82
9. Auditor Internal
Auditor Internal merupakan unit organisasi yang berdiri sendiri yang bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian kegiatan
Perusahaan dan melaporkan hasil pemeriksaan dan penilaian tersebut kepada Presiden Direktur. Auditor Internal di bawah pengawasan
Presiden Direktur membantu anggota organisasi yanag bertanggung jawab atas tugas yang mereka emban dengan cara memberikan
analisis, penilaian, sekomendasi, pemberian nasihat dan informasi.
10. Wakil Manajemen untuk ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004
MR
Management Representative MR – Wakil Manajemen untuk Sistem Mutu ISO 9001:2000 dan Sistem Lingkungan ISO 14001:2004
diangkat dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
Tugas dan tanggung jawab Wakil Manajemen antara lain : 1.
Memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh tingkatan Manajemen mengenai implementasi Sistem Mutu dan Sistem
Lingkungan Perusahaan. 2.
Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Badan Sertifikasi Sistem Mutu ISO 9001:2000 dan Sistem Lingkungan ISO
14001:2004.
Universitas Sumatera Utara
83 3.
Memberikan saran kepada Presiden Direktur untuk melakukan Tinjauan Manajemen mengenai implementasi Sistem Mutu dan
Sistem Lingkungan tindakan pencegahan serta koreksi sesuai dengan Prosedur Mutu dan Lingkungan.
4. Bertanggung jawab atas fungsi Jaminan Mutu dan Kualitas
Lingkungan dengan memberikan masukan-masukan kepada Presiden Direktur dan.atau Direktur terkait.
2. Penerapan Penyediaan Bahan Baku
Persediaan bahan baku merupakan salah satu bagian penting dalam perusahaan, karena persediaan sangat dibutuhkan bagi perusahaan dalam
upaya memenuhi permintaan dari pelanggan dan agar kegiatan produksi
perusahaan tidak terganggu.
Persediaan adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang akan digunakan perusahaan untuk menjalankan kegiatan produksinya dengan maksud untuk
dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan, termasuk aktiva yang akan digunakan dalam proses produksi. Persediaan yang terdapat pada PT
INALUM yang akan digunakan dalam proses pembuatan aluminium ingot primer terdiri dari Alumina Al2O3, Aluminium Flouride Alf3, Cokes dan
Coal Tar Pitch. Keempat persediaan bahan baku tersebut diperoleh oleh perusahaan dengan membelinya dari pemasok yang ada didalam maupun
diluar negeri. PT INALUM menggunakan kontrak jangka panjang untuk membeli bahan baku yang mereka butuhkan dari para pemasoknya, terutama
Universitas Sumatera Utara
84 untuk pemasok yang ada diluar negeri. Perusahaan membeli Alumina dari
pemasok mereka yang ada diluar negeri yang secara mayoritas mereka beli dari pemasok di Australia dengan menggunakan kontrak jangka panjang yang
berjangka waktu selama tiga tahun, sedangkan untuk Cokes dan Coal Tar Pitch perusahaan membelinya dari pemasok yang ada di Jepang, Argentina,
Cina, dan negara-negara lain dengan menggunakan kontrak yang berjangka waktu satu tahun, sedangkan untuk Aluminium Flouride, perusahaan
membelinya dari pemasok yang ada di Jakarta. Pada waktu pembelian bahan baku, perusahaan menggunakan metode FOB shipping point, sehingga total
biaya pengiriman dibebankan langsung ke harga pokok persediaan. Rata-rata pembelian bahan baku per tahun PT INALUM adalah sekitar :
1. Alumina
: 450000–470000 MT 2.
