3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah video “Takotak Miskumis” karya Cameo Project. Terdapat berbagai
scene yang diputar beserta lagu Takotak Miskumis. Lirik lagu disertakan di bagian bawah
frame video. Scene demi scene silih berganti menampilkan empat orang anggota Cameo Project mengenakan kemeja kotak-
kotak dan kumis. Tampak Yosi Mokalu menjadi pemimpin dari grup kecil tersebut. Terdapat juga
scene parodi Jokowi-Ahok dan Foke-Nara yang berasal dari foto yang telah dimodifikasi. Di video, tampak bibir Jokowi dan Basuki
bergerak-gerak mengucapkan “ Jokowi, Ahok-Ahok” yang diikuti oleh scene Fauzi
Bowo dan Nachrowi Ramli yang mengucapkan “ Fokelah kalau begitu”. Slogan
yang sekilas terlihat santai itu sebenarnya mengandung makna yang kuat—seolah- olah kubu Fauzi Bowo pun, secara implisit—mendukung kemenangan pasangan
Jokowi-Basuki.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Cameo Project sebagai kreator video “Takotak Miskumis”. Cameo Project adalah sebuah grup di Jakarta yang berminat di bidang
fotografi dan sinematografi. Anggotanya terdiri kaum muda dengan latar belakang pendidikan dan profesi yang beragam. Cameo Project bergabung di Youtube pada
tanggal 12 Agustus 2012. Proyek mereka terbagi atas tiga kategori: Cameo TV, Shortmovies film pendek, dan Clips. Sampai saat ini, akun Cameo Project sudah
mengunggah dua puluh satu video di Youtube. Tema video yang mereka buat beragam, mulai dari parodi, politik, hingga fenomena sosial. Pada penelitian ini,
Cameo Project berada dalam posisi pengkonstruksi makna.
3.4 Kerangka Analisis
Penelitian ini menggunakan kerangka analisis semiologi Roland Barthes. Peta tanda Roland Barthes mencakup dua tatanan sistem pemaknaan, yaitu sistem
signifikasi tatanan pertama detonasi dan sistem signifikasi tatanan kedua konotasi.
Dalam konteks Barthes, tahapan denotasi, konotasi, dan mitos dilakukan menggunakan analisis leksia dan analisis lima kode pembacaan. Barthes
Universitas Sumatera Utara
mendefinisikan leksia sebagai satuan-satuan bacaan dengan panjang pendek yang bervariasi yang membangun dan mengorganisasikan suatu narasi. Melalui analisis
leksia, pembacaan teks akan dikaji lebih dalam lagi. Kode-kode pembacaan sebagai perekat untuk memaknai suatu teks, menurut Barthes Sobur, 2004:65
beroperasi lima kode pokok five major code, yang di dalamnya semua penanda
tekstual leksia dapat dikelompokkan. Kelima kode tersebut adalah kode hermeneutika, kode proairetik, kode simbolik, kode kultural, dan kode semik.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Studi dokumen document review, yaitu mencari, menyimpan, dan meneliti
dokumen yang relevan dengan objek penelitian. Dokumen resmi eksternal menurut Maleong adalah dokumen yang berisi bahan-bahan informasi yang
dihasilkan oleh suatu lembaga sosisal yang disiarkan kepada media massa. Peneliti juga mengumpulkan dokumen berupa artikel dari media yang
mengulas sepak terjang Jokowi-Basuki dan Foke-Nara dalam Pemilukada DKI Jakarta, khususnya tentang penggunaan atribut mereka yaitu kemeja
kotak-kotak dan kumis. 2.
Studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur dan sumber bacaan yang relevan dengan topik penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data