Seleksi Pengembangan Pengelolaan SDM dan Pelaksanaan Di Pemerintah Daerah

commit to user 32 melalui proses Pengadaan Pegawai Negeri Sipil. Penerimaan CPNS tersebut ditujukan pada pelamar yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan dan syarat yang telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil pasal 6. Dari sini tampak adanya penerapan dari prinsip-prinsip yang telah disebutkan yaitu proses perencanaan dan rekruitmen. Proses perencanaan dilakukan dengan mengadakan analisis jabatan, sedangkan rekruitmen dilakukan dengan menerima pelamar umum serta dari karyawan dalam atau tenaga honorer. Proses rekruitmen menjadi kebijakan dari Pemerintah Daerah untuk mendapatkan SDM dengan kualitas dan spesifikasi yang dibutuhkan. Proses rekruitmen ini dapat dilaksanakan atau tidak itu merupakan kebijakan masing-masing daerah, karena hal ini terkait dengan biaya yang akan dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dalam proses pelaksanaan rekruitmen tersebut.

2. Seleksi

Seleksi adalah proses untuk menentukan pelamar yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan organisasi atau pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan jabatan yang telah dianalisis sebelumnya. Menurut Hani 2000: 85 proses seleksi adalah rangkaian langkah dimana memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak, dengan memadukan commit to user 33 kebutuhan organisasi dengan pelamar yang ada. Sondang 2001: 131 mengemukakan bahwa Proses seleksi memiliki proses spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar yang mana yang akan diterima dengan menyesuaikan dengan kebutuhan SDM yang ada. Seleksi memiliki beberapa tahapan untuk mendapatkan keputusan pemilihan dalam Hani 2000: 88 antara lain : a. Penerimaan pelamar b. Tes tes c. Wawancara d. Pemeriksaan referensi e. Evaluasi medis f. Wawancara penyelia g. Keputusan penerimaan Pada pemerintah daerah seleksi pegawai yang dibutuhkan dilaksanakan melalui proses Penerimaan CPNS dimana melalui Seleksi Penerimaan CPNS tersebut, pelamar akan disesuaikan dengan formasi yang telah direncanakan sebelumnya dengan syarat serta kualifikasi yang telah ditetapkan sebelum menyampaikan lamaran mereka. Melalui Seleksi Penerimaan CPNS diharapkan akan diperoleh calon pegawai yang dibutuhkan. Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil menyebutkan bahwa pengadaan Pegawai commit to user 34 Negeri Sipil dilakukan mulai perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sampai dengan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil. Dengan pengertian tersebut maka proses seleksi dilaksanakan melalui proses Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.

3. Pengembangan

Setelah SDM yang diperlukan didapat melalui proses seleksi, maka untuk mengawali proses kerja mereka perlu ada proses orientasi. Proses ini berguna untuk memperkenalkan karyawan-karyawan baru tersebut pada peranan, kedudukan serta tugas mereka dengan organisasi atau karyawan lainnya Hani, 2000: 104. Proses orientasi ini juga berfungsi untuk mengurangi pegawai baru yang berhenti. Sondang 2001: 156 menyatakan bahwa dengan proses pengenalan maka jumlah karyawan baru yang minta berhenti akan dapat dikurangi. Setelah proses orientasi dilewati kadang karyawan masih belum mampu untuk melaksanakan tugas dengan baik, maka akan diperlukan proses pengembangan pegawai. Meskipun telah melaksanakan orientasi, karyawan memerlukan latihan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Latihan tersebut juga dapat diberikan kepada karyawan-karyawan lama untuk merubah kebiasaan jelek dan pola kerja yang kurang sesuai Hani, 2000: 107. commit to user 35 Sondang 2001: 183 menyebutkan bahwa program pelatihan dan pengembangan memiliki manfaat sebagai berikut : a. Pengingkatan produktifitas dengan peningkatan kecermatan dalam melaksanakan tugas, kerjasama yang baik, lancarnya koordinasi dan kesempatan bawahan untuk berpikir inovatif. b. Hubungan atasan dan bawahan terjalin serasi dengan pendelegasian wewenang baik teknikal maupun intelektual. c. Proses pengambilan keputusan diambil lebih cepat karena melibatkan pegawai yang bertanggung jawab secara operasional. d. Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja. e. Mendorong keterbukaan manajemen dengan gaya manajerial partisipatif. f. Meningkatkan komunikasi yang efektif menuju perumusan kebijakan yang lebih baik. g. Meningkatkan rasa persatuan dengan penyelesaian konflik secara fungsional. Dengan proses pengembangan ini maka akan didapat kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan dari proses pelaksanaan kegiatan Pemerintah Daerah. Sondang 2001: 187-191 menyebutkan bahwa proses pengembangan ada beberapa tahapan sebagai berikut : commit to user 36 a. Analisis Kebutuhan Pemerintahan mengadakan analisis pada masalah masalah apa saja yang dihadapi. Setelah mengetahui masalah yang dihadapi maka akan diketahui kebutuhan pendidikan, pelatihan atau pengembangan seperti apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Selain masalah-masalah yang ada saat ini, juga harus dianalisis mengenai masalah dan tantangan seperti apa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Ada beberapa pihak yang terlibat dalam melakukan analisis kebutuhan tersebut. Pihak yang terlibat tersebut adalah Satuan Kerja yang mengelola SDM tersebut, manajerial dari satuan kerja, para pegawai tersebut. b. Sasaran Setelah menganalisis kebutuhan pelatihan yang dibutuhkan oleh pemerintah, maka perlu untuk ditetapkan sasaran yang akan dituju setelah proses pelatihan atau pelaksanaan program pengembangan kemampuan dilaksanakan, sehingga dapat dijadikan tolok ukur dalam menentukan kesesuaian pencapaian tujuan dari apa yang telah direncanakan. Juga dapat untuk dijadikan sebagai bahan untuk menentukan tindakan apa yang akan dilakukan pada program tersebut dan pelatihan yang dilaksanakan di masa mendatang. commit to user 37 Dengan sasaran tersebut maka akan dapat ditentukan kondisi yang diinginkan serta dapat menjadikan sebagai standar prestasi kerja individual dan efektifitas pelaksanaan program Hani, 2000: 109. c. Program Jika telah ditentukan sasaran yang akan dituju maka langkah berikutnya adalah penentuan program dari pengembangan SDM yang akan dilakukan. Program tersebut perlu untuk ditinjau relevansinya dengan tujuan pemerintah, sehingga semua kebutuhan satuan kerja dapat terakomodir dengan pelaksanaan program pengembangan tersebut. Kepentingan yang harus dipenuhi adalah kepentingan unit kerja yang akan tercermin pada peningkatan kinerja satuan organisasi dalam mencapai tujuannya. Kepentingan berikutnya yang juga harus terpenuhi adalah kepentingan pegawai tersebut, yang jika tidak terpenuhi maka akan mengurangi motivasi dalam mengikuti program pengembangan atau pelaksanaan tugas mereka. d. Prinsip-prinsip belajar Prinsip-prinsip tersebut adalah bahwa pogram pengembangan bersifat partisipatif, relevan, pengulangan dan pemindahan pengetahuan, serta adanya umpan balik dari peserta pelatihan. Dengan makin terpenuhinya prinsip tersebut maka akan semakin efektif pelaksanaan pelatihan tersebut Hani, 2000: 190. commit to user 38 Dalam pelaksanaan tahapan pengembangan pada Pemerintah Daerah dapat diwujudkan dengan pelaksanaan berbagai pendidikan dan pelatihan, seperti : a. Masa Orientasi Pegawai Dalam tahap ini orientasi awal dilaksanakan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS dalam berbagai bentuk yang sesuai dengan kebijakan masing-masing daerah. Sebagai contoh adalah yang dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Madiun yang dinyatakan dalam Keputusan Bupati Madiun Nomor 188.45320KPTS402.031 2010 tentang Masa Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah Untuk Formasi Umum Pemerintah Kabupaten Madiun Tahun 2010 bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah untuk Formasi Umum harus mengikuti masa orientasi sebelum yang bersangkutan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil. Masa Orientasi ini adalah pelaksanaan pendidikan dasar materi Kepegawaian Umum bertempat di Gedung Diklat dan dilanjutkan kegiatan lapangan di desa-desa untuk mendukung misi “Pengentasan Kemiskinan” Kabupaten Madiun. Di daerah lain juga terdapat pelaksanaan orientasi yang dapat berupa pelaksanaan pendidikan materi dasar pengenalan kepegawaian serta kesamaptaan bagi CPNS baru. commit to user 39 Setelah masa orientasi awal bagi CPNS tersebut dilaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi Calon PNS yang baru diterima. b. Pendidikan Pelatihan Pegawai Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil pasal 4 disebutkan jenis Diklat sebagai berikut : 1 Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Diklat Prajabatan wajib untuk diikuti oleh semua CPNS. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil pasal 7 disebutkan bahwa Diklat Prajabatan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan,keperibadian dan etika PNS, disamping pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Dalam pasal 5 disebutkan jenis-jenis Diklat prajabatan terdiri dari : a Diklat Prajabatan Golongan I untuk menjadi PNS Golongan I; b Diklat Prajabatan Golongan II untuk menjadi PNS Golongan II; c Diklat Prajabatan Golongan III untuk menjadi PNS Golongan III. commit to user 40 2 Pendidikan dan Pelatihan Dalam Jabatan a Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Bagi PNS yang akan atau telah menduduki suatu jabatan struktural dan telah memenuhi persyaratan maka diberikan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan. Dengan perencanaan karier yang tepat maka jenjang karir pegawai dapat disusun dengan tepat sesuai kebutuhan dari pemerintah tersebut. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil pasal 9 disebutkan bahwa Diklat kepemimpinan yang selanjutnya disebut Diklatpim dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Dalam Pasal 10 disebutkan Diklatpim terdiri dari : 1 Diklatpim Tingkat IV adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon IV. 2 Diklatpim Tingkat III adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon III. 3 Diklatpim Tingkat II adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon II. 4 Diklatpim Tingkat I adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon I. commit to user 41 b Pendidikan Pelatihan Fungsional Diklat Fungsional diikuti oleh Peserta yang akan atau telah menduduki Jabatan Fungsional tertentu. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil pasal 11 disebutkan bahwa Diklat Fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang Jabatan Fungsional masing-masing. c Pendidikan Pelatihan Teknis Diklat Pelatihan Teknis diikuti oleh PNS yang membutuhkan peningkatan kompetensi teknis dalam pelaksanaan tugasnya. Pada pasal 12 dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil disebutkan Diklat Teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS. Pada bidang tertentu diperlukan pendidikan dan pelatihan tertentu yang disesuaikan dengan bidang masing-masing unit kerja. Seperti Pendidikan dan Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa bagi PNS yang terkait dengan Pengadaan Barang dan Jasa, atau Pendidikan dan Pelatihan Pelayanan Publik bagi Unit Pelayanan Umum. commit to user 42 3 Workshop dan Seminar Pendidikan dan Pelatihan yang tidak termasuk pendidikan kepemimpinan, fungsional maupun teknis dilaksanakan melalui workshop atau seminar. Salah satu contoh workshop yang dilakukan Pemerintah Kabuapten Madiun adalah adalah Pelaksanaan Pelatihan ESQ, dimana pelatihan semacam ini dilakukan untuk membentuk mental spiritual PNS.

4. Pemeliharaan

Dokumen yang terkait

Pelatihan dan Pengembangan SDM Untuk Meningkatkan Kinerja PNS pada Dinas Pendapatan Sumatera Utara

0 29 62

Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Daerah Studi Kasus pada Pemerintah Daeah Kabupaten Tobasa

2 34 104

ANALISIS KINERJA PELAYANAN PNS

3 24 110

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Di Lingkungan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Terhadap Pemerintah Kota Dan Kabupaten Madiun, Maget

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Di Lingkungan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Terhadap Pemerintah Kota Dan Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, Dan Ngawi).

0 1 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Di Lingkungan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Terhadap Pemerintah Kota Dan Kabupaten Madiun, Maget

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Kabupaten Boyolali.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PNS ) DI KABUPATEN BOYOLALI Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Kabupaten Boyolali.

0 1 18

SISTEM INFORMASI PENGHARGAAN KINERJA PNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN.

0 0 6

POB SDM 018 cuti pns

0 0 11