Cokes : 60000–100000 MT
3. Coal Tar Pitch : 24000–26000 MT
4. Aluminium Flouride :10000
−16000 MT Perusahaan memiliki tujuan untuk dapat memenuhi permintaan
pelanggan dengan mutu yang baik, oleh karena itu perusahaan harus menentukan pemasok mana yang dapat memberikan persediaan yang
dibutuhkan perusahaan dengan mutu yang baik, sehingga produk yang dihasilkan perusahaan juga memenuhi kriteria yang baik pula. Perusahaan
juga memilih pemasok yang dapat menyediakan persediaan yang dibutuhkan pada waktu yang tepat, agar kegiatan produksi perusahaan juga tidak
terganggu. Beberapa hal itu merupakan pertimbangan yang penting bagi PT
Universitas Sumatera Utara
85 INALUM, karena perusahaan membeli sebagian besar persediaannya dengan
cara impor maka perusahaan telah memiliki pemasok yang dapat dipercaya untuk dapat menyediakan persediaan yang sesuai dengan standar mutu yang
perusahaan gunakan, dan pemasok yang dipilih perusahaan juga adalah perusahaan besar yang juga dapat menyediakan persediaan sesuai dengan
waktu yang dibutuhkan oleh PT INALUM. Standar mutu yang digunakan PT INALUM dalam persediaan bahan baku yang dibeli dari perusahaan diluar
negeri akan mengurangi waktu dan biaya inspeksi bagi PT INALUM untuk memeriksa bahan baku yang mereka beli.
Perusahaan pemasok mengirimkan bahan baku PT INALUM dengan menggunakan kapal dengan beberapa kali pengiriman karena jumlahnya yang
sangat banyak. Rata-rata pengiriman bahan baku per tahun adalah sekitar : 1.
Alumina : 20x pengiriman
2. Cokes
: 12x pengiriman 3.
Coal Tar Pitch : 8x pengiriman 4.
Aluminium Flouride : 6x pengiriman
Faktor alam juga merupakan pertimbangan penting bagi perusahaan, sebab keadaan alam yang terkadang tidak stabil akan menyebabkan
terlambatnya bahan baku tiba di perusahaan, namun hal ini tidak pernah terjadi di perusahaan, walaupun begitu perusahaan harus tetap memiliki
minimum stock untuk antisipasi. PT INALUM harus memiliki stock minimum untuk mengantisipasi terjadi keterlambatan bahan baku yang dikirim oleh
Universitas Sumatera Utara
86 pemasok yang disebabkan oleh faktor alam. Minimum stock yang dimiliki
oleh perusahaan sekitar : 1.
Alumina : 19000–39000 MT
2. Cokes
: 3750–10000 MT 3.
Coal Tar Pitch : 600–1600 MT 4.
Aluminium Flouride :500
−1000 MT Bahan baku yang telah tiba kemudian diperiksa kembali namun tidak
membutuhkan waktu yang terlalu lama dan kemudian bahan baku tersebut disimpan ditempat penyimpanan yang disebut silo. Proses yang selanjutnya
adalah bahan baku tersebut digunakan dalam proses produksi. PT INALUM tidak memiliki perusahaan pesaing yang juga memproduksi aluminium ingot
primer, oleh karena itu proses produksi PT INALUM juga tidak pernah berhenti karena kebutuhan aluminium domestic sekitar 210000 ton, sedangkan
kapasitas produksi PT INALUM adalah sekitar 225000-250000 ton per tahun. Hasil produksi perusahaan 60 akan di ekspor sedangkan untuk domestic
hanya 40. Produksi yang tidak pernah berhenti ini juga disebabkan karena jika proses berhenti maka bahan baku yang digunakan akan kering didalam
tungku, dan untuk membongkarnya membutuhkan biaya yang sama besar dengan mendirikan pabrik yang baru. Pada PT INALUM ada beberapa hal
yang menjadi faktor penting dalam proses produksinya, yaitu : 1.
Jumlah air danau toba. Perusahaan sejenis pabrik INALUM harus memiliki pembangkit
listrik sendiri, oleh karena itu INALUM membangun pembangkit
Universitas Sumatera Utara
87 listrik tenaga air PLTA, dimana airnya diperoleh dari air danau
toba. 2.
Jumlah listrik yang dihasilkan. Jumlah air danau toba akan sangat mempengaruhi jumlah listrik yang
dapat dihasilkan oleh PLTA, dimana listriknya akan digunakan untuk menyalakan tungku yang beroperasi dalam kegiatan produksi.
3. Jumlah tungku yang beroperasi.
Tungku yang dapat beroperasi akan sangat dipengaruhi oleh jumlah listrik yang dihasilkan oleh PLTA.
3. Sistem Pengendalian Manajemen