20
2.3.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo, 2007.
Allen, Guy and Edgley mengatakan bahwa sikap adalah suatu pola perilaku terdensi atau kesiapan antisipasif, predisposisi untuk menyesuaiakan diri dalam
situasi sosial atau secara sederhana, sikap merupakan respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan Azwar, 2002.
Dalam bagian lain Allport 1954, menjelaskan bawa sikap itu mempunyai 3 tiga komponen pokok, yaitu:
1. Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep suatu objek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak tend to behove. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total
attitude. Dalam penentuan sikap ini yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
2.3.3 Dukungan Suami
Menurut Sarwono 2003, dukungan adalah suatu uapaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam
melaksanakan kegiatan. Faktor-faktor yang memengaruhi dukungan keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat
pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara
dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau hotokrasi. Selain
Universitas Sumatera Utara
21 itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan
keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah Ahmadi, 2006.
Dukungan suami dalam pemilihan alat kontrasepsi merupakan bentuk dukungan nyata dari kepedulian dan tanggung jawab para anggota keluarga. Peran
atau partisipasi suami istri dalam Keluarga Brencana KB antara lain menyangkut: 1. Pemakaian alat kontrasepsi.
2. Tempat mendapatkan pelayanan. 3. Lama pemakaian.
4. Efek samping dari penggunaan kontrasepsi. 5. Siapa yang harus menggunakan kontrasepsi.
6. Siapa memakai kontrasepsi. 7. Istri memakai kontrasepsi tapi tidak dibicarakan dengan suami.
8. Suami istri tidak memakai kontrasepsi, tapi dibicarakan antara suami istri. 9. Suami istri tidak memakai dan tidak dibicarakan antara suami istri.
Partisipasi pria secara tidak langsung salah satunya dengan cara mendukung istri dalam ber-KB. Apabila disepakati istri yang akan ber-KB, peranan suami adalah
memberikan dukungan dan kebebasan kepada istri untuk menggunakan kontrasepsi atau carametode KB, adapun dukungannya meliputi:
1. Memilih kontrasepsi yang cocok, yaitu kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan dan kondisi istrinya.
2. Membantu istrinya dalam menggunakan kontrasepsi secara benar, seperti mengingatkan saat minum pil KB dan mengingatkan istri untuk kontrol.
Universitas Sumatera Utara
22 3. Membantu mencari pertolongan bila terjadi efek samping maupun komplikasi
dari pemakaian alat kontrasepsi. 4. Mengantar istri ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk kontrol atau rujukan.
5. Mencari alternatif lain bila kontrasepsi yang digunakan saat ini terbukti tidak memuaskan.
6. Membantu menghitung waktu subur, apabila menggunkan metode pantang berkala.
7. Menggunakan kontrasepsi bila keadaan kesehatan istri tidak memungkinkan. Bentuk peran dan tanggung jawab bersama antara suami dan istri dalam KB
dan kesehatan reproduksi akan terwujud karena alasan berikut ini: 1. Suami istri merupakan pasangan dalam proses reproduksi.
2. Suami-istri bertanggung jawab secara sosial, moral dan ekonomi dalam keluarga 3. Suami-istri sama-sama mempunyai hak-hak reproduksi yang merupakan bagian
dari hak azasi manusia yang bersifat universal. 4. KB dan kesehatan reproduksi memerlukan peran dan tanggung jawab bersama
suami-istri bukan suami atau istri saja. 5. Program KB dan kesehatan reproduksi berwawasan gender Kusmiran, 2012.
6. Dukungan keluarga suami merupakan hubungan timbal balik antara individu yang meliputi Friedman, 1998:
a. Dukungan Pengharapan Dukungan pengharapan merupakan dukungan yang terjadi bila ekspresiyang
positif diberikan kepada individu. Individu mempunyai seorang yang dapat diajak bicara tentang masalahnya, terjadi melalui ekspresi pengharapan
Universitas Sumatera Utara
23 positif individu kepada individu lain, penyemangat, dan persetujuan terhadap
ide-ide atau perasaan seseorang. b. Dukungan Nyata
Dukungan ini merupakan penyediaan dukungan jasmaniah seperti pelayanan kesehatan, bantuan finansial dan material berupa nyata, benda atau atau jasa
tersebut sehingga dapat memecahkan masalah praktis termasuk didalamnya bantuan langsung seperti saat seseorang memberi uang, menyediakan
transportasi dan lain-lain. Dukungan nyata sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata.
c. Dukungan Informasi Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi bersama termasuk
didalamnya memberikan solusi dari masalah, memberikan nasehat, pengarahan, saran atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh
seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tentang dokter yang baik bagi dirinya, dan tindakan yang spesifik bagi
individu. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai penghimpun informasi dari pemberi pihak.
d. Dukungan Emosional Dalam pelaksanaan tindakan individu perlu mendapatkan penguatan akan
rasa dimiliki atau dicintai. Dukungan emosional memberikan individu rasa nyaman dan memberikan semangat. Yang termasuk dalam dukungan
emosional ini adalah ekspresi dari empati, kepedulian dan perhatian kepada
Universitas Sumatera Utara
24 individu. Demikian juga dengan tindakan pap smear Ibu harus mendapat
empati, kepedulian dan perhatian dari suami.
2.3.4 Dukungan Tenaga Kesehatan