commit to user
90
Untuk menjawab hipotesis kelima dapat dilihat dari urutan variabel yang signifikan diantara keempat variabel independen berikut:
Tabel IV.26 Peringkat Variabel
Variabel P Peringkat
Pengalaman investor 0.0214
3 Lama menjual saham kembali
0.0188 2
Tingkat pendidikan 0.3234
4 Jumlah Modal
0.0131 1
Sumber: Data primer diolah, 2010. Berdasarkan analisis pada Tabel IV.26 diketahui bahwa urutan
faktor yang berpengaruh paling besar terhadap keberhasilan investor dalam berinvestasi saham di Bursa Efek Indonesia adalah jumlah
modal, lama menjual saham kembali, dan terakhir adalah tingkat pendidikan. Dengan demikian, maka hasil analisis ini mendukung
hipotesis kelima yang menyatakan bahwa faktor jumlah modal saham diduga berpengaruh paling besar terhadap keberhasilan investor dalam
berinvestasi saham di Bursa Efek Indonesia.
4. Uji asumsi klasik
a. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineritas dapat dilihat pada
nilai Variance Inflation Faktor VIF yang dihitung dengan rumus sebagai berikut, VIF = 1 Tolerance. Jika VIF lebih besar dari 5, maka
commit to user
91
antar variabel bebas independent variabel terjadi persoalan multikolinearitas Imam Ghozali, 2004.
Tabel IV.27 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel r
2
VIF Kesimpulan
Pengalaman investor
0,337 1,508 Tidak
terjadi multikolinearitas
Lama menjual saham kembali
0,075 1,081 Tidak
terjadi multikolinearitas
Tingkat pendidikan 0,028
1,029 Tidak terjadi multikolinearitas Jumlah Modal
0,371 1,591 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Data primer diolah, 2010. Tabel IV.27 di atas menunjukkan bahwa semua variabel bebas
yaitu pengalaman investor, lama menjual saham kembali, tingkat pendidikan, dan jumlah modal mempunyai nilai Variance Inflation
Faktor VIF 5 , sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
b. Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi pokok dalam regresi linear adalah bahwa variansi residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain adalah
tidak sama. Apabila variansi tersebut tidak sama, maka berarti telah terjadi masalah heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas untuk
mengetahui adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser
. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik tidak mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi tidak terjadi
heteroskedastisitas.
commit to user
92
Berikut ini adalah ringkasan hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini.
Tabel IV.28 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig. Kesimpulan
Penalaman investor 0,1659 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Lama menjual saham kembali
0,1028 Tidak terjadi
heteroskedastisitas Tingkat pendidikan
0,0707 Tidak terjadi heteroskedastisitas Jumlah Modal
0,9716 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah, 2010.
Tabel IV.28 di atas menunjukkan bahwa semua variabel bebas yaitu pengalaman investor, lama menjual saham kembali, tingkat
pendidikan, dan jumlah modal mempunyai nilai signifikansi di atas 0,05 p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada
penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Autokorelasi