14
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengendalian terencana dari suatu aktivitas merupakan suatu karakteristik dasar dari industri modern, sebab pada dasarnya pengendalian
yang efektif atas manusia, bahan, mesin, dan uang merupakan aspek yang sangat penting demi kelangsungan hidup perusahaan. Sejalan dengan
perkembangan suatu perusahaan maka untuk menghadapi faktor-faktor tersebut di atas haruslah dipertimbangkan suatu sistem pengendalian yang
dapat menunjang seluruh aktivitas produksi sehingga dapat mencapai semua tujuan perusahaan.
Sebuah sistem pengendalian juga tidak terlepas dari kenyataan bahwa suatu organisasi melibatkan individu-individu. Aktivitas individu ini
diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan-tujuan pribadi dari individu-individu itu sering sekali dilupakan. Tujuan pribadi seseorang bisa
selaras dengan tujuan organisasi bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan individu tidak tercapai,
untuk itulah diperlukan suatu pengendalian kerja sehingga tujuan individu dapat selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai tujuan
tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik. Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju. Hal itu terbukti
dari banyaknya industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam
Universitas Sumatera Utara
15 produk, dengan demikian kebutuhan akan faktor-faktor produksi menjadi
bertambah banyak. Di lain pihak kegiatan perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kegiatan produksi. Perusahaan mengadakan kegiatan
produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan sistem pengendalian bahan baku
sebagai bagian yang sangat penting dalam perusahaan. Pada akhirnya sistem pengendalian bahan baku ini harus diselaraskan dengan semua unsur
perusahaan. Pentingnya pengendalian bahan baku dikarenakan dalam pelaksanaan
kegiatan produksi barang harus ada bahan baku, oleh karena itu di dalam dunia usaha masalah bahan baku merupakan masalah yang sangat penting.
Agar jangan sampai terjadi keterlambatan ketersediaan bahan baku, maka harus diadakan penentuan persediaan bahan baku secara baik.
Perusahaan akan menghadapi berbagai konsekuensi dalam mencapai tujuannya yang berkaitan dengan bahan baku, yaitu harus menanggung biaya
maupun risiko yang berkaitan dengan persediaan. Terjadinya kekurangan persediaan bahan baku atau tidak adanya bahan baku pada saat dibutuhkan
dapat menyebabkan jalannya aktivitas produksi terhenti, sebaliknya terlampau banyaknya persediaan bahan baku akan mengakibatkan tertahannya modal
secara tidak produktif, sehingga hal ini merupakan salah satu faktor kerugian bagi perusahaan.
PT Indonesia Asahan Aluminium INALUM merupakan perusahaan manufaktur yang merupakan industri hulu. PT INALUM mengolah bahan
Universitas Sumatera Utara
16 baku berupa Alumina Al2O3, Aluminium Flouride Alf3, Cokes dan Coal
Tar Pitch menjadi barang jadi berupa aluminium ingot primer. Bahan baku yang dibutuhkan oleh PT INALUM sebagian besar dibeli dari luar negeri,
misalnya dari Jepang, Cina, Argentina, dan lain-lain, namun ada pula yang dibeli dari dalam negeri. PT INALUM selalu memiliki stock minimum bahan
baku digudangnya, sehingga mereka tidak pernah mengalami kekurangan bahan baku, namun walaupun begitu, PT INALUM tetap harus
memperkirakan kapan mereka akan melakukan pembelian dengan baik dan harus pada jumlah yang tepat dan pada waktu yang tepat.
PT INALUM telah menggunakan sistem akuntansi pusat pertanggungjawaban yang terdapat dalam tiap divisi. Setiap divisi terdiri dari
beberapa departemen dan tiap departemen terdiri dari beberapa seksi. Masing- masing manajer pada perusahaan ini memimpin satu seksi dan
bertanggungjawab atas seksi yang dipimpinnya. Tiap manajer bertanggungjawab untuk mengendalikan biaya-biaya dan akan
mempertanggungjawabkannya pada bagian planning perusahaan. Suatu sistem pengendalian manajemen dibutuhkan dalam setiap bagian
perusahaan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Hal ini dimaksudkan bahwa sistem pengendalian manajemen yang
ada, tidak hanya dilakukan pada aspek-aspek yang bersifat keorganisasian saja, atau hanya pada aspek-aspek yang memberi pemasukan saja, tetapi juga
pada aspek-aspek yang memberikan beban pengeluaran bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
17 Salah satu bagian yang menjadi sumber pengeluaran yang tidak dapat
dihindari oleh perusahaan adalah dalam hal persediaan bahan baku. Dalam hal ini sangat penting bagi perusahaan untuk mengupayakan pemenuhan
kebutuhan bahan baku agar tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, terjamin kontinuitasnya, serta efektif dan efisien.
Pentingnya pengendalian persediaan, mendorong penulis untuk mengetahui bagaimana penyediaan persediaan bahan baku yang dilakukan
oleh PT INALUM dalam kaitannya dengan sistem pengendalian manajemen, sehingga akan memberikan pemahaman lebih mengenai keunggulan dan
kelemahan dari sistem itu, melalui penulisan skripsi yang berjudul : ” Evaluasi Penyediaan Bahan Baku Dalam Kaitannya Dengan Sistem
Pengendalian Manajemen pada PT Indonesia Asahan Aluminium INALUM ”
B. Perumusan Masalah