5. Kode Semik
Cameo Project pastilah menyadari bahwa video What Makes You Beautiful milik mereka sangat populer. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa video terdahulu
itu sangat tendensius terhadap Jokowi dan Ahok. Mengingat bahwa Takotak Miskumis dibuat demi meningkatkan partisipasi rakyat Jakarta, Cameo Project
secara halus melenyapkan kesan bias itu dengan meletakkan tulisan “Wrong Direction” pada
shot ini. Itu berarti, mereka berusaha netral terhadap kedua calon gubernur yang tersisa. Selain itu, parodi sosok personel band One Direction
menegaskan bahwa video ini dibuat dan ditujukan untuk masyarakat Jakarta yang modern.
4.1.6 Analisis Scene 9 Gambar 4.6
A. Analisis Leksia
Pamflet bergambar keempat talent Cameo Project dan Yosi Mokalu ditutup
oleh sepasang tangan yang menempelkan selembar pamflet baru. Pamflet tersebut memuat foto pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama di sisi kiri dan
pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di sisi kanan. Tertulis nama lengkap setiap orang di bagian bawah foto. Pasangan Jokowi-Ahok mengenakan kemeja
Universitas Sumatera Utara
kotak-kotak berwarna merah, biru, dan putih. Latar belakang foto mereka berwarna merah. Di lain pihak, pasangan Foke-Nara mengenakan kopiah hitam
dan baju koko hitam, dengan latar belakang foto berwarna oranye. Scene ini menggunakan teknik pengambilan gambar medium shot. Angle yang
digunakan adalah eye level angle. Fokus scene termasuk dalam selective focus.
Hal ini terlihat dari kaburnya latar belakang yang kontras dengan kejelasan objek utama, yaitu pamflet bergambarkan pasangan Jokowi-Ahok dan Foke-Nara. Segi
pencahayaan tergolong dalam kategori high key yang bernuansa riang dan cerah.
Warna yang digunakan adalah kategori warm yang berkesan riang.
B. Lima Kode Pembacaan
1. Kode Hermeneutika
Mengapa pamflet bergambar Yosi dan keempat pemeran lain ditutupi oleh selembar pamflet baru? Mengapa pamflet tersebut memuat foto pasangan Joko
Widodo-Basuki Tjahja Purnama dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli? Mengapa nama keempatnya tertulis tepat di bawah foto mereka masing-masing? Mengapa
pasangan Jokowi-Ahok mengenakan kemeja kotak-kotak? Mengapa kemeja tersebut berwarna merah, biru, dan putih? Mengapa latar belakang foto mereka
berwarna merah? Mengapa pasangan Foke-Nara mengenakan kopiah hitam dan baju hitam? Mengapa latar belakang foto mereka berwarna oranye?
2. Kode Proaretik
Scene ini memiliki dua fungsi. Pertama, memperkenalkan Yosi, Reza, Martin, Moreno, Jhony, dan lelaki berkopiah hitam sebagai pemeran utama video ini.
Kedua, menunjukkan bahwa video ini membahas Pilkada Jakarta tahap dua dengan Foke-Nara dan Jokowi-Ahok sebagai kandidatnya. Itulah mengapa
pamflet bergambar Foke-Nara dan Jokowi-Ahok segera ditempel di atas pamflet bergambar Yosi dan kawan-kawannya. Tulisan di bawah foto tiap kandidat
berfungsi agar penonton benar-benar mengenal sosok keempatnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Kode Simbolik
Tindakan seseorang menempelkan pamflet bergambar pasangan Foke-Nara dan Jokowi-Ahok melambangkan intensi Cameo Project untuk meninggalkan
paradigma bias mereka di video terdahulu. Hal ini karena pada video terdahulu, Cameo Project kentara sekali mendukung pasangan Jokowi-Ahok.
Teknik pengambilan gambar medium shot menciptakan kesan hubungan
personal dengan penonton. Eye level angle menciptakan kesan kesetaraan antara
pemain dan penonton. Selective focus meminta perhatian penonton tertuju pada
satu objek tertentu, yaitu pamflet bergambarkan Reza dan kawan-kawan. Pencahayaan
high key menciptakan nuansa yang riang dan cerah. Pewarnaan yang hangat memberi kesan optimis serta penuh semangat.
4. Kode Kultural
Cameo Project menginformasikan kembali kepada penonton bahwa ada dua kandidat yang bisa dipilih, yaitu pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko
Widodo-Basuki Tjahja Purnama.
5. Kode Semik
Di antara sekian banyak jumlah khalayak sasaran mereka, tidak mungkin semua berpendapat sama tentang siapa yang seharusnya memimpin Jakarta. Lewat
shot ini Cameo Project menyorot dua pasangan kandidat yang tersisa secara netral.
Universitas Sumatera Utara
4.1.7 Analisis Scene 10