Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema dan mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran.
b. Pelaksanaan
Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat menguasai sasaran. Untuk dapat menguasai sasaran penceramah harus menunjukkan
sikap dan penampilan yang meyakinkan. Tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah. Suara hendaknya cukup keras dan jelas Notoatmodjo, 2005b.
2.5.2 Film
Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema bersumber dari kata kinematik atau gerak Baksin,
2009. Film dapat ditunjukkan kepada kelompok besar ≥ 50, kelompok sedang 10- 50, dan kelompok kecil 2-10 Arsyad, 2011.
Film adalah bagian dari komunikasi melalui media massa. Komunikasi massa adalah sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang
tersebar, heterogen, dan anomin melalui medi cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat Rakhmat,2007.
Pengaruh komunikasi massa dengan pembentukan dan perubahan sikap ada lima prinsip umum Oskamp,1977 dalam Rakhmat,2007 :
1. Pengaruh komunikasi massa diantarai oleh factor-faktor seperti
predisposisi personal, proses selektif, keanggotaan kelompok. 2.
Komunikasi massa biasanya berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat yang ada, walaupun kadang-kadang berfungsi sebagai media pengubah.
Universitas Sumatera Utara
3. Bila komunikasi massa menimbulkan perubahan sikap, perubahan kecil
pada intensitas sikap lebih umum daripada perubahan seluruh sikap dari satu sisi masalah ke sisi masalah yang lain.
4. Komunikasi massa cukup efektif dalam mengubah sikap pada bidang-
bidang dimana pendapat orang lemah. 5.
Komunikasi massa cukup afektif dalam menciptakan pendapat tentang masalah-masalah baru bila tidak ada predisposisi yang harus diperteguh.
Menurut Arsyad 2011, media lain yang dapat digunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah film. Film dapat menggambarkan suatu proses secara
tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. Film dapat menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Film juga dapat ditunjukkan pada
kelompok kecil atau kelompok besar. Kelebihan film adalah sebagai berikut Suleiman,1985 :
1 Selain bergerak dan bersuara, film itu dapat menggambarkan suatu proses.
2 Dapat menimbulkan kesan tentang ruang dan waktu
3 Tiga dimensional dalam penggambarannya
4 Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita padaa gambar dalam
bentuk impresi yang murni. 5
Jika film itu tentang suatu pelajaran, dapat menyampaikan suaraa seorang ahli dan sekaligus memperlihatkan penampilannya.
6 Kalau film itu berwarna, jika autentik dapat menambahkan realitas kepada
medium yang sudah realistis itu.
Universitas Sumatera Utara
7 Dapat menggambarkan teori sains dengan tehnik animasi.
Kelemahan film adalah sebagai berikut Suleiman,1985 : 1
Jalan cerita film terlalu cepat : tidak semua orang dapat mengikutinya dengan baik. Lebih-lebih kalau film dipertunjukkan kepada orang yang
kurang pendidikannya. Mereka tidak dapat mencernakan apa yang berlalu di hadapan mereka dalam tempo yang begitu cepat.
2 Apa yang sudah lewat tidak dapat diulang kalau ada bagian film yang
harus mendapat perhatian kembali. Atau seluruh film harus diputar lagi. 3
Biaya pembuatan film tinggi dan peralatannya mahal. Film merupakan salah satu bentuk dari media audiovisual. Kapti 2010,
menyatakan bahwa audiovisual merupakan salah satu media yang menyajikan informasi atau pesan secara audio dan visual. Audiovisual memberikan kontribusi
yang sangat besar dalam perubahan perilaku masyarakat, terutama dalam aspek informasi dan persuasi. Kapti 2010 mengutip pendapat Sadiman dkk 2009
menyatakan bahwa media audiovisual mempunyai kelebihan antara lain bisa memberikan gambaran yang lebih nyata serta meningkatkan retensi memori karena
lebih menarik dan mudah diingat. Kehadiran dan perkembangan media audiovisual ini tidak bisa dihindari mengingat kelebihan dan daya tariknya yang luar biasa pada
media ini, seperti contohnya televisi yang mempunyai peran besar dalam mempengaruhi masyarakat. Kelebihan
– kelebihan media audiovisual tersebut diharapkan mampu menumbuhkan ketertarikan dan minat dalam mengikuti
penyuluhan sehingga tujuan dalam penyuluhan dapat tercapai.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Maulana 2009, media audiovisual memiliki dua elemen yang masing-masing mempunyai kekuatan yang akan bersinergi menjadi kekuatan yang
besar. Media ini memberikan stimulus pada pendengaran dan penglihatan, sehingga hasil yang diperolah lebih maksimal. Hasil tersebut dapat tercapai karena pancaindera
yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata kurang lebih 75 sampai 87; sedangkan 13 sampai 25 pengetahuan diperoleh atau
disalurkan melalui indera yang lain. Menurut Notoatmodjo 2007 yang mengutip pendapat Bandura 1968, pengetahuan atau tingkah laku model yang terdapat dalam
media audiovisual akan merangsang peserta untuk meniru atau menghambat tingkah laku yang tidak sesuai dengan tingkah laku yang ada di media.
Dalam perkembangannya, film berperan sebagai sarana hiburan yang menawarkan berbagai aspek kejadian dan peristiwa kepada penonton. Karena itu
selama menonton film, penonton diletakkan pada pusat segala kejadian dan peristiwa yang seolah-olah penonton ikut merasakan dan menjadi bagian didalamnya. Maka
dari inilah dapat dikatakan bahwa sebuah film dapat berpengaruh terhadap prilaku sosial dalam masyarakat dari para penikmatnya, tentunya sesuai dengan pesan apa
yang di dapat dari sebuah film yang mereka nikmati. Pesan disini adalah pesan yang disampaikan dari pembuat film sineas kepada masyarakat luas, karena dalam sebuah
film, paling tidak memiliki sebuah pesan tertentu dalam pembuatanya, baik pesan tersebut bersifat verbal maupun non verbal sesuai dengan jenis film yang di ciptakan
oleh para pembuatnya sineas.
Universitas Sumatera Utara
Film juga mempunyai segmen dalam pengambilan dan penyampaian pesan terhadap khalayak yang melihatnya, yakni para pembuat sebuah film sudah
memperkirakan pesan apa yang harus di dapat bagi para penonton setelah melihat film tersebut, sesuai dengan keinginan dan kepentingan para sineas dalam
memproduksi filmnya, seperti: unsur tentang budaya, sosial, politik, psikologi dan lain sebagainya, yang menarik atau dapat merangsang imajinasi penonton, meskipun
terkadang pesan yang diharapkan tidak sesuai atau hanya mendekati sesuai keinginan para sineas film dalam penyampaian terhadap penonton.
2.6 Zat Besi Fe