama mereka. Insyah Allah, kami berharap bukan hanya untuk mengambil kebutuhan pendidikan kami dalam kegiatan ini, tetapi kami juga membuat kreatifitas kami memberikan terapi ini untuk lebih membantu penyembuhan para pasien sakit jiwa. Selain itu juga kami tidak hanya berfikir dalam mengambil kewajiban kami pada para pasien sakit jiwa kami juga memberikan pendekatan tersendiri untuk mengajak mereka ber interaksi dengan kami. Bagi kami penyembuhan sipasien adalah tujuan ilmu kami” Dari hasil wawancara tersebut si peneliti mengambil kesimpulan bahwa terapi kelompok merupakan terapi yang juga sangat berpengaruh terhadap penyembuhan pasien sakit jiwa. Walaupun dari sisi lain mengatakan bagaimana seorang yang masih belajar ilmu kejiwaan bisa memberikan penyembuhan terhadap pasien sakit jiwa. Garis besar yang harus diambil adalah bagaimana setiap terapi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara adalah merupakan usaha pihak Rumah Sakit tersebut memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan. Universitas Sumatera Utara • Terapi Kerja Terapi kerja adalah terapi yang dilakukan pihak Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara untuk mengajarkan para pasien sakit jiwa berfikir untuk melakukan aktivitas yang dapat membuat setiap pasien semakin mandiri selama proses penyembuhan didalam Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara. Terapi ini merupakan tradisi yang harus dilakukan setiap hari selama si pasien sakit jiwa berada dirumah sakit. Aktivitas yang diberikan para perawat untuk memberikan terapi kerja ini adalah para perawat membiasakan memberikan perintah kepada setiap pasien sakit jiwa seperti mencuci kain, menyuci peralatan makan, membersihkan lantai setelah selesai makan dan juga membiasakan saling membantu sesama saat ada diantara si pasien yang memang benar-benar tidak bisa diajak untuk berinteraksi. gambar.4. Aktivitas pasien sakit jiwa saat terapi kerja Universitas Sumatera Utara Terapi kerja ini biasanya dilakukan kepada pasien yang sudah dianggap koperatif pasien yang sudah mulai menunjukkan dirinya waras. Pasien yang koperatif ini lah yang biasanya menyuci baju para pasien sakit jiwa, menyuci piring dan juga membersihkan setiap ruangan Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara. ada juga beberapa pasien yang tidak bisa mandi dan melakukan aktivitas lainnya, maka dari itulah pasien yang sudah koperatif sangat berguna untuk membantu kepada pasien tersebut. Tujuan terapi ini adalah memberikan kebebasan terhadap si pasien terutama pasien yang koperatif untuk menunjukkan dirinya bisa sembuh dengan kekuatan kemauannya. Perawat Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara dalam melakukan terapi ini bukan dengan paksaan kepada si pasien, tetapi perawat hanya menyuruh aktivitas tersebut dilakukan bila tidak dilakukanpun bukan merupakan masalah bagi perawat sendiri, melainkan untuk penyembuhan bagi pasien tersebut. • Terapi Gerak Terapi gerak adalah terapi yang dilakukan pihak Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara untuk keleluasaan dalam tubuh si pasien. Terapi gerak ini dilakukan seperti Senam Pagi, dan Bernyanyi. Kegiatan ini dilakukan setiap pagi setelah selesai makan dan minum obat. Senam pagi ini dilakukan semua pasien yang di pandu oleh pasien yang sudah koperatif, dimana senam tersebut telah diajari oleh para perawat sebelumnya. Senam pagi ini dilakukan dengan gerakan yang dianggap si pasien gampang untuk melakukannya. Dari hasil penelitian si peneliti melakukan pendekatan terhadap si pasien untuk bisa mengajari beberapa gerakan senam yang si peneliti mengerti. Si peneliti memberikan 3 gerakan yaitu:, Universitas Sumatera Utara 1. Tangan kanan digerakkan arah kiri, kanan, atas, dan bawah 2. Kaki kanan digerakkan kearah kanan, dan kaki kiri digerakkan kearah kiri. 3. Kepala digerakkan kearah kiri, kanan, atas, dan bawah. Selama aktivitas senam yang si peneliti lakukan semua pasien mengikuti gerakan tersebut selama 5 menit. gambar.5. Aktivitas pasien sakit jiwa saat melakukan Terapi gerak. Universitas Sumatera Utara

BAB IV SISTEM PERAWATAN PENYEMBUHAN RUMAH SAKIT JIWA

SUMATERA UTARA

4.1. Sistem Perawatan untuk penyembuhan dan Tujuan Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara Berdiri

Sesuai dengan defenisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari sistem adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu keseluruhan untuk mencapai tujuan. Sistem perawatan untuk penyembuhan terhadap pasien sakit jiwa adalah bagaimana pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan dalam memandang dan memahami penyakit gangguan jiwa tersebut dengan tujuan untuk penyembuhan terhadap pasien itu. Menurut M. Juqi dalam Blog nya di Worldpress.com, sistem adalah aturan-aturan yang mengatur agar misi-misi yang dibuat tidak keluar dari visi yang juga telah dibuat. Berdasarkan defenisi tersebut, penulis menyimpulkan pengertian sistem dalam penelitian ini adalah bagaimana aturan-aturan dan juga susunan untuk perawatan yang diberikan oleh perawat Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara terhadap pasien sakit jiwa. Dari hasil penjelasan pihak rumah sakit yaitu kepala keperawatan mengenai visi dan misinya yang telah dijelaskan pada bab 3, kita mengetahui tujuan dari Rumah Sakit jiwa Sumatera Utara dan juga Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara adalah memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik yang Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kondisi Kebersihan Mulut dan Kebutuhan Perawatan Periodontal Pada Penderita Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Tuntungan

6 98 73

Sistem Perawatan Dan Penyembuhan Terhadap Pasien Sakit Jiwa (Studi Deskriptif Mengenai Sistem Perawatan dan Penyembuhan Terhadap Pasien yang Menderita Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara, Jl. Tali Air No. 21 Medan, Kel. Mangga, Kec. Medan Tu

0 62 137

Orientasi Penyembuhan Pada Pasien Penderita Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Tentang Sistem Penyembuhan Pada Pasien Penderita Gangguan Jiwa Di Panti Rehabilitasi Bukit Doa)

0 80 149

Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Perawat dalam Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, Medan

0 39 6

Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 57 131

Teknik Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa (Studi Deskriptif Tentang Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Kepada Pasien Halusinasi Dalam Proses Penyembuhan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

0 5 1

Tahapan Komunikasi Terapeutik Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jabar (Suatu Studi Deskriptif tentang Penyembuhan Jiwa Pasien Melalui Tahapan Komunikasi Terapeutik oleh Perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

5 107 139

Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat (Studi Deksriptif Mengenai Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Dalam Proses Penyembuhan Di Rumah Sakit Jiwa provinsi Jawa Barat )

0 2 1

Muslim Terhadap Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Mahoni Kota Medan.”

0 0 7

Dukungan Psikososial Keluarga dalam Penyembuhan Pasien NAPZA di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara – Medan

0 0 18