Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

63 dikenalkan. Setelah dilakukan tindakan, anak tidak hanya mengenal lingkaran, segi tiga, segi empat dan persegi panjang saja tetapi juga bentuk lain seperti jajar genjang dan trapesium meskipun kedua bentuk tersebut belum dikenalkan secara mendalam. Anak juga mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak tentang ciri-ciri bentuk geometri dan contoh benda yang berbentuk geometri. Selain itu, anak mulai berani untuk berdiskusi dan bertanya apabila merasa kesulitan dalam pembelajaran maupun menjawab pertanyaan guru.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan berkolaborasi dengan guru kelompok B RA Muslimat NU Plosogede Ngluwar yang dilakukan selama lima kali pertemuan yang dibagi dalam dua siklus menunjukkan bahwa kemampuan dalam mengenal bentuk geometri pada anak kelompok B dengan memanfaatkan pembelajaran berbasis multimedia mengalami peningkatan. Pembelajaran berbasis multimedia menyajikan materi pembelajaran berupa video edukatif dengan materi macam-macam bentuk geometri dan contoh benda yang berbentuk geometri. Pada video diperlihatkan contoh benda berbentuk geometri yang ada disekitar anak sehingga anak akan lebih mudah memahami bentuk geometri yang bersifat abstrak dengan bantuan visualisasi benda-benda konkret yang sudah dikenal anak. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan saat pra tindakan, peneliti menginterpretasikan media pembelajaran yang digunakan oleh guru sebelum penelitian yaitu gambar pada majalah dan menggambar sendiri dipapan tulis sehingga bentuk geometri tidak proporsional dan memungkinkan terjadinya 64 kesalahpahaman bentuk geometri pada anak. Setelah diberikan perlakuan menggunakan pembelajaran berbasis multimedia dalam bentuk video edukatif secara berulang-ulang selama dua siklus menunjukkan bahwa kemampuan dalam mengenal bentuk geometri pada anak kelompok B mengalami peningkatan. Diketahui bahwa rata-rata persentase pada prasiklus sebesar 27,78 kemudian meningkat pada siklus I menjadi 47,22 dan pada siklus II menjadi 76,39. Hasil ini didasari oleh penilaian pada masing-masing indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan mengenal bentuk geometri. Berikut grafik peningkatan rata-rata persentase pemahaman bentuk geometri pada anak kelompok B di RA tersebut : Grafik 1. Perbandingan Rata-rata Persentase Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pada siklus I, tindakan yang diberikan kepada anak adalah dengan mengenalkan bentuk geometri berupa video edukatif yang didalamnya berisi materi nama-nama bentuk dan contoh benda berbentuk geometri. Pada pertemuan awal, guru masih menjelaskan materi dengan sekedar pengenalan nama dan ciri bentuk. Terlihat jika anak mulai antusias untuk memperhatikan materi pembelajaran, dengan melihat dan mendengarkan video. Kemudian pada pertemuan kedua, video 20 40 60 80 100 Prasiklus Siklus I Siklus II Persentase 65 yang ditayangkan masih sama pada pertemuan kedua. Hal ini bertujuan untuk memperdalam ingatan anak tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya. Video ditayangkan secara berulang-ulang kurang lebih selama 20 menit, setelah itu guru menjelaskan kembali secara lisan sesuai dengan materi yang ada didalam video tersebut. Sedangkan tindakan yang diberikan pada siklus II adalah dengan menayangkan video edukatif dengan durasi yang lebih lama dan materi bentuk geometri yang lebih banyak. Materinya berisikan nama-nama bentuk geometri yang lebih banyak ketimbang pada siklus I tetapi terfokus pada bentuk lingkaran, segi tiga, segi empat dan persegi panjang. Selain itu, contoh benda berbentuk geometri juga lebih beragam. Kemudian untuk memudahkan anak dalam memahami ciri-ciri bentuk geometri, guru menggunakan media plastisin, sedotan dan puzzle bongkar pasang. Media-media tersebut digunakan agar anak dapat melihat dan mengaplikasikan langsung ciri-ciri bentuk geometri, terutama dari kriteria jumlah sisi atau garisnya. Peneliti mengamati bahwa pada siklus I kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri secara bertahap sedikit meningkat walaupun hasilnya belum mencapai indikator keberhasilan. Kemudian pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar 70. Hal ini dilihat dari peningkatan jumlah anak yang mencapai kriteria baik pada setiap indikator selama pengamatan berlangsung. 66 Berikut rekapitulasi hasil pengamatan pada setiap indikator dengan jumlah anak yang mendapatkan kriteria baik : Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri No Indikator Prasiklus Siklus I Siklus II 1. Mengelompokkan bentuk geometri 7 11 18 2. Membedakan ciri-ciri bentuk geometri 6 10 18 3. Menyebutkan benda berbentuk geometri 7 13 19 Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh data dari pengamatan pada siklus I dimana dari sebanyak 24 anak kelompok B, terdapat 11 anak 45,84 yang mampu mengelompokkan bentuk-bentuk geometri berdasarkan warna dan bentuk. Kemudian ada 10 anak 41,67 yang mampu membedakan ciri-ciri bentuk geometri berdasarkan jumlah sisi yang dimiliki masing-masing bentuk, dan 13 anak 54,16 yang mampu menyebutkan benda-benda berbentuk geometri. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah anak yang memperoleh kriteria baik dibandingkan dengan hasil pengamatan pada prasiklus dimana pada setiap indikator, rata-rata hanya mampu diperoleh 7 anak 29,17. Selanjutnya, setelah siklus II dilakukan terdapat peningkatan jumlah anak yang meraih kriteria baik pada masing-masing indikator. Dari total 24 anak, terdapat 18 anak 75 yang mampu mengelompokkan bentuk-bentuk geometri. Kemudian pada indikator membedakan ciri-ciri bentuk geometri terdapat 18 anak 75 yang mampu membedakan ciri-ciri dengan baik, sedangkan 19 anak 79,17 mampu menyebutkan benda-benda berbentuk geometri. 67 Berikut grafik peningkatan kemampuan mengenal bentuk geometri anak kelompok B di RA Muslimat NU Plosogede Ngluwar : Grafik 2. Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Peningkatan rata-rata persentase kemampuan mengenal anak pada siklus II, salah satunya didorong oleh lamanya durasi penayangan video edukatif selama awal pembelajaran. Durasi video edukatif yang digunakan pada siklus ini lebih lama dibandingkan video yang ada pada siklus I. Video edukatif yang digunakan mempunyai durasi 8-10 menit, sehingga dalam sekali waktu proses pembelajaran, video edukatif tersebut dapat diputar sebanyak 4-5 kali. Lamanya durasi penayangan video tersebut dapat membantu anak dalam menguatkan memori atau pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Selain itu, beragamnya materi bentuk geometri yang dijelaskan pada anak juga menambah pengetahuan anak seputar bentuk geometri selain bentuk lingkaran, segi tiga, segi empat dan persegi panjang. Kemudian guru juga menggunakan media bantu seperti plastisin, sedotan dan puzzle bongkar pasang untuk memudahkan dalam menjelaskan bentuk geometri khususnya pada ciri-ciri bentuk geometri. Anak tidak hanya mendapatkan 5 10 15 20 Prasiklus Siklus I Siklus II Mengelompokkan bentuk geometri Membedakan ciri-ciri bentuk geometri Menyebutkan benda berbentuk geometri 68 penjelasan secara verbal tetapi anak bisa mengaplikasikan sendiri ciri-ciri bentuk geometri. Pembelajaran berbasis multimedia ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri. Pada hasil pengamatan kedua siklus menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri lebih baik dibandingkan sebelum dilakukannya tindakan. Guna mencapai tujuan penelitian ini, proses pembelajaran dirancang dengan menggunakan media pembelajaran baru yang belum pernah digunakan oleh guru. Peneliti dan guru secara kolaboratif menggunakan multimedia berupa video edukatif yang ditampilkan melalui layar proyektor. Penggunaan video edukatif ini memberikan pengalaman belajar yang baru bagi anak sehingga dapat memperkaya wawasan anak. Upaya untuk meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri dilakukan dengan