9 7. Meningkatkan jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan KB
dan kesehatan reproduksi. Sehingga didapatkan hasil:
1. Tercapainya peserta KB baru sebanyak 1.072.473 akseptor. 2. Terbinanya peserta KB aktif sebanyak 5.098.188 akseptor atau 71,87 dari
pasangan usia subur sebanyak 7.093.654. 3. Meningkatnya usia perkawinan wanita.
4. Pengendalian dan perkembangan kependudukan terutama tingkat pertumbuhan migrasi dan persebaran penduduk.
2.1.4 Ruang Lingkup Program KB
1. Pemanfaatan PIK-KRR yang sudah ada. 2. Pembentukan PIK-KRR yang baru terutama di KabupatenKota yang belum
memiliki PIK-KRR dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan PIK-KRR. 3. Pembinaan PIK-KRR dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan PIK-
KRR. 4. Pelatihan bagi pendidik sebaya dan konselor sebaya.
2.1.5 Strategi Pendekatan dan Cara Operasional Program Pelayanan KB
Strategi program Keluarga Berencana KB terbagi dalam 2 dua hal, yaitu: 1. Strategi dasar
Lima grand strategy strategi dasar yang merupakan program utama dalam mensukseskan keluarga berencana nasional guna mewujudkan keluarga kecil bahagia
sejahtera. a. Menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB.
Universitas Sumatera Utara
10 b. Menata kembali pengelolaan KB.
c. Memperkuat sumber daya manusia operasional program KB. d. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB.
e. Meningkatkan pembiayaan program KB. Untuk menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam
program KB haruslah tokoh masyarakat dan tokoh agama aktif pada setiap desa serta pelayanan KB berkualitas disetiap desa atau kelurahan tertinggal dan terpencil serta
diperbatasan memberikan promosi dan konseling kesehatan reproduksi. Program KB yang terintegrasi dengan outcome yang jelas, sistem informasi
yang up to date, fasilitas, advokasi dan supervise dari pusat untuk daerah, jejaring kerja yang aktif dengan mitra kerja serta adanya dukungan Pemda dengan membuat
Perda ini semua merupakan bentuk menata kembali pengelolaan KB. Memperkuat SDM operasional KB dengan mengelola KB untuk setiap
kecamatan serta petugas KB dengan jumlah yang ada memadai dengan kompetensi yang baik dan petugas lapangan KB maupun petugas KB terlatih untuk setiap desa
atau kedaerahan. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui KB untuk
seluruh keluarga dengan balita, aktif jadi anggota badan KB, pra keluarga sejahtera anggota unit pembinaan dan peningkatan keluarga sejahtera punya usaha ekonomi
produktif, kelompok percontohan bina keluarga remaja untuk setiap kecamatan serta bina lingkungan keluarga untuk kabupatenkota.
Sedangkan pusat untuk meningkatkan pembiayaan progaram KB dengan memprioritaskan penganggaran dari pusat ke daerah, sistem pembiayaan terutama
Universitas Sumatera Utara
11 bagi rakyat miskin serta alatobat kontrasepsi dengan harga terjangkau disetiap
kecamatan. 2. Strategi operasional
a. Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional. b. Peningkatan kualitas dan prioritas program.
c. Penggalangan dan pemantapan komitmen. d. Dukungan regulasi dan kebijakan.
e. Pemantaun, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan.
2.1.6 Dampak Program Keluarga Berencana KB terhadap Pencegahan Kelahiran