Pengertian dan Jenis-Jenis Persediaan

23 lain karena perbedaan kelengkapan, kapasitas dan sumberdaya apalagi jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak sejenis. Faktor penting dalam melakukan pengukuran adalah standar produksi meliputi waktu, mutu, jumlah yang dapat dihasilkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jangka waktu tertentu di perusahaan. Pengukuran perlu dilakukan secara terus- menerus sehingga keputusan yang diambil untuk pengembangan jangka panjang mempunyai dasar yang objektif.

2. Pengertian dan Jenis-Jenis Persediaan

Pada setiap tingkat perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan harus dapat memperkirakan jumlah persediaan yang dimilikinya. Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan tidak boleh terlalu banyak dan juga tidak boleh terlalu sedikit karena akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan untuk persediaan tersebut. Jika bahan baku yang tersedia di gudang terlalu banyak, maka akan menyebabkan biaya atas persediaan yang semakin meningkat, sedangkan apabila persediaan bahan baku terlalu sedikit, maka akan menghambat perusahaan memenuhi permintaan dari pelanggan. Persediaan merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri manufaktur. Pada perusahaan dagang hanya ada satu persediaan, yaitu persediaan barang dagangan Inventory, sedangkan pada Universitas Sumatera Utara 24 perusahaan manufaktur ada tiga jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku Raw Material, persediaan barang dalam proses goods in processwork in process, dan persediaan barang jadi finished goods. Menurut Prasetyo 2006, “Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal, termasuk barang yang dalam pengerjaan proses produksi menunggu masa penggunaannya pada proses produksi”. Menurut Warren Reeve 2005:452, “Persediaan juga didefenisikan sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi atau yang dalam perjalanan dalam bentuk bahan atau perlengkapan supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”. Menurut Stice dan Skousen 2004:654, “Persediaan adalah istilah yang diberikan untuk aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal perusahaan atau aktiva yang dimasukkan secara langsung atau tidak langsung ke dalam barang yang akan diproduksi dan kemudian dijual”. Dengan kata lain persediaan adalah suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu dari sumber daya yang ada dalam suatu proses yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi baik karena adanya permintaan maupun ada masalah lain. Menurut Stice dan Skousen 2004:654, “Persediaan bahan baku adalah barang-barang yang dibeli untuk digunakan dalam proses produksi”. Persediaan bahan baku dapat juga diartikan sebagai barang yang dimiliki oleh Universitas Sumatera Utara 25 perusahaan yang akan dimasukkan dalam proses produksi sehingga pada akhirnya akan menjadi barang jadi. Persediaan berfungsi untuk menghubungkan operasi perusahaan dengan pembelian bahan baku untuk selanjutnya diolah menjadi barang atau jasa yang kemudian diarahkan pada konsumen. Dengan demikian adanya persediaan memungkinkan terlaksananya operasi produksi bagi perusahaan. Menurut Hansen dan Mowen 2001:585 paling sedikit ada tiga alasan perlunya bahan baku bagi perusahaan yaitu : 1. Adanya unsur ketidakpastian pesanan permintaan yang mendadak. 2. Adanya unsur ketidakpastian pasokan dari supplier. 3. Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu. Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan harus mampu untuk mengantisipasinya. Antisipasi tersebut berkaitan erat dengan tujuan diadakannya persediaan bahan baku, yaitu : 1. Untuk memberikan layanan yang baik pada pelanggan. 2. Untuk memperlancar proses produksi. 3. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan. Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan, yaitu : 1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi.

2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.