AKUNTABILITAS KINERJA Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Produksi dan Penjualan Batubara Tahun 2016.

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA

batubara sehingga dapat diketahui kebutuhan batubara domestik.

6. Melakukan Revisi Peraturan Menteri ESDM No 34 Tahun 2009 tentang Pengutamaan

Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara untuk Kepentingan Dalam Negeri, dimana rencananya PKP2BIUP OP yang wajib memasok batubara ke Dalam Negeri yaitu PKP2B IUP OP terpilih yang memiliki spesiikasi Batubara yang sesuai dengan kebutuhan batubara PLTU jadi tidak semua PKP2BIUP OP memasok batubara ke dalam Negeri.

3.1.5 TERPENUHINYA JUMLAH PRODUKSI MINERAL

Realisasi Capaian Sasaran strategis “Terpenuhinya Jumlah Produksi Mineral”, capaian realisasinya didukung oleh 6 enam indikator kinerja yaitu jumlah produksi beberapa mineral utama antara lain jumlah produksi mineral tembaga, emas, perak, timah, produk olahan nikel dan nikel matte. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam Tabel 3.12. Sampai dengan akhir Tahun 2016, realisasi produksi mineral tembaga sebanyak 246.155 ton, realisasi produksi emas sebanyak 91 ton, realisasi produksi perak sebanyak 322 ton, realisasi produksi timah sebanyak 62.877 ton, realisasi produk olahan nikel sebanyak 860.114 ton dan realisasi produksi nikel matte sebanyak 78.748 ton. Tabel 3.12. Pengukuran Kinerja Jumlah Produksi Mineral Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Terpenuhinya Jumlah Produksi Mineral Jumlah Produksi Mineral a. Tembaga b. Emas c. Perak d. Timah e. Produk Olahan Nikel f. Nikel Matte a. Ton b. Ton c. Ton d. Ton e. Ton f. Ton a. 310.000 b. 75 c. 231 d. 50.000 e. 651.000 f. 80.000 a. 246.155 b. 91 c. 322 d. 62.877 e. 860.114 f. 78.748 a. 79,4 b. 121,3 c. 139,3 d. 125,7 e. 132,1 f. 98,4 Update per tanggal 22 Maret 2017 Evaluasi Capaian Dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan, ketersediaan produksi mineral perlu dijamin sebagai bahan baku danatau sebagai demand dalam negeri, serta kegiatan usaha pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna, dan berdaya saing. Untuk pemegang KK, IUP, dan IUPK Operasi Produksi telah dimasukkan ke dalam target Rencana Strategis Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara 2015-2019. Sumberdaya mineral merupakan endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Data sumberdaya mineral dapat meningkat menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan telah memenuhi kriteria layak tambang. Cadangan merupakan endapan mineral yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dan yang secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan 49 DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA 2016

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA