Penganggaran Proses Pengendalian Manajemen

62 mengkombinasikan rencana-rencana untuk beberapa divisi ke dalam rencana menyeluruh untuk perusahaan. Dalam review ini mungkin akan terjadi kesenjangan, dan untuk menutupi kesenjangan ini dapat dilakukan dengan cara : 1. Mencari peluang untuk memperbaiki rencana divisi. 2. Rencana melakukan akuisisi. 3. Merevisi tujuan perusahaan. Namun dalam melakukan review ini sering sekali terjadi kesulitan mengenai menganalisis program yang telah berjalan. Ada 2 cara yang dapat dilakukan dalam menganalisis program yang sedang berjalan : 1. Review lini produk. 2. Review staf dan biaya overhead unit.

b. Penganggaran

Semua perusahaan pada umumnya membutuhkan anggaran, karena anggaran digunakan untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan. Penganggaran adalah proses pembuatan anggaran. Menurut Arief Suadi 2001:149, ”Anggaran adalah pernyataan resmi oleh manajemen tentang harapan manajemen mengenai pendapatan, biaya, dan transaksi keuangan lainnya dalam jangka waktu tertentu untuk perusahaan yang menjadi tanggungjawabnya”. Menurut Armila 2006:80, ”Anggaran adalah perencanaan keuangan untuk masa depan, anggaran memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan”. Menurut Supriyono 1999:331, ”Penganggaran adalah perencanaan yang digambarkan secara kuantitatif Universitas Sumatera Utara 63 dalam bentuk keuangan dan ukuran kuantitatif lainnya”. Oleh karena itu, penganggaran harus dilaksanakan setelah proses pemrograman, sehingga anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kelayakan program. Anggaran berbeda dengan pemrograman, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa anggaran memiliki jangka waktu setahun, sedangkan program memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Selain itu program juga melibatkan lebih dari satu pusat pertanggungjawaban. Hal ini berarti anggaran memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dari program. Karakteristik itu adalah : 1. Anggaran biasanya dinyatakan dalam satuan moneter. 2. Anggaran umum mencakup kurun waktu satu tahun. 3. Anggaran mengandung komitmen manajemen. 4. Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh para eksekutif dari pelaksana anggaran. 5. Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam keadaan khusus. 6. Secara berkala kerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan varian yang ada dianalisis dan dijelaskan. Menurut Arief Suadi 2001:147, anggaran juga memiliki fungsi, yaitu : 1. Menilai program, strategi, sasaran, bahkan tujuan perusahaan. 2. Menentukan wewenang dan tanggungjawab pusat pertanggungjawaban. Universitas Sumatera Utara 64 3. Mengadakan koordinasi antara pusat pertanggungjawaban. 4. Menjadi dasar penilaian. Menurut Supriyono 1999:344, anggaran memiliki keuntungan atau manfaat : 1. Tersedia suatu pendekatan disiplin untuk menyelesaikan masalah. 2. Membantu manajemen membuat situasi awal terhadap masalah- masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi dan membiasakan manajemen untuk mempelajari dengan seksama masalah tersebut sebelum diambil keputusan. 3. Menyediakan cara-cara untuk memformalisasi usaha perencanaan. 4. Menutup kemacetan potensial sebelum kemacetan itu terjadi. 5. Mengembangkan iklim ”profitminded” dalam perusahaan, mendorong sikap kesadaran terhadap pentingnya biaya dan memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber perusahaan. 6. Membantu mengkoordinasi dan mengintegrasikan penyusunan rencana operasi berbagai segmen yang ada pada organisasi sehingga keputusan final dan rencana-rencana tersebut dapat terintegrasi dan komprehensif. 7. Memberikan kesempatan kepada organisasi untuk meninjau kembali secara sistematis terhadap kebijaksanaan dan pedoman dasar yang sudah ditentukan. Universitas Sumatera Utara 65 8. Mengkoordinasikan, menghubungkan dan membantu mengarahkan modal dan semua usaha-usaha organisasi ke saluran yang paling menguntungkan. 9. Mendorong suatu standar prestasi yang tinggi dengan membangkitkan semangat bersaing yang sehat, menimbulkan perasaan berguna dan menyediakan perangsang insentif untuk pelaksanaan yang efektif. 10. Menyediakan tujuan atau sasaran yang merupakan alat pengukur atau standar untuk mengukur prestasi dan ukuran pertimbangan manajemen dan sikap eksekutif secara individual. Anggaran juga memiliki keterbatasan, menurut Supriyono 1999:345, yaitu: 1. Perencanaan dan anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi yang ketepatannya tergantung pada kemampuan estimator atau proyektor. Ketidaktepatan estimasi mengakibatkan manfaat pererncanaan tidak dapat dicapai. 2. Perencanaan dan anggaran didasarkan pada kondisi dan asumsi tertentu, jika kondisi dan asumsi yang mendasari berubah maka perencanaan dan anggaran harus dikoreksi. 3. Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen hanya jika semua pihak, terutama para manajer, terus bekerja sama secara terkoordinasi dan berusaha mencapai tujuan. Universitas Sumatera Utara 66 4. Perencanaan dan anggaran tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan ”jugdement” manajemen. Anggaran dapat dibuat untuk setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan. Suadi Arief 2001:151 mengklasifikasikan jenis anggaran ke dalam sekelompok anggaran yang dinamakan anggaran induk master budget yaitu anggaran yang bersifat komprehensif yang mencakup berbagai jenis anggaran yaitu antara lain: 1. Anggaran penjualan 2. Anggaran produksi 3. Anggaran pembelian bahan mentah 4. Anggaran biaya tenaga kerja langsung 5. Anggaran biaya overhead pabrik 6. Anggaran biaya penjualan dan biaya administrasi umum 7. Anggaran penerimaan piutang 8. Anggaran pembayaran piutang 9. Anggaran investasi 10. Anggaran aliran kas 11. Anggara perhitungan laba-rugi dan neraca

c. Operasi