Pelaksanaan Pembelajaran Servis Atas Bolavoli dengan Metode Keseluruhan Kegunaan Koordinasi

commit to user 29 38

b. Pelaksanaan Pembelajaran Servis Atas Bolavoli dengan Metode Keseluruhan

Pelaksanaan pembelajaran servis atas bolavoli secara keseluruhan yaitu, pertama-tama dijelaskan teknik gerakan servis atas bolavoli yang meliputi sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut. Bagian-bagian teknik gerakan servis atas dijelaskan secara terperinci dan didemonstrasikan yaitu dari sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut. Apabila siswa telah jelas dan mengerti teknik gerakan servis atas bolavoli secara keseluruhan, kemudian siswa mempraktikkan sesuai dengan contoh. Dalam pelaksanaan pembelajaran servis atas bolavoli tentunya akan dijumpai kesalahan. Jika dalam pelaksanaan pembelajaran servis atas bolavoli terjadi kesalahan, maka guru berkewajiban membetulkan kesalahan tersebut. Kesalahan yang sering dilakukan siswa harus diberikan penekanan secara khusus agar siswa betul-betul memahami dan tidak mengulang kesalahan tersebut. Setelah kesalahan tersebut dibenarkan, selanjutnya siswa melakukan gerakan secara keseluruhan dengan tidak mengulangi kesalahan lagi.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Servis Atas Bolavoli dengan

Metode Keseluruhan Metode keseluruhan merupakan cara pembelajaran yang mengutamakan keutuhan dari keterampilan yang dipelajari. Siswa memperagakan gerakan servis atas bolavoli secara utuh dan dilakukan secara berulang-ulang. Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran servis atas bolavoli dengan metode keseluruhan dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran servis atas bolavoli dengan metode keseluruhan antara lain: 1 Dapat menghemat waktu, jika siswa lebih mudah dan cepat menyesuaikan diri dengan metode keseluruhan. 2 Siswa lebih jelas menerima konsep gerakan yang diajarkan secara jelas, bermakna dan logis mengenai keseluruhan gerakan servis atas bolavoli. 3 Siswa dapat secara langsung melakukan gerakan servis atas bolavoli secara keseluruhan. commit to user 30 38 Sedangkan kelemahan pembelajaran servis atas bolavoli dengan metode keseluruhan antara lain: 1 Bagi siswa yang baru pertama kali belajar permainan bolavoli servis atas akan mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan servis atas karena gerakan servis atas bolavoli cukup sulit dan kompleks. 2 Siswa akan sering melakukan kesalahan teknik, sehingga gerakan servis atas bolavoli tidak sesuai seperti yang diharapkan. 3 Guru akan lebih sering membetulkan teknik yang salah, sehingga pembelajaran akan sering berhenti dan tujuan latihan lebih lama tercapai.

7. Koordinasi a. Koordinasi Mata-Tangan

Koordinasi pada prinsipnya merupakan pengaturan syaraf-syaraf pusat dan tepi secara harmonis dalam menggabungkan gerakan-gerakan otot synergis dan antagonis secara selaras. Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks. Karakteristik koordinasi sangat unik. Koordinasi memainkan peranan yang khusus terhadap mobilitas fisik. Koordinasi bukan merupakan kemampuan fisik tunggal, tetapi tersusun dari beberapa unsur fisik yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Berkaitan dengan koordinasi Harsono 1988: 219 menyatakan “Koordinasi sangat erat hubungannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas”. Menurut Suharno HP. 1993: 61 bahwa, “Koordinasi adalah kemampuan atlet untuk merangkaikan beberapa gerak menjadi satu gerak yang utuh dan selaras”. Sedangkan M. Sajoto 1995: 9 berpendapat, “Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif”. Berdasarkan tiga pendapat tersebut menunjukkan bahwa, koordinasi menyatakan hubungan harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Berdasarkan pengertian koordinasi dari tiga ahli tersebut dapat disimpulkan koordinasi mata-tangan merupakan kemampuan mata untuk mengintegrasikan commit to user 31 38 rangsangan yang diterima dan tangan sebagai fungsi penggerak untu melakukan gerakan sesuai yang diinginkan. Seperti dikemukakan Sadoso Sumosardjuno 1994: 125 bahwa, “Koordinasi mata-tangan adalah suatu integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama, dan tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan suatu gerakan tertentu”. Koordinasi mata-tangan pada umumnya sangat dibutuhkan dalam cabang olahraga permainan, dimana dalam cabang olahraga permainan membutuhkan integrasi mata dan tangan dalam memainkannya. Dalam kaitannya dengan penelitian ini mata sebagai pemegang fungsi utama yaitu melihat bola, melihat sasaran dan tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan suatu gerakan yaitu memukul bola. Kemampuan mengintegrasikan antara mata dan tangan dengan baik dan harmonis, maka gerakan servis atas bolavoli dapat dilakukan dengan baik sesuai seperti yang diharapkan.

