namun, Nara memang ‘teman’ Foke. Hal ini tidak hanya mengandung konteks politik namun juga personal.
Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli ternyata sudah lama saling mengenal. Nara mengakui kalau Foke memanggil dirinya dengan nama Bang Mamat, yang
merupakan nama panggilan masa kecilnya. Menurut Nara, nama paggilan itu sudah melekat dengannya jauh sebelum masa Pilkada DKI Jakarta. Bukti
keakraban itu juga ditunjukkan lewat panggilan Bang Foke dari Nachrowi Ramli kepada Fauzi Bowo. Tak hanya berduet di Pilkada DKI Jakarta saja, keduanya
ternyata adalah tokoh penting dalam Badan Musyawarah Betawi. Latar belakang organisasi dan kultural yang berkelindan membuat sentimen ‘teman’ dalam lirik
ini terbilang rasional.
4.1.24 Analisis Scene 36 Gambar 4.62
A. Analisis Leksia
Fauzi Bowo mengenakan kopiah hitam, kacamata, dan kemeja putih berlengan panjang. Pada saat video ini dipublikasikan, beliau berstatus gubernur
petahana DKI Jakarta. Foke tampak tengah mengangkat tangan kirinya, mengacungkan jari kelingkingnya yang berlumur tinta hitam. Pandangannya
mengarah ke kiri kamera. Lelaki yang akrab disapa Foke ini identik dengan kumis
Universitas Sumatera Utara
hitam tebalnya. Di scene ini penonton bisa melihat bagaimana bibir Foke
digerakkan secara digital untuk mengucapkan, Eh, Nara itu wakil gue, lu Ahok. Scene ini menggunakan teknik pengambilan gambar medium shot dan eye
level angle. Jenis fokus yang digunakan adalah selective focus. Pencahayaan terletak pada kategori
high key dengan kategori warna warm.
B. Lima Kode Pembacaan
1. Kode Hermeneutika
Mengapa Fauzi Bowo mengucapkan Eh, Nara itu wakil gue, lu Ahok?
2. Kode Proaretik
Kemeja memberikan kesan formal dan rapi. Warna biru muda menampilkan kesan teduh. Kemeja biru muda juga dapat menandakan identitasnya sebagai
calon gubernur yang diusung oleh Partai Demokrat. Jari kelingking yang diacungkan ke atas menandakan bahwa Foke baru saja selesai memilih. Lirik “Eh,
Nara itu wakil gue, lu Ahok” bermakna lugas, Nara adalah wakil Foke dalam Pilkada DKI Jakarta. Posisi wakil gubernur di pihak Jokowi harusnya ditempati
oleh Ahok.
3. Kode Simbolik
Menunjukkan jari kelingking yang berlumur tinta hitam menandakan bahwa seseorang baru saja selesai memilih.
Teknik pengambilan gambar medium shot menciptakan kesan hubungan
personal dengan penonton. Eye level angle menciptakan kesan kesetaraan antara
pemain dan penonton. Selective focus meminta perhatian penonton tertuju pada
sosok Fauzi Bowo. Pencahayaan high key menciptakan nuansa yang riang dan
cerah. Pewarnaan yang hangat memberi kesan optimis dan sarat harapan.
Universitas Sumatera Utara
4. Kode Kultural
Cameo Project mengkonstruksi imej Foke sebagai seseorang yang blak blakan. Gaya bicara Foke di
scene ini sangat khas Jakarta, ditandai oleh pemakaian kata “
gue” dan “lu” yang berarti ‘aku’ dan ‘kamu’.
5. Kode Semik
Scene ini menegaskan sekali lagi bahwa Nara adalah partner Foke, sementara Ahok adalah partner Jokowi.
4.1.25 Analisis Scene 39 Gambar 4.63