Penafsiran al-Qur`an pada masa Tābi’īn

Buku Siswa Kelas X 40 c. Berita yang didiamkan, tidak diterima dan tidak ditolak, hanya dijadikan wacana. Berdasarkan apa yang diriwatkan oleh imam al-Bukhari dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Ahli kitab membaca Taurat dengan bahasa Ibrani dan mereka menafsirkannya dengan Bahasa Arab kepada pemeluk Islam, maka Rasulullah Saw.. bersabda: “Janganlah kamu membenarkan ahli kitab dan jangan pula mendustakan mereka.”

3. Penafsiran al-Qur`an pada masa Tābi’īn

a. Kondisi Penafsiran Periode pertama berakhir ditandai dengan berakhirnya generasi Sahabat. Lalu dimulailah periode tafsir kedua, yaitu periode Tābi’īn yang belajar langsung dari para Sahabat. Sumber penafsiran pada masa Tābi’īn ini adalah: 1 Al-Qur`an. 2 Hadis nabi Muhammad Saw.. 3 Pendapat Sahabat. 4 Informasi Ahli Kitab yang bersumber dari kitab-kitab suci mereka isrā`īliyyāt. 5 Ijtihad. Di masa Tābi’īn, kebutuhan akan tafsir jauh lebih meningkat, dikarenakan semakin luasnya daerah kekuasaan Islam serta banyaknya orang non Arab yang berbondong- bondong memeluk agama Islam. Maka, pada saat itulah berdiri madrasah-madrasah tafsir yang terkenal, dimana gurunya adalah para Sahabat dan muridnya adalah para Tābi’īn. Muncullah tiga madrasah tafsir termashur di Mekah, Madinah dan di Irak. Madrasah tafsir di Mekah dipelopori bin ‘Abbās. Di antara murid-muridnya yang terkenal adalah Sa’id bin Jubair, Mujāhid, ‘Ikrimah Maula bin ‘Abbās, Ṭāwūs bin Kissān al-Yamanī, dan ‘Aṭā’ bin Rabaḥ. Madrasah tafsir di Madinah dipelopori Ubai bin Ka’ab. Diantara muridnya dari kalangan Tābi’īn adalah Zaid bin Aslam, Abu ‘Āliyah, dan Muḥammad bin Ka’b al- Qara ẓi. Di Kufah atau Irak, Madrasah tafsir dipelopori oleh Abdullah bin Mas’ūd. Diantara muridnya yang termashur dari kalangan Tābi’īn adalah ‘Alqamah bin Qais, Masrūq, Aswad bin Yazīd, Murrah al-Ḥamadanī, ‘Amir asy-Sya’bī, ฀asan al-Ba฀ri, Qatādah bin Di’amah as-Sadusī. b. Karakteristik Penafsiran Pada Masa Tābi’īn Tafsir pada masa Tābi’īn mempunyai karakter sebagai berikut: 1 Banyak mengambil sumber dari kisah isrā`īliyyāt. Hal ini karena banyak ahli kitab yang masuk Islam, dan pikiran mereka masih melekat ajaran kitab suci mereka, Tafsir-Ilmu Tafsir Kurikulum 2013 41 41 khususnya pada hal-hal yang tidak berhubungan dengan hukum syariat, seperti awal penciptaan dan lain-lain. 2 Mulai muncul banyaknya perbedaan dalam penairan, jika dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. 3 Munculnya benih-benih perbedaan mazhab.

4. Penafsiran al-Qur`an Pada Masa Tadwīn Pembukuan Kitab Tafsir