BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
Gambar 3.9.
Pengawasan ke Pembangunan Smelter Tahun 2016 1
Gambar 3.10.
Pengawasan ke Pembangunan Smelter Tahun 2016 2
Gambar 3.11.
Rapat Koordinasi terkait Pembangunan Smelter Tahun 2016
55 DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA 2016
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
Perkembangan kemajuan pembangunan smelter dalam 2 tahun terakhir dapat dilihat pada
Graik 3.2.
PEMBANGUNAN SMELTER
2015 2016
dalam juta ton
Rencana Realisasi
12 unit
5 unit 4 unit
2 unit
Graik 3.2.
Rencana dan Realisasi Pembangunan Smelter Tahun 2015-2016 Graik diatas menggambarkan kondisi pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral
dalam negeri dengan total smelter yang terbangun dari tahun 2015-2016 sebanyak 7 unit. Adapun
rincian 7 unit smelter yang telah terbangun dapat dilihat pada Tabel
3.18.
Tabel 3.18.
Rincian Smelter Yang Sudah Terbangun Tahun 2015-2016
No Perusahaan
Lokasi Komoditas
Kapasitas Tahun Selesai
1. PT Well Harvest Mining
Ketapang, Kalimantan Barat
Bauksit 3.000.000 –
12.000.000 2016
2. PT Megah Surya Pertiwi
Pulau Obi, Maluku Utara Nikel
1.600.000 2016
3. PT. Gebe Industry Nikel
Gresik, Jawa Timur NiOH
99 Nikel 1.000.000
2015 4.
PT Macika Mineral Industri
Konawe Selatan, Sulaweisi Tenggara
NPI 360.000
2015 5.
PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara
Gebe, Maluku Itara NPI
10-16 Nikel 696.000
2015 6.
PT. Aneka Tambang Pomalaa, Sulawesi
Tenggara FeNi
800.000 2015
7. PT. Sulawesi Mining
Investment Morowali, Sulawesi
Tengah NPI
10-15 Nikel 3.000.000
2015 8.
PT. Bintang Timur Steel Serang, Banten
NPI 10 Nikel
292.000 2015
IUI = Izin Usaha Industri
56 LAPORAN KINERJA 2016
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
Dari Tabel 3.18
diatas, dapat dilihat bahwa dari tahun 2015-2016 smelter dengan komoditas nikel
pembangunannya paling banyak yaitu sebanyak 6 unit, selain itu smelter komoditas bauksit baru
terealisasi sebanyak 1 unit. Penjelesan lengkap terkait 2 komoditas smelter yang sudah terbangun
sebagai berikut:
1. Smelter
Komoditas Nikel
Untuk smelter komoditas nikel yang telah terbangun dari 2015 sampai dengan 2016 sebanyak
6 unit. Apabila diasumsikan tidak ada penambahan cadangan komoditas nikel, asumsi produksi bijih nikel dari tahun 2014 sebesar 38 juta ton per tahun berdasarkan rata-rata produksi nasioal
sebelum tahun 2014, dan smelter mengoperasikan 100 kapasitasnya, maka diperkirakan
cadangan nikel tidak dapat memenuhi demand dari smelter pada tahun 2127 sesuai gambar
neraca cadangan pada kapasitas smelter untuk komoditas nikel. Serta apabila smelter tersebut
beroperasi 100 kapasitas terdapat ketidaksiapan pasar untuk menyerap 8 juta ton per tahun. Komoditas Nikel yang dimurnikan akan menghasilkan produk NPI, FeNi, NiOH, Sponge Ni.
Keseluruhan Produk Nikel umumnya dipasarkan ke luar negeri sementara sambil menunggu demand dari industri hilir dalam negeri. Industri hilir yang diperlukan untuk dipersiapkan yaitu
stainless steel slab, stainless stell HRC, statinless stell billet, stainless stell rodbar, Ni plating. Hasil akhir pemanfaatan dari industri hilir berupa
household, ship, contruction, agriculture, electronic casing, defense, automotive, oil gas trans, rail way.
NERACA CADANGAN
NIKEL
Cadangan Produksi
Kapasitas Input Produksi dan K
apasitas Input T on
Cadangan T on
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2128 2127
10.000.000 20.000.000
30.000.000 40.000.000
50.000.000 60.000.000
70.000.000
500.000.000 1.500.000.000
2.500.000.000 3.500.000.000
10.350.350,00 16.979.694,89
32.626.844,88 41.088.547,00
38.266.032,85 38.266.032,85 38.266.032,85 38.266.032,85 38.266.032,85 38.266.032,85 38.266.032,85 38.266.032,85 38.266.032,85
10.350.350,00 10.350.350,00 10.350.350,00 10.350.350,00 10.350.350,00 13.986.350,00
22.103.350,00 27.177.523,00
29.677.523,00 29.677.523,00 30.054.523,00 30.054.523,00
62.369.044,65 3.556.669.502,23
3.524.042.657,35 3.482.954.110,35
3.420.585.065,71 3.382.319.032,85 3.344.053.000,00 3.333.702.650,00 3.319.716.300,00 3.297.612.950,00
3.270.435.427,00 3.240.757.904,00 3.211.080.381,00
Gambar 3.12.
Neraca Cadangan Terhadap Kapasitas Smelter untuk Komoditas Nikel
57 DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA 2016
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA