commit to user
60
2. Dimensi akuntabilitas pengelolaan dan kewenangan daerah sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan serta wujud dari gambaran rencana pekerjaan
dengan indikator : kejelasan peraturan pengelolaan dan kewenangan daerah. 3. Dimensi ketepatan pelayanan umum Otonomi Daerah sebagai perwujudan
kuantitas dan kualitas kerja dengan indikator : a. Kesesuaian pelaksanaan tugas pelayanan
b. Kesesuaian hasil pelayanan
E. Penelitian Terdahulu
1. Syaiful 2002:106 dalam thesisnya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah Daerah dan Restrukturisasi
Organisasi Terhadap
Efektivitas Pelaksanaan
Otonomi Daerah”
menyebutkan bahwa ada pengaruh positif antara variabel kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah Daerah dengan variabel efektivitas
pelaksanaan Otonomi Daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kontribusi variabel Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah
Daerah pada variabel Efektivitas Pelaksanaan Otonomi Daerah sebesar 71,5 .
2. Wardiah 2008 dalam penelitiannya mengemukakan bahwa terdapat hubungan positif antara pengetahuan dengan kinerja, sikap dengan kinerja
serta keterampilan dengan kinerja
commit to user
61
3. Dalam penelitiannya Mohammad 2010 menyatakan bahwa kemampuan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja SDM, dengan
peran terbesar adalah pendidikan non formalpelatihan pada dimensi teknik serta komitmen SDM juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja. Sebaliknya faktor kepribadian tidak berpengaruh terhadap kinerja SDM, begitu pula untuk faktor motivasi tidak menunjukkan ada pengaruh
terhadap kinerja. Berdasarkan pada hasil beberapa penelitian tersebut disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh dari kualitas SDM pada kinerja yang dihasilkan. Jika dihubungkan dengan kinerja pemerintahan, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara kualitas SDM dengan kinerja pemerintah.
F. Kerangka Pemikiran Studi
Kualitas SDM atau Pegawai Negeri Sipil memiliki perbedaan antara tiap pegawai satu dan yang lainnya. Jenis pendidikan tiap pegawai tentu akan
disesuaikan dengan formasi yang dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah. Maka PNS secara akademik telah memiliki kualitas yang dibutuhkan sesuai dengan
tugas masing-masing. Kualitas sumber daya manusia PNS tidak hanya secara akademis, tetapi
juga ada kualitas lain selain dari sisi pendidikan. Kualitas tersebut mencakup ketrampilan teknis maupun kualitas sikap PNS. Kualitas teknis dapat berupa
ketrampilan yang didapatkan dari pendidikan dan pelatihan teknis mengenai
commit to user
62
bidang tertentu yang didapat sebelum bekerja sebagai PNS maupun selama menjadi PNS. Contoh pendidikan dan pelatihan teknis yang diberikan pada staf
unit kerja tertentu dengan tujuan menunjang kinerja mereka, seperti Diklat Pengadaan Barang dan Jasa bagi Staf Bagian Administrasi Pembangunan atau
Diklat Pelayanan Publik bagi karyawan unit penyedia layanan masyarakat. Bagi posisi manajerial sperti jabatan struktural terdapat pendidikan kepemimpinan
sesuai dengan tingkat eselon yang diperlukan, seperti Diklatpim IV untuk eselon IV, Diklatpim III untuk eselon III dan Diklatpim II untuk eselon II.
Dalam upaya membentuk kualitas sikap, dalam pendidikan kepemimpinan seperti Diklatpim tersebut telah ada materi pembentukan sikap
yang ideal dalam bekerja sebagai PNS, selain itu juga ada pendidikan pelatihan tambahan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah guna mendapatkan hasil
yang diinginkan, sebagai contoh melalui pelatihan ESQ dan Program Leadership Center.
Dengan berbagai upaya peningkatan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia PNS diharapkan akan didapat hasil kinerja yang optimal. Melalui
tahap pengembangan pegawai tersebut maka diharapkan pemerintahan akan terlaksana dengan baik. Juga adanya peningkatan pendidikan melalui beasiswa
maupun tugas belajar yang diberikan pada PNS tentunya diharapkan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia PNS.
Dengan adanya upaya peningkatan kualitas SDM dari PNS tersebut diharapkan akan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Dengan peningkatan
commit to user
63
tersebut diharapkan tugas-tugas dapat dilaksanakan dengan optimal sesuai dengan visi dan misi awal yang telah ditentukan. Dengan demikian kinerja
Pemerintah Kabupaten Madiun akan dapat dilaksanakan dengan optimal. Jika digambarkan dalam bentuk bagan hubungan dari variabel-variabel
tersebut dapat digambarkan melalui gambar 2.1 sebagai berikut :
G. Hipotesis