7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keluarga Berencana 2.1.1 Pengertian Keluarga Berencana
WHO Expert Committe, 1970, tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari kelahiran
yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Keluarga Berencana Menurut UU No. 10 Tahun 1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan PUP, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera Dyah Noviawati
Setya Arum, 2009.
2.1.2 Tujuan Program KB
Secara umum tujuan program KB 5 tahun kedepan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi program KB dimuka adalah membangun kembali
dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB Nasional yang kuat di masa mendatang, sehingga visi untuk mewujudkan program berkualitas 2015
dapat tercapai. Tujuan Utama program KB adalah untuk memenuhi perintah masyarakat akan
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan angka kematian ibu bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
dalam ranka membangun keluarga kecil berkualitas.
Universitas Sumatera Utara
8 Sedangkan tujuan KB secara fisiolofis yaitu:
1. Merencanakan kehamilan dan mencegah kehamilan yang tak diinginkan. 2. Meningkatkan status kesehatan perempuan dan anak.
3. Meningkatkan kesehatan dan kepuasaan seksual. Tujuan KB berdasarkan RENSTRA 2005-2009, meliputi:
1. Keluarga dengan anak ideal. 2. Keluarga sehat.
3. Keluarga berpendidikan. 4. Keluarga sejahtera.
5. Keluarga berketahanan. 6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya.
7. Penduduk tumbuh seimbang PTS.
2.1.3 Sasaran Program KB
Sasaran program KB nasional tercantum dalam RPJM tahun 2004-2009, yaitu: 1. Menurunkan angka laju pertumbuhan penduduk secara nasional menjadi 1,14
pertahun. 2. Menurunkan angka kelahiran total fertility rate TFR menjadi 2,2
perperempuan. 3. Meningkatkan peserta KB pria menjadi 4,5.
4. Meningkatkan penggunaan metode kontrasepsi yang efektif dan efesien. 5. Meningkatkan partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
6. Meningkatkan jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera 1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.
Universitas Sumatera Utara
9 7. Meningkatkan jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan KB
dan kesehatan reproduksi. Sehingga didapatkan hasil:
1. Tercapainya peserta KB baru sebanyak 1.072.473 akseptor. 2. Terbinanya peserta KB aktif sebanyak 5.098.188 akseptor atau 71,87 dari
pasangan usia subur sebanyak 7.093.654. 3. Meningkatnya usia perkawinan wanita.
4. Pengendalian dan perkembangan kependudukan terutama tingkat pertumbuhan migrasi dan persebaran penduduk.
2.1.4 Ruang Lingkup Program KB