AKUNTABILITAS KINERJA Smelter Komoditas Bauksit

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA

dan capaiannya diuraikan dalam Tabel 3.21 . Rencanadana PPM sektor Minerba untuk tahun 2016 sebesar Rp 1.507 Miliar dengan pembagian untuk sektor Mineral sebesar 1.162 Miliar dan sektor Batubara sebesar 345 Miliar. Sampai dengan akhir tahun 2016, realisasi jumlah dana PPM sebesar Rp 1.341,98 Miliar dari sektor Mineral dan Rp 290,98 Miliar dari sektor Batubara. Sehingga total realisasi dana PPM dari sektor Mineral dan Batubara sebesar Rp 1.631,98 Miliar dengan besaran capaian sebesar 108. Tabel 3.21. Pengukuran Kinerja Jumlah Dana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Meningkatnya Jumlah Dana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Jumlah Dana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Rp Miliar 1.507 1.631,98 108 Evaluasi Capaian Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat PPM atau yang biasa disebut dengan Community Development adalah upaya dalam rangka mendorong peningkatan perekonomian, pendidikan, sosial budaya, kesehatan, dan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar tambang, baik secara individual maupun kolektif agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar tambang menjadi lebih baik dan mandiri. Dalam rangka peningkatan kinerja, Ditjen Minerba memiliki beberapa program untuk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat PPM diantaranya:

1. Melakukan pengawasan terhadap program-program PPM yang telah dilakukan

oleh perusahaan. Kegiatan pengawasan ke lapangan site perusahaan KK dan PKP2B terhadap program-program PPM bertujuan untuk melihat sejauh mana realisasi kemajuan program PPM yang direncanakan oleh Perusahaan dalam meningkatkan ekonomi daerah masyarakat sekitar tambang. Sejauh ini, sebagian Perusahaan KK dan PKP2B sudah menjalankan program PPM nya dengan baik.

2. Melakukan sinkronisasi pelaksanaan penyusunan program PPM pada perusahaan.

Kegiatan sinkronisasi pelaksanaan penyusunan program PPM pada Perusahaan KK dan PKP2B, sesuai dengan program pemerintah serta semangat otonomi daerah, keberadaan perusahaan di suatu daerah diharapkan dapat memberikan kontribusi atau nilai tambah yang positif pada kehidupan suatu perekonomian masyarakat sekitarnya. Dasar inilah yang menjadi alasan perlu dilakukan suatu evaluasi terhadap penyusunan program PPM yang disinkronisasi dengan program pembangunan daerah agar tidak terjadi tumpang tindih program yang menjadi tanggung jawab 62 LAPORAN KINERJA 2016

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA