Analisis Scene 36 Gambar 4.62 23 Analisis Scene 33

namun, Nara memang ‘teman’ Foke. Hal ini tidak hanya mengandung konteks politik namun juga personal. Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli ternyata sudah lama saling mengenal. Nara mengakui kalau Foke memanggil dirinya dengan nama Bang Mamat, yang merupakan nama panggilan masa kecilnya. Menurut Nara, nama paggilan itu sudah melekat dengannya jauh sebelum masa Pilkada DKI Jakarta. Bukti keakraban itu juga ditunjukkan lewat panggilan Bang Foke dari Nachrowi Ramli kepada Fauzi Bowo. Tak hanya berduet di Pilkada DKI Jakarta saja, keduanya ternyata adalah tokoh penting dalam Badan Musyawarah Betawi. Latar belakang organisasi dan kultural yang berkelindan membuat sentimen ‘teman’ dalam lirik ini terbilang rasional.

4.1.24 Analisis Scene 36 Gambar 4.62

A. Analisis Leksia

Fauzi Bowo mengenakan kopiah hitam, kacamata, dan kemeja putih berlengan panjang. Pada saat video ini dipublikasikan, beliau berstatus gubernur petahana DKI Jakarta. Foke tampak tengah mengangkat tangan kirinya, mengacungkan jari kelingkingnya yang berlumur tinta hitam. Pandangannya mengarah ke kiri kamera. Lelaki yang akrab disapa Foke ini identik dengan kumis Universitas Sumatera Utara hitam tebalnya. Di scene ini penonton bisa melihat bagaimana bibir Foke digerakkan secara digital untuk mengucapkan, Eh, Nara itu wakil gue, lu Ahok. Scene ini menggunakan teknik pengambilan gambar medium shot dan eye level angle. Jenis fokus yang digunakan adalah selective focus. Pencahayaan terletak pada kategori high key dengan kategori warna warm.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa Fauzi Bowo mengucapkan Eh, Nara itu wakil gue, lu Ahok?

2. Kode Proaretik

Kemeja memberikan kesan formal dan rapi. Warna biru muda menampilkan kesan teduh. Kemeja biru muda juga dapat menandakan identitasnya sebagai calon gubernur yang diusung oleh Partai Demokrat. Jari kelingking yang diacungkan ke atas menandakan bahwa Foke baru saja selesai memilih. Lirik “Eh, Nara itu wakil gue, lu Ahok” bermakna lugas, Nara adalah wakil Foke dalam Pilkada DKI Jakarta. Posisi wakil gubernur di pihak Jokowi harusnya ditempati oleh Ahok.

3. Kode Simbolik

Menunjukkan jari kelingking yang berlumur tinta hitam menandakan bahwa seseorang baru saja selesai memilih. Teknik pengambilan gambar medium shot menciptakan kesan hubungan personal dengan penonton. Eye level angle menciptakan kesan kesetaraan antara pemain dan penonton. Selective focus meminta perhatian penonton tertuju pada sosok Fauzi Bowo. Pencahayaan high key menciptakan nuansa yang riang dan cerah. Pewarnaan yang hangat memberi kesan optimis dan sarat harapan. Universitas Sumatera Utara

4. Kode Kultural

Cameo Project mengkonstruksi imej Foke sebagai seseorang yang blak blakan. Gaya bicara Foke di scene ini sangat khas Jakarta, ditandai oleh pemakaian kata “ gue” dan “lu” yang berarti ‘aku’ dan ‘kamu’.

5. Kode Semik

Scene ini menegaskan sekali lagi bahwa Nara adalah partner Foke, sementara Ahok adalah partner Jokowi.

4.1.25 Analisis Scene 39 Gambar 4.63