Pengaruh ion logam terhadap aktivitas fitase

commit to user 38 Gambar 21. Kurva persentase aktivitas relatif fitase pada suhu dan pH optimum fitase dari isolat EN 10, EN 16, dan EN 6 yang diinkubasi sampai dengan 6 jam. Fitase Bacillus sp KHU-10 memiliki stabilitas enzim pada suhu 60°C, dan mengalami penurunan aktivitas fitase sebesar 95 setelah diinkubasi selama 10 menit Choi et al ., 2001. Sedangkan aktivitas fitase dari B. subtilis CF 92 mengalami penurunan hingga tersisa 40 setelah diinkubasi pada suhu 80°C selama 30 menit Hong et al ., 2011.

5. Pengaruh ion logam terhadap aktivitas fitase

Fitase hasil dari isolat EN 10, EN 16, dan EN 6 mengalami peningkatan aktivitas karena adanya penambahan ion Ca 2+ . Ion Mg 2+ juga dapat meningkatkan aktivitas fitase, namun peningkatanya lebih sedikit bila dibandingkan dengan ion Ca 2+ . Penambahan ion Zn 2+ dapat menurunkan aktivitas fitase dari ketiga isolat, namun penambahan ion Fe 2+ hanya dapat menurunkan aktivitas fitase pada isolat EN 6 dan EN 16 Gambar 22, Lampiran 8. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 0.25 0.5 1 2 3 4 5 6 Ak ti v it a s Fi ta se Waktu jam EN 10 EN 16 EN 6 commit to user 39 Gambar 22. Histogram pengaruh beberapa ion logam terhadap aktivitas fitase dari isolat EN 10, EN 16, dan EN 6. Penambahan ion Mn 2+ dan Ca 2+ dapat meningkatkan aktivitas fitase, sedangkan penambahan ion Fe 2+ atau Fe 3+ tidak dapat meningkatkan aktivitas fitase Syahbirin, 2000. Kation lain yang diketahui mengaktifkan enzim ialah Na + , K + , Rb + , Cs + , Mg 2+ , Zn 2+ , Cr 2+ , Cu 2+ , Fe 2+ , Co 2+ , Ni 2+ , dan Al 2+ . Ion tersebut dapat mengaktitkan enzim karena beberapa perubahan mekanis, antara lain: adanya bagian yang utuh pada sisi aktif, bentuk ikatan rantai antara enzim dan substrat, perubahan konstanta keseimbangan pada reaksi, perubahan muatan permukaan pada protein enzim, digantinya hambatan pada reaksi yang hilang, digantinya ion- ion logam yang tidak efektif dari sisi aktif atau substrat, dan keseimbangan konformasi dan kurang aktif diganti menjadi lebih aktif Richardson dalam Thontowi, 2001. Namun tidak selalu ion-ion tersebut memberikan pengaruh peningkatan terhadap aktivitas enzim, karena ada beberapa ion tersebut dapat memberikan pengaruh penurunan terhadap organisme tertentu. Misalnya fitase 0.2565 0.257 0.2575 0.258 0.2585 0.259 Kontrol Ca Mg Fe Zn A kt iv it a s Fi ta se U m l EN 10 EN 16 EN 6 commit to user 40 yang berasal dari Enterobacter sp 4, dihambat oleh adanya ion Zn 2+ , Ba 2+ , Cu 2+ dan Al 3+ Yoon et al., 1996. Sedangkan fitase yang berasal dari E. nidulans dan Aspergillus terrus dihambat oleh ion Cu 2+ Wyss et al ., 1999. Letak pengikatan ion logam pada asam fitat digambarkan oleh Tran 2010 bahwa ion logam dapat berinteraksi dengan –OH - dari gugus fosfat yang sama atau berlainan dalam molekul asam fitat. Mereka juga dapat berinteraksi dengan –OH - pada gugus fosfat molekul asam fitat yang lainnya Gambar 23. Gambar 23. Struktur yang menunjukkan pengikatan ion logam dengan gugus fosfat pada molekul asam fitat menurut Tran 2010.

E. Pengamatan Morfologi