commit to user
27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Bakteri dari kawah Sikidang Dieng
Isolasi dari sampel air diperoleh 104 koloni bakteri, sedangkan isolasi dari sampel lumpur diperoleh 30 koloni bakteri. Isolat bakteri yang berasal dari sampel
lumpur memiliki morfologi yang setipe dengan isolat bakteri yang berasal dari sampel air, hanya saja jumlah isolat bakteri yang diperoleh dari hasil isolasi lebih
banyak yang berasal dari sampel air. Ketersediaan oksigen di dalam air lebih besar daripada di dalam lumpur, sehingga bakteri lebih cepat berkembangbiak di dalam
air. Oleh karenanya isolat bakteri lebih banyak ditemukan dalam sampel air kawah daripada dalam sampel lumpur kawah.
Dilihat secara morfologi, ada tipe koloni bakteri yang memiliki permukaan mengkilat dan tampak licin, permukaan tidak mengkilat, tepi rata halus, tepi
bergelombang, tepi bergerigi, koloni tebal, dan koloni tipis Gambar 13. Dari 134 isolat bakteri tersebut kemudian dikelompokkan sementara berdasarkan bentuk
morfologi yang nampak, kemudian diambil beberapa isolat yang mewakili untuk dilakukan seleksi fitase.
Gambar 13. a, b, c. Koloni bakteri yang tumbuh pada media LB padat.
commit to user
28
B. Bakteri penghasil fitase
Media seleksi fitase menggunakan media LB padat dengan tambahan bekatul sebagai pengganti tripton. Penambahan bekatul digunakan untuk memacu
pertumbuhan bakteri penghasil fitase. Bakteri yang dapat tumbuh pada media skrening ini kemungkinan besar adalah bakteri yang dapat menghasilkan enzim
fitase karena bakteri tersebut mampu menghidrolisis fitat yang terkandung dalam bekatul. Penggunaan bekatul sebagai bahan dalam media skrening mengacu pada
penelitian Rosmimik
et al
., 1998, bahwa
Bacillus coagulans
EI.4.4 mampu menghasilkan fitase yang mampu menghidrolisis fitat pada bekatul. Aplikasi
fitase dalam mereduksi asam fitat akan meningkatkan nilai nutrisi dari bahan pangan dan produk pakan yang mengandung fitat.
Pada tahap seleksi fitase diperoleh 28 isolat bakteri yang mampu menghasilkan fitase, yang kemudian dilakukan uji aktivitas fitasenya. Dua puluh
delapan isolat bakteri tersebut terdiri dari 16 isolat bakteri yang berasal dari sampel air kawah dan 12 isolat bakteri yang berasal dari sampel lumpur kawah.
Bentuk morfologi koloni bakteri dari sampel lumpur hampir sama dengan koloni bakteri dari sampel air.
C. Aktivitas fitase