Definisi Operasional Variabel Analisis Data

commit to user 53 menggunakan metode Slovin Drs. Husain Umar, 1999: 78 dengan rumus sebagai berikut : η = 2 N ε 1 N + ……………………………………………...3.1 Dimana : η : Ukuran sampel N : Ukuran populasi ε 2 : Tingkat kekeliruan pengambilan sampel yang ditolerir Dengan rumus di atas maka sampel yang didapat adalah sebagai berikut : η = 5 87, 10 x 700 1 700 2 = + Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 90 investor saham. Tekhnik sampling adalah cara yang digunakan dalam pengambilan sampel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik proporsional random sampling, yakni pengambilan sampel secar acak dengan menggunakan proporsi yang digunakan adalah jumlah investor saham di kota Surakarta.

E. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa variabel untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan investor dalam berinvestasi saham di Bursa Efek Indonesia. Definisi operasional masing- masing variabel adalah sebagai berikut: commit to user 54 1. Keberhasilan Investor Dalam penelitian ini keberhasilan investor merupakan variabel dependen. Keberhasilan investor didekati dengan pendekatan keuntungan capital gain yang dihitung dari hasil penjualan kekayaan asset dalam suatu portfolio. Variabel ini dinyatakan dalam satuan rupiah per bulan. 2. Pengalaman Investor Pengalaman investor merupakan lamanya seorang investor dalam menjalankan aktifitas investasinya sebagai investor saham diukur dalam satuan tahun. 3. Lama Menjual Sahamnya Kembali Lama menjual sahamnya kembali merupakan lamanya seorang investor dalam memegang sahamnya dalam keadaan untuk mendapatkan capital gain atau meminimalkan capital loss. Variabel ini diukur dalam satuan hari. 4. Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh investor saham. Diukur dengan tahun sukses dalam satuan tahun. 5. Jumlah Modal Jumlah modal adalah modal awal yang digunakan oleh investor untuk memulai transaksinya di Bursa Efek Indonesia. Variabel ini di ukur dalam satuan rupiah. commit to user 55

F. Analisis Data

1. Metode analisis data Di dalam penelitian ini akan digunakan analisis regresi berganda. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan investor saham, maka digunakan model regresi berganda dan dapat dirumuskan model fungsi sebagai berikut : Y = f {X 1 , X 2 , X 3 , X 4 } Dimana : Y : Keberhasilan investorcapital gain dalam rupiah X 1 : Pengalaman investor saham dalam tahun X 2 : lama menjual sahamnya kembali dalam hari X 3 : Tingkat Pendidikan dalam tahun X 4 : Jumlah Modal dalam rupiah 2. Alat Uji yang digunakan Pada hipotesis tersebut kemudian dilakukan pengujian yang meliputi uji statistik dan uji asumsi klasik. a. Uji Statistik 1 Uji t Uji t adalah pengujian untuk mengetahui signifikansi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, dengan analisis sebagai berikut: Hipotesis : Ho : b 1 = 0 Ha : b 1 ≠ 0 commit to user 56 Menentukan level of significant Nilai of test Daerah ditolak daerah ditolak daerah diterima → t α2, N-k Gambar III.1 Uji t Sumber : Supriyanto dan Susilo, 2007 Ho diterima jika : -t α2, N-k ≤ t 22, N-k Ho ditolak jika : t t α2, N-k atau t -t α2, N-k Dimana: α : derajat signifikansi N :jumlah sampel K :banyaknya parameter Jika H diterima, maka koefisien regresi tidak signifikan pada tingkat α Jika H0 ditolak, maka koefisien regresi signifikan pada tingkat α Perhitungan nilai t : Se bi t bi = ……………………….....3.2 Dimana bi : Koefisien regresi Se bi : Standar error koefisien regresi 2 Analisis koefisiensi determinasi berganda R 2 Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa jauh variasi variabel bebas atau independent variabel dapat menerangkan dengan baik variabel terkait atau dependen variabel. Hal ini dapat dilihat dan nilai R 2 nya. Analisis koefisien determinasi berganda mempunyai ketentuan sebagai berikut: Jika R 2 mendekati commit to user 57 0, maka variabel yang dipilih tidak dapat menerangkan variabel terkaitnya dan jika R 2 mendekati 1, maka variabel bebas yang dipilih dapat menerangkan dengan baik variabel terkaitnya: Formula penguji adalah sebagai berikut; yi ei - 1 T R - 1 T E 2 2 SS SS SS SS Σ Σ = = ………………………..…...3.3 ESS : Explain Sum Of Square RSS : Residual Sum Of Squre TSS : Total Sum Of Square 3 Pengujian secara serentak Uji F-test Uji F ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terkait. Tahap Pengujiannya adalah sebagai berikut: Hipotesa : Ho = b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , b 6 = 0 Ha = b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , b 6 ≠ 0 F hitung : F = k - N R - 1 1 - K R2 2 …………………………….3.4 R 2 : Koefisien determinasi berganda N : Banyaknya observasi k : Banyaknya parameter total yang diperkirakan F-tabel ditentukan level of signifikan α = 0,05 dengan N-k, k-1 commit to user 58 Dimana : F : F hitung Jika F hitung F tabel, maka H diterima dan H a ditolak semua koefisien regresi secara bersama-sama tidak signifikan pada tingkat α Jika F-hitung F-tabel, maka H ditolak dan H a diterima semua koefisien regresi secara bersama-sama signifikan pada tingkat α. b. Uji asumsi klasik 1 Multikolinearitas Untuk mengetahui hubungan antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dalam model regresi. Jika dalam model tersebut terdapat multikolinearitas maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi. Cara pengujiannya adalah dengan menggunakan uji Variance Inflation Faktor VIF yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: VIF = 1 Tolerance ………………………………………..3.5 Jika VIF lebih besar dari 5, maka antar variabel bebas independent variabel terjadi persoalan multikolinearitas Imam Ghozali, 2004. 2 Heteroskedastisitas Untuk menguji apakah variabel pengganggu mempunyai varian yang sama. Cara untuk mengujinya adalah dengan metode Glejser, yaitu dengan meregresi nilai residual mutlak dengan variabel independent, sehingga persamaannya sebagai berikut: |U t | = α + βX t + vt …………………………………….3.6 commit to user 59 Kemudian selanjutnya dilakukan uji t. Jika signifikan, maka terjadi masalah Heteroskedastisitas. Jika tidak signifikan, maka tidak terjadi masalah Heteroskedastisitas. 3 Autokorelasi Untuk mengetahui adanya autokorelasi antara variabel gangguan sehingga penaksir tidak lagi efisien dalam sampel kecil maupun sampel besar. Salah satu cara untuk menguji autokorelasi adalah dengan percobaan Durbin-Watson d-test, dimana prosedur Durbin Watson test adalah sebagai berikut: Menghitung nilai d dengan menggunakan rumus: d = 1 2 1 - ci ei ei - 1 2 Σ Σ …………………………….3.7 Dengan R tertentu dan jumlah variabel tertentu mencari dl dan du dalam tabel Durbin-Watson Hipotesis : Ddl : H ditolak d4-dl : H ditolak dud4-du : H diterima dl ≤ d ≤ du atau 4-du ≤ d ≤ 4-dl : pengujian tidak meyakinkan commit to user 60 Tidak ada Auto korelasi Ragu korelasi Ragu Auto korelasi positif ragu ragu negatif 0 df du 4-du 4-dl 4 Gambar III.2 Uji Durbin Watson Sumber : Djarwanto dan Pangestu, 2005 commit to user 61

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN