Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1 38

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani mempunyai peran penting untuk mendukung mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Pendidikan sebagai salah satu sub sistem pendidikan yang berperan penting dalam mengembangkan kualitas manusia Indonesia. Banyak manfaat yang dikembangkan melalui pendidikan jasmani. Aspek- aspek yang ada pada diri siswa dikembangkan secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan jasmani mencakup aspek jasmani, psikomotorik, afektif dan kognitif. Untuk mengembangkan aspek psikomotorik, afektif dan kognitif secara optimal, maka pendidikan jasmani harus diajarkan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan sebuah pendidikan yang mengutamakan aktivitas fisik atau gerak tubuh sebagai media pembelajaran. Dalam pelajaran pendidikan jasmani diajarkan berbagai macam cabang olahraga yang terangkum dalam kurikulum pendidikan jasmani didasarkan pada jenjang masing-masing pendidikan. Hal ini artinya, materi pendidikan jasmani antara Sekolah Dasar SD dengan Sekolah Menengah Pertama SMP berbeda. Di dalam pendidikan jasmani terdapat beberapa macam cabang olahraga yang wajib diajarkan kepada siswa. Untuk mencapai kompetensi dasar pendidikan jasmani, maka materi pokok pendidikan jasmani harus diajarkan kepada siswa. Menurut Depdiknas 2004: 19-20 bahwa, “Materi pokok pendidikan jasmani dikelompokkan menjadi enam aspek yaitu: 1 permainan dan olahraga, 2 aktivitas pengembangan, 3 uji dirisenam, 4 aktivitas ritmik, 5 akuatik dan, 6 aktivitas luar sekolah”. commit to user 2 38 Bolavoli merupakan salah satu olahraga permainan yang wajib diajarkan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama SMP. Banyak manfaat yang diperoleh melalui permainan bolavoli. Dengan bermain bolavoli dapat membentuk sikap tubuh yang baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan dan kemampuan jasmani. Manfaatnya bagi rohani yaitu kejiwaan, kepribadian dan karakter akan tumbuh ke arah yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Sebagai langkah awal dalam pembelajaran permainan bolavoli yaitu, diajarkan macam-macam teknik dasar bolavoli. Hal ini karena, teknik dasar bolavoli merupakan faktor yang fundamental yang harus dikuasai siswa agar memiliki keterampilan bermain bolavoli. Marta Dinata 2004: 5 menyatakan, “Untuk meningkatkan prestasi, seorang pemain bolavoli harus menguasai beberapa teknik dasar terlebih dahulu. Teknik dasar merupakan faktor utama selain, kondisi fisik, taktik dan mental seorang pemain”. Adapun macam-macam teknik dasar bermain bolavoli yang harus dikuasai meliputi: passing, service, smash dan block. Kemampuan seorang pemain bolavoli menguasai macam-macam teknik dasar bermain bolavoli akan mendukung penampilannya baik secara individu maupun kolektif tim, sehingga dapat mencapai prestasi yang tinggi. Servis merupakan teknik dasar bolavoli yang mempunyai peran penting dalam suatu pertandingan bolavoli. Dapat dikatakan, servis dapat mempengaruhi seluruh jalannya permainan bolavoli. Pentingnya peranan servis dalam permainan bolavoli, maka harus diajarkan dengan baik dan benar. Berdasarkan jenisnya, servis bolavoli dibedakan menjadi dua macam yaitu servis bawah dan servis atas. Servis atas merupakan teknik menyeberangkan bola ke daerah permainan lawan yang dilakukan dengan memukul bola menggunakan salah satu tangan dari atas kepala. Seiring dengan perkembangan permainan bolavoli, servis atas memiliki fungsi penting yaitu, dapat dijadikan serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Sistem penilaian relly point menuntut pukulan servis atas dilakukan seefektif dan sesulit mungkin agar lawan sulit mengembalikan atau bahkan langsung mati. Upaya membelajarkan servis atas bagi siswa pemula siswa SMP tidaklah mudah. Pada umumnya para siswa kurang memahami bagaimana servis atas yang commit to user 3 38 efektif. Biasanya para siswa cenderung sekedar memukul bola dengan kuat agar bola dapat menyeberang ke daerah permainan lawan tanpa memperhitungkan kesulitan dan efektivitas dari pukulan servis yang dilakukan. Belum lagi bagi siswa yang baru pertama kali mengenal permainan bolavoli atau siswa putri, tentu akan mengalami kesulitan dalam melakukan servis atas. Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran servis atas bolavoli, maka seorang guru harus mampu menerapkan metode pembelajaran yang baik dan tepat sesuai dengan kondisi siswa. Banyaknya metode pembelajaran menuntut seorang guru harus cermat dan tepat dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran yang baik dan efektif akan memberi dampak terhadap hasil belajar yang optimal. Menurut PBVSI 1995: 69 dijelaskan, “Metode-metode yang dapat digunakan dalam mengajar atau melatih bolavoli di antaranya 1 metode keseluruhan, 2 metode bagian, 3 metode gabungan, 4 metode drill, 5 metode pemecahan masalah, 6 metode pendekatan ketepatan, 7 metode pendekatan kecepatan, 8 metode pertandingan, 9 metode interval dan, 10 metode ulangan”. Metode bagian dan keseluruhan merupakan metode pembelajaran yang sering diterapkan dalam belajar mengajar keterampilan olahraga. Dari kedua metode pembelajaran tersebut dapat diterapkan secara sendiri-sendiri atau mengkombinasikan diantara keduanya. Banyak penelitian yang membandingkan antara metode bagian dan keseluruhan, namun hasilnya belum tentu sama. Meskipun dalam pembelajaran diterapkan metode yang sama, jika sampel yang digunakan berbeda hasilnya belum tentu sama. Hal ini karena, hasil suatu penelitian hanya relevan pada sampel yang digunakan dalam penelitian, sehingga jika diterapkan pada sampel yang berbeda hasilnya belum tentu sama. Metode bagian dan keseluruhan memiliki karakteristik yang berbeda dan masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga belum diketahui metode pembelajaran mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar servis atas bolavoli. Hal ini karena, kemampuan siswa melakukan servis atas bolavoli tidak hanya dipengaruhi oleh penerapan metode pembelajaran commit to user 4 38 saja. Faktor individu atau siswa sangat dominan terhadap kemampuan servis atas bolavoli. Salah satu kemampuan siswa yang dapat mempengaruhi kemampuan servis atas bolavoli yaitu memiliki kondisi fisik yang baik. Kemampuan kondisi fisik yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung penguasaan suatu teknik olahraga termasuk servis atas bolavoli. Dengan kemampuan fisik yang baik, maka akan mendukung penguasaan kemampuan servis atas bolavoli. Salah satu komponen kondisi fisik yang dapat mendukung kemampuan servis atas bolavoli yaitu koordinasi mata-tangan. Ditinjau dari gerakan servis atas, koordinasi mata-tangan sangat berperan penting untuk mendukung gerakan servis atas yaitu, dari gerakan melambungkan bola, ayunan lengan, memukul bola serta mengarahkan bola pada sasaran yang diinginkan. Dengan koordinasi mata-tangan, maka gerakan servis atas dapat dilakukan dengan benar dan mampu menempatkan bola tepat pada sasaran yang diinginkan. Apakah benar siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan baik, kemampuan servis atasnya juga baik, dan siswa yang koordinasi mata-tangannya buruk kemampuan servis atasnya juga buruk. Nampaknya hal ini perlu dipertanyakan lagi, karena baik tidaknya koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa tidak dapat dijadikan tolak ukur kemampuan servis atasnya juga baik. Hal ini karena kemampuan servis atas tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa, tetapi masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Suharno HP. 1991: 16-20 menyatakan, “Komponen- komponen gerak sebagai penentu baik tidaknya kondisi fisik pemain boloa voli yaitu: kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, daya ledak, ketepatan dan stamina”. Metode pembelajaran bagian dan keseluruhan merupakan metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan servis atas bolavoli. Dari kedua metode pembelajaran tservis atas tersebut dibutuhkan kemampuan koordinasi mata-tangan. Untuk mengetahui metode pembelajaran mana yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar servis atas bolavoli, serta pengaruh kemampuan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan servis commit to user 5 38 atas bolavoli, maka perlu dikaji dan diteliti secara lebih medalam baik secara teori maupun parktik melalui penelitian eksperimen. Siswa putra kelas VII SMP Negeri 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010 adalah sampel yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab permasalahan yang muncul dalam penelitian. Ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010 telah berjalan baik, termasuk pembelajaran servis atas bolavoli. Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan ternyata belum menujukkan hasil maksimal. Tidak semua siswa putra kelas VII SMP Negeri 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010 mampu melakukan servis atas dengan baik dan benar. Para siswa masih sulit merangkaikan gerakan servis atas dengan benar, teknik servis atas kurang baik, kurang mampu mengarahkan pukulan servis pada sasaran yang diinginkan. Kondisi semacam ini berdampak pada permainan bolavoli kurang menarik. Kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa putra kelas VII SMP Negeri 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010 karena siswa kelas VII merupakan masa peralihan dari Sekolah Dasar SD ke Sekolah Menengah Pertama SMP. Karena servis atas merupakan keterampilan yang sulit dan memiliki unsur gerakan yang kompleks, maka dalam membelajarkan servis atas dibutuhkan penerapan metode pembelajaran yang tepat di antaranya metode keseluruhan dan bagian keseluruhan. Banyak guru jarang membelajarkan suatu keterampilan yang sulit dan kompleks secara bagian per bagian. Hal ini karena terbatasanya waktu pembelajaran penjas yang relatif singkat yaitu 2 X 40 menit. Waktu pembelajaran penjas yang singkat, sehingga tidak memungkinkan membelajarkan servis atas secara bagian per bagian. Pada umumnya para guru dalam membelajarkan servis atas secara global yaitu, mengenalkan teknik servis atas dari sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut dan siswa langsung memperagakannya. Di salah satu sisi siswa yang sudah terbiasa atau memiliki pengalaman tidak mengalami kesulitan melakukan servis atas. Tetapi sebaliknya, siswa yang tidak memiliki pengalaman tidak dapat melakukan servis atas. Berdasarkan hal tersebut maka menciptakan metode pembelajaran yang tepat sangat penting agar diperoleh commit to user 6 38 hasil belajar yang optimal. Belajar keterampilan bukan belajar seperti pada umumnya, sehingga perlu strategi atau cara mengajar yang baik dan tepat. Seorang guru dituntut berkreativitas dalam menyajikan tugas ajar yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik. Di samping itu, faktor- faktor yang mendukung kemampuan servis atas perlu dilatih dan ditingkatkan seperti koordinasi mata-tangan. Dengan kemampuan koordinasi mata-tangan yang baik, maka akan mendukung kemampuan servis atas menjadi lebih baik. Permasalahan yang telah dikemukakan di atas yang melatar belakangi judul penelitian “Perbedaan Pengaruh Metode Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli pada Siswa Putra Kelas VII SMP Negeri 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 20092010”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH NORMAL BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADIROJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 20092010

0 6 90

PENGARUH PEMBELAJARAN SERVIS DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS SEPAKTAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI III SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 96

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN GAYA INKLUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP N 1 KARANGGEDE TAHUN AJARAN 2009

6 148 75

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN METODE BAGIAN DAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS 2 SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 24 80

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 4 66

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 2 67

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR LATIHAN DAN RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMP N 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 67

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 17

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BOLAVOLI DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATAS (Studi Eksperimen Menggunakan Ketinggian Net Bertahap, Jarak Servis Bertahap dan Kombinasi Keduanya pada Siswa Putra SMK Islam Terpad

0 1 16

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN JARAK DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMA NEGERI 3 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 1 19