b. Kegunaan Koordinasi

Gerakan-gerakan dalam permainan bolavoli sangat kompleks dan bervariasi. Pemain selalu dituntut untuk mengintegrasikan berbagai macam gerakan ke dalam satu rangkaian gerakan yang utuh dan serasi. Untuk dapat tampil dengan baik dalam suatu permainan atau pertandingan, dibutuhkan koordinasi gerak yang baik. Koordinasi gerak yang baik akan membantu penampilannya dalam suatu permainan atau pertandingan bolavoli. Dengan memiliki koordinasi gerak yang baik, maka akan memudahkan dalam merangkaikan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang ganda simultan menjadi lebih baik. Menurut PBVSI 1995: 61 kegunaan koordinasi antara lain: 1 Mengkoordinasikan beberapa gerak agar menjadi satu gerak yang utuh dan serasi. 2 Efisien dan efektif dalam penggunaan tenaga. 3 Untuk menghindari terjadinya cidera. 4 Mempercepat berlatih, menguasai teknik. 5 Dapat untuk memperkaya taktik dalam bertanding. 6 Kesiapan mental atlet lebih mantap untuk menghadapi pertandingan. Koordinasi sangat penting sekali untuk semua cabang olahraga yang di dalamnya terdapat berbagai gerak yang kompleks, termasuk permainan bolavoli. commit to user 32 38 Untuk menunjang pencapaian prestasi bolavoli yang optimal, seorang pemain harus memiliki koordinasi gerak yang baik. Dangsina Moeloek Arjatmo Tjokronegoro 1984:11 menyatakan “Pada gerak yang tidak memiliki koordinasi baik akan mengakibatkan kerugian, pengeluaran tenaga yang berlebihan, mengganggu keseimbangan, cepat lelah, kurang tepat sasaran yang diingingkan bahkan mungkin terjadi cidera”. Hal ini menunjukkan bahwa, jika seseorang pemain bolavoli tidak memiliki koordinasi yang baik, maka tenaga yang dikeluarkan tidak efektif dan efisien serta hasil yang dicapai tidak sesuai yang diharapkan bahkan dapat menimbulkan cidera.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH NORMAL BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADIROJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 20092010

0 6 90

PENGARUH PEMBELAJARAN SERVIS DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS SEPAKTAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI III SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 96

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN GAYA INKLUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP N 1 KARANGGEDE TAHUN AJARAN 2009

6 148 75

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN METODE BAGIAN DAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS 2 SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 24 80

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 4 66

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 2 67

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR LATIHAN DAN RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMP N 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 67

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 17

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BOLAVOLI DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATAS (Studi Eksperimen Menggunakan Ketinggian Net Bertahap, Jarak Servis Bertahap dan Kombinasi Keduanya pada Siswa Putra SMK Islam Terpad

0 1 16

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN JARAK DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMA NEGERI 3 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 1 19