55 Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy dan
Barlett’s Test. KMO digunakan untuk mengukur kecukupan sampling dan membandingkan besarnya koefisien
korelasi terobservasi dengan besarnya koefisien korelasi antar pasangan variabel. Sedangkan
Barlett’s Test digunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tak berkorelasi di dalam populasi. Nilai yang besar untuk uji statistik, berarti hipotesis
nol harus ditolak. Dengan melihat nilai KMO dan Barlett’s Test di bawah 0,5 maka
dapat diperoleh variabel mana yang dapat dianalisis lebih lanjut atau tidak.
4.3.1 Uji Kelayakan Faktor
Pada uji kelayakan 1 angka KMO dan Barlett’s Test adalah 0.634 dengan
signifikan 0.000 maka variabel dan sampel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut karena memiliki nilai KMO di atas 0.5 dan nilai signifikan 0.05
KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,634
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
48,696 Df
15 Sig.
,000
Tabel 4.8. Nilai Anti Image Matrices
Variabel Pengetahuan Sikap
Dukungan Suami
Dukungan Tenaga
Kesehatan Sosial
Budaya Ekonomi
Pengetahuan 703
a
Sikap 742
a
Dukungan suami
559
a
Dukungan tenga
kesehatan 0,616
a
Sosial budaya 498
a
Ekonomi 707
a
Universitas Sumatera Utara
56 Hasil analisis awal menunjukkan nilai untuk variabel-variabel yang diteliti:
1. Pengetahuan = 0,703 2. Sikap = 0,742
3. Dukungan suami = 0,559 4. Dukungan tenaga kesehatan = 0,616
5. Sosial budaya = 0,498 6. Ekonomi = 0,707
Jika dilihat dari hasil analisis tersebut, variabel-variabel yang mempunyai MSA 0,5 adalah variabel pengetahuan, sikap, dukungan suami, dukungan tenaga
kesehatan, ekonomi dan sosial budaya tidak bisa dianalisis lanjut. Untuk keperluan analisis lebih lanjut, maka perlu melakukan proses analisis ulang dengan cara yang
sama. Hasil analisis yang kedua menunjukkan nilai-nilai yaitu sebagai berikut:
KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,650
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
41,964 Df
10 Sig.
,000
Tabel 4.9. Nilai Anti Image Matrices
Variabel Pengetahuan
Sikap Dukungan
Suami Dukungan
Tenaga Kesehatan
Ekonomi
Pengetahuan 702
a
Sikap 746
a
Dukungan suami 579
a
Dukungan tenaga kesehatan
612
a
Ekonomi 686
a
Universitas Sumatera Utara
57 Nilai KMO measure of sampling adequacy untuk analisis yang kedua menjadi
sebesar 0,650 dari semula 0,634. Dengan demikian, nilai MSA mengalami kenaikan setelah membuang variabel-variabel yang tidak memenuhi syarat. Dari data
sebelumnya akan membandingkan hasil analisis awal nilai-nilai MSA variabel yang memenuhi persyaratan untuk dianalisis dengan hasil analisis kedua. Maka, hasilnya
adalah sebagai berikut:
Variabel MSA Awal
MSA Lanjut
Pengetahuan 703
702 Sikap
742 746
Dukungan suami 559
579 Dukungan tenaga kesehatan
616 612
Ekonomi 707
686 Setelah dilakukan analisis yang kedua, nilai MSA variabel sikap, dukungan
suami mengalami kenaikan, sedangkan variabel pengetahuan dukungan tenaga kesehatan dan ekonomi mengalami penurunan. Kesimpulannya, variabel-variabel
yang memengaruhi rendahnya pemakaian alat kontrasepsi IUD intra uteri device oleh ibu pasangan usia subur yaitu pengetahuan, sikap, dukungan suami, dukungan
tenga kesehatan dan ekonomi.
4.3.2 Faktoring