commit to user
53
38 telah dilakukan diperoleh nilai F
= 5.863 lebih besar dari F
t
= 4,11 F F
t
pada taraf signifikansi 5. Ini berarti hipotesis nol H ditolak. Hasil ini
menunjukkan, metode pembelajaran bagian dan keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar servis atas bolavoli.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Berdasarkan tingkat koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010
hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar servis atas bolavoli. Dari hasil penghitungan yang telah dilakukan
diperoleh nilai F = 7.032 lebih besar dari F
t
= 4,11 F F
t
pada taraf signifikansi 5. Ini artinya hipotesis nol H
ditolak. Hasil ini menunjukkan antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar servis atas bolavoli.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Interaksi faktor utama penelitian dalam bentuk interaksi dua faktor menunjukkan ada interaksi antara metode pembelajaran dan koordinasi mata-
tangan. Dari hasil penghitungan diperoleh nilai F = 22.347 ternyata lebih besar
dari F
t
= 4,11 F F
t
pada taraf signifikansi 5 sehingga H ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan, metode pembelajaran dan koordiansi mata-tangan terdapat interaksi terhadap peningkatan hasil belajar servis atas bolavoli.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya.
Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan tiga simpulan yaitu: 1 ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran bagian dan
keseluruhan terhadap hasil belajar servis atas bolavoli pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010. 2 ada
commit to user
54
38 perbedaan yang signifikan antara koordiansi mata-tangan tinggi dan koordinasi
mata-tangan rendah terhadap hasil belajar servis atas bolavoli pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010.
3 ada interaksi antara metode pembelajaran dan kootrdiansi mata-tangan terhadap hasil belajar servis atas bolavoli pada siswa putra kelas VII SMP Negeri
2 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010. Simpulan analisis tersebut dapat dipaparkan secara rinci sebagai berikut:
1. Perbedaan Pengaruh Metode Pembelajaran Bagian dan Keseluruhan terhadap Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa, ada perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran bagian dan keseluruhan terhadap
hasil belajar servis atas bolavoli. Pada kelompok siswa yang diberi perlakuan metode pembelajaran bagian mempunyai peningkatan yang lebih baik
dibandingkan dengan kelompok siswa yang diberi perlakuan metode pembelajaran keseluruhan. Metode pembelajaran bagian memberi dampak yang
lebih baik terhadap peningkatan hasil belajar servis atas bolavoli karena, bagian- bagian teknik servis atas dipelajarai secara terperinci, siswa memahami konsep
teknik gerakan servis atas dengan benar dan dapat memperagakan teknik servis atas dengan baik dan benar. hasrat gerak siswa terpenuhi, dalam menjalin
kerjasama, dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Sedangkan metode pembelajaran keseluruhan sangat siswa mengalami kesulitan, karena siswa lebih
berorientasi pada kemampuan menyeberangkan bola tanpa memperhitungkan teknik servis atas yang benar serta efektifitas dari servis atas.
Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo sebesar 5.863 Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan sebesar 1.15
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh metode pembelajaran bagian dan keseluruhan terhadap hasil belajar servis atas bolavoli
pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010, dapat diterima kebenarannya.
commit to user
55
38
2. Perbedaan Pengaruh Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Koordinasi Mata-Tangan Rendah terhadap Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli
Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan, ada perbedaan signifikan antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan
rendah terhadap hasil belajar servis atas bolavoli. Hal ini karena, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan yang tinggi akan mampu mengkoordinasikan
gerakan servis atas dengan baik dan benar. Selain itu, mampu mengarahkan pukulan servisnya tepat pada sasaran yang diinginkan. Sedangkan siswa
yangmemiliki koordinasi mata-tangan rendah gerakan servis atas bolavoli kurang mampu dikoordinasikan dengan lancar dan kemampuan mengarahkan pukulan
servisnya sering kali melenceng dari sasaran yang diinginkan. Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo
7.032 Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan 1.05 Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh antara koordiansi mata-
tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar servis atas bolavoli pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo
tahun pelajaran 20092010, dapat diterima kebenarannya.
3. Interaksi antara Metode Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli
Dari tabel 8 tampak ada interaksi secara nyata antara kedua faktor utama penelitian. Untuk kepentingan pengujian interaksi faktor utama terbentuklah tabel
sebagai berikut: Tabel 10. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama
terhadap Peningkatan Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli
A1 A2
Rerata A1 - A2
B1 0.84
0.36 0.63
0.42
B2 0.44
0.42 0.40
0.09
Retara 0.64
0.39 0.51
0.25
B1 - B2 0.40
0.06 0.23
commit to user
56
38 Gambar 4. Interaksi Metode Pembelajaran Servis Atas dan
Koordinasi Mata-Tangan Berdasarkan gambar 4 menunjukkan, bentuk garis perubahan besarnya
nilai peningkatan hasil belajar servis atas bolavoli yaitu berpotongan, sehingga sehingga ada interaksi antara metode pembelajaran dan koordinasi mata-tangan.
Dengan demikian dalam menerapkan metode pembelajaran servis atas bolavoli perlu mempertimbangkan tingkat koordinasi mata-tangan tinggi dan tingkat
koordaansi mata-tangan rendah. Siswa yang memiliki koordiansi mata-tangan tinggi lebih cocok diberi metode pembelajaran keseluruhan dan siswa yang
memiliki koordinasi mata-tangan rendah lebih baik diberi metode pembelajaran bagian. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada interaksi antara metode
pembelajaran servis atas bolavoli dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar servis atas bolavoli pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 2 Nguter
Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010, dapat diterima kebenarannya.
B1, A1, 0.84
B1, A2, 0.36 B2, A1, 0.44
B2, A2, 0.42
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
0.80 0.90
A1 A2
commit to user
57
38
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN