Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

commit to user 34 38

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut: 1 Perbedaan Pengaruh Metode Bagian dan Metode Keseluruhan terhadap Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli Metode bagian dan keseluruhan masing-masing memiliki karakteristik dan penekanan yang berbeda dalam mempelajari suatu keterampilan. Metode bagian merupakan bentuk pembelajaran yang pelaksanaannya dilakukan bagian per bagian dari teknik atau keterampilan yang dipelajari. Metode bagian umumnya diterapkan untuk mempelajari keterampilan yang cukup sulit atau kompleks. Sedangkan metode keseluruhan merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan secara keseluruhan atau utuh dari keterampilan yang dipelajari. Metode keseluruhan biasanya digunakan untuk mempelajari keterampilan yang mudah dan sederhana. Kedua metode pembelajaran tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan terhadap peningkatan kemampuan servis atas bolavoli. Kelebihan pembelajaran servis atas bolavoli dengan metode bagian antara lain: siswa dapat menguasai bagian-bagian teknik gerakan servis atas dengan baik dan benar, siswa dapat terhindar dari kesalahan teknik, karena masing-masing teknik servis atas harus dikuasai baru ditingkatkan, siswa dapat memperagakan teknik servis atas bolavoli secara keseluruhan dengan baik dan benar. Kelemahannya antara lain: waktu yang lebih lama jika tiap-tiap bagian teknik sulit dimengerti, setiap bagian harus dikuasi sebelum ditingkatkan ke bagian berikutnya. Sedangkan kelebihan pembelajaran servis atas bolavoli dengan metode keseluruhan antara lain: menghemat waktu, siswa lebih jelas menerima konsep gerakan yang diajarkan, siswa secara langsung melakukan servis atas bolavoli secara keseluruhan. Kelemahan pembelajaran servis atas bolavoli dengan metode keseluruhan antara lain: bagi siswa yang baru pertama kali belajar akan mengalami kesulitan melakukan gerakan servis atas, commit to user 35 38 akan sering melakukan kesalahan teknik, guru akan lebih sering membetulkan teknik yang salah. Berdasarkan karakteristik, kelebihan dan kelemahan metode bagian dan tersebut tentu akan menimbulkan pengaruh yang berbeda. Perlakuan yang berbeda akan menimbulkan respon yang berbeda pula pada diri pelaku. Dengan demikian diduga bahwa, metode bagian dan keseluruhan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan hasil belajar servis atas dalam permainan bolavoli. 2 Perbedaan antara Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Rendah terhadap Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli Servis atas bolavoli memiliki unsur gerakan yang cukup kompleks. Ditinjau dari gerakannya servis atas merupakan gabungan dari beberapa gerakan yang harus dikoordinasikan dengan baik dan harmonis. Gerakan servis atas terdiri atas memegang bola, melambungkan bola, memukul bola dan gerak lanjut. Untuk melakukan beberapa unsur gerakan tersebut secara baik dan harmonis diperlukan kemampuan koordinasi yang baik. Gerakan servis atas merupakan gerakan menggunakan kecermatan pandangan mata dan keakuratan gerakan tangan. Dalam melakukan gerakan servis atas seorang pemain dituntut dapat mengkoordinasikan gerakan melambungkan bola, melihat posisi bola, dan memukul bola dengan tepat serta berusaha mengarahkan bola pada titik kelemahan lawan. Kemampuan melakukan servis atas dan menempatkan bola pada sasaran yang diinginkan sangat dipengaruhi oleh kualitas koordinasi mata-tangan. Hal ini artinya, baik tidaknya koordinasi mata- tangan yang dimiliki seorang pemain akan berpengaruh pada kualitas servis atas yang dilakukan. 3 Interaksi Metode Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli Metode bagian dan keseluruhan merupakan bentuk pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan servis atas bolavoli. Dalam pelaksanaan pembelajaran servis atas bolavoli dengan metode bagian siswa commit to user 36 38 dituntut melakukan teknik gerakan servis atas bagian per bagian. Setelah bagian- bagian teknik gerakan servis atas dikuasai, kemudaian digabungkan atau dirangkaikan secara keseluruhan. Sedangkan pembelajaran servis atas bolavoli dengan metode keseluruhan siswa melakukan keterampilan secara keseluruhan atau utuh dari keterampilan yang dipelajari. Ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran servis atas bolavoli baik dengan metode bagian maupun keseluruhan, siswa dituntut memiliki koordinasi mata- tangan yang baik. Hal ini karena, dalam gerakan servis atas bolavoli selalu membutuhkan kecermatan pandangan dan keakuratan tangan dalam memukul bola agar gerakan servis atas benar dan tepat pada sasaran yang diinginkan. Berdasarkan bentuk pembelajaran servis atas bolavoli baik dengan metode bagian dan keseluruhan, maka pembelajaran servis atas bolavoli dengan metode keseluruhan dibutuhkan koordinasi mata-tangan yang tinggi. Karena siswa mempraktikkan gerakan servis atas secara keseluruhan dan mengarahkan ke daerah permainan lawan. Dengan koordinasi mat-tangan yang tinggi siswa akan mampu melakukan gerakan servis atas dan mengarahkan bola ke daerah permainan lawan sesuai yang diinginkan. Sedangkan pembelajaran servis atas bolavoli dengan metode bagian, keterlibatan koordinasi mata-tangan tidak tinggi. Karena pembelajaran servis atas bolavoli dilakukan secara bagian perbagian. Setiap bagian harus dikuasai dengan baik dan benar, selanjutnya ditingkatkan pada bagian berikutnya. Penekanan dalam metode pembelajaran bagian yaitu kebenaran teknik servis atas, sehingga tidak membutuhkan koordinasi mata- tangan yang tinggi. Dengan menguasai bagian-bagian teknik servis atas, maka siswa akan mampu melakukan servis atas dengan baik dan benar. Dengan demikian diduga, antara metode pembelajaran dan koordinasi mata-tangan memiliki interaksi terhadap hasil belajar servis atas bolavoli. commit to user 37 38

C. Perumusan Hipotesis

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH NORMAL BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADIROJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 20092010

0 6 90

PENGARUH PEMBELAJARAN SERVIS DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS SEPAKTAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI III SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 96

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN GAYA INKLUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP N 1 KARANGGEDE TAHUN AJARAN 2009

6 148 75

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN METODE BAGIAN DAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS 2 SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 24 80

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 4 66

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 2 67

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR LATIHAN DAN RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMP N 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 67

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 17

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BOLAVOLI DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATAS (Studi Eksperimen Menggunakan Ketinggian Net Bertahap, Jarak Servis Bertahap dan Kombinasi Keduanya pada Siswa Putra SMK Islam Terpad

0 1 16

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN JARAK DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMA NEGERI 3 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 1 19