commit to user
46
seperti ini: brilian, karismatik, non-kompromi, eksentrik, inovatif, dan pemimpi.
b. The Analyst
Orang yang bertipe analis adalah mereka yang selalu mengambil keputusan berdasarkan fakta dan angka, bukan atas dasar gagasan dan
ramalan seperti orang bertipe visionary. Orang seperti ini memiliki ciri-ciri seperti berikut: brilian, rasional, bekerja dengan angka, berfikir
hitam-putih, yakin ada jawaban jika tersedia data dan fakta untuk dianalisis.
c. The Doer
Tipe ketiga ini adalah the doer yang artinya pelaksana. Pelaksana pada tipe investor adalah mereka yang memiliki kemampuan merealisasikan
apa yang sudah direncanakan. Orang seperti ini memiliki ciri-ciri seperti berikut: terampil dalam aplikasi, implementasi konsep, dan
pragmatis.
E. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Tim study Badan Pengawas Pasar Modal 2009 mengenai riil investor di pasar modal Indonesia. Hasil
penelitiannya adalah secara umum, Perkembangan Pasar Modal idealnya diikuti oleh perkembangan jumlah investor yang memadai. Data mengenai
investor di Pasar Modal Indonesia saat ini tersebar di berbagai lembaga Biro Administrasi Efek, Kustodian Sentral Efek Indonesia, Perusahaan Efek,
Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk kepentingan masing-masing
commit to user
47
lembaga tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui survey dan studi literatur. Populasi dalam penelitian ini adalah
investor retail lokal yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia. Dari hasil analisa yang dilakukan maka dapat di ambil kesimpulan bahwa jumlah
investor di Pasar Modal Indonesia per 30 November 2009 masih sangat minim yaitu 441.925 Investor dengan persepsi investor Indonesia yang masih positif
terhadap Pasar Modal Indonesia namun memiliki tingkat keyakinan yang berlebihan pada Perusahaan Efek.
Penelitian yang dilakukan oleh Aulia Fuad Rahman dan Alwan Sri Kustono tentang hubungan harga teoritis saham right issue terhadap gainloss
investor. Hasil penelitiannya adalah secara umum, emiten menerbitkan bukti right
dengan harga yang lebih rendah atau paling tidak sama dengan harga pasar saham yang sedang berlak di bursa efek ketika penerbitan right tersebut.
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memberikan daya tarik bagi investor untuk membeli sertifikat bukti right, karena dengan demikian investor dapat
mengharapkan keuntungan gain pada masa yang akan datang. Hasil pengujian korelasi antara harga teoritis saham right issue dengan
gainloss investor menunjukkan adanya hubungan yang negative dan secara
statistic signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya kebijakan right issue
oleh emiten, investor mengalami kerugian pada semua periode penelitian yaitu 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 hari setelah tanggal ex-right.
commit to user
48
F. Kerangka pemikiran