menyelenggarakan proses pembelajaran yang menggunakan bantuan sarana-prasarana multimedia yang telah dimiliki oleh sekolah. Proses pembelajaran berlangsung selama lima kali pertemuan yang terbagi dalam dua siklus tindakan. Guna meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri, maka pengenalan materi pembelajaran bentuk geometri dilakukan secara bertahap dan secara berulang-ulang disetiap pertemuan pembelajaran. Pengulangan materi pembelajaran dengan video edukatif memberikan kesempatan kepada anak untuk menerima rangsangan belajar secara maksimal melalui sensorinya yaitu pendengaran dan penglihatan. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar pada anak usia dini bahwa anak belajar melalui sensorinya. Anak memperoleh pengetahuan 69 melalui sensori atau inderawinya, yaitu peraba, pencium, pendengar, penglihat dan perasa. Sensori anak akan merespon stimulan yang diterima Sofia Hartati, 2005: 32. Pengenalan bentuk geometri dikenalkan dengan menampilkan video edukatif yang berisi materi bentuk geometri secara visual, teks, audio dan animasi gerak. Video edukatif ini selalu ditampilkan setiap awal pembelajaran dan guru menjelaskan secara berulang-ulang sehingga pengetahuan anak mengenai bentuk geometri disetiap pertemuan semakin meningkat. Selain itu guru juga menggunakan media bantuan guna memudahkan guru dalam menjelaskan bentuk geometri khususnya dalam mengenalkan ciri masing-masing bentuk geometri. Dengan demikian, peningkatan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri ini terlihat dari hasil pengamatan pada siklus II yang telah mencapai indikator keberhasilan sehingga tindakan dihentikan pada siklus II. Pembelajaran berbasis multimedia yang dikemas dengan video edukatif dapat dilihat oleh semua anak dengan bantuan proyektor. Multimedia yang digunakan tidak hanya menampilkan visualisasi bentuk geometri saja, tetapi dilengkapi dengan verbal, audio, teks dan animasi gerak yang membantu guru dalam menjelaskan materi pada anak. Materi pembelajaran yang disajikan secara verbal, visual dan audio lebih mudah diserap dan dapat meningkatkan memori anak. Hal ini sesuai dengan Dual Coding Theory yang disebutkan oleh Paivio Reed, 2011: 155 yang menunjukkan bahwa sistem kognitif manusia terdiri dari subsistem yaitu verbal dan visual sehingga jika materi pembelajaran disajikan dengan 70 menggunakan multimedia yang menampilkan verbal dan visual dapat lebih mudah meningkatkan memori anak. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa anak telah mengenal bentuk geometri dan sesuai dengan tahap belajar geometri. Menurut Van Hiele dalam Tarigan 2006: 62 pada tahap pengenalan geometri, anak mulai mengenal suatu bentuk geometri secara keseluruhan meskipun anak belum mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk geometri yang dilihatnya. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil pengamatan dimana anak mengetahui bentuk-bentuk geometri dan baru mengenal ciri-ciri sederhana bentuk geometri dari jumlah sisinya. Selama pelaksanaan tindakan dengan dua siklus, peneliti juga mengamati keantusiasan anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran berbasis multimedia tersebut. Sebelumnya pembelajaran hanya dilakukan dengan media majalah atau gambar saja dan pembelajaran dengan menampilkan materi pada proyektor belum pernah dilakukan. Anak-anak tertarik untuk mengikuti materi pembelajaran dan meminta guru untuk mengulang-ulang video edukatif tersebut. Hal ini sesuai dengan manfaat dari penggunaan multimedia menurut Daryanto 2010: 52 bahwa multimedia dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa sehingga proses pembelajaran dapat terkendali dan mampu mencapai tujuan belajar. Selain itu, diskusi antara guru dan anak terjalin dengan baik walaupun guru harus terus mendorong anak untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis tindakan dalam meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri melalui pembelajaran 71 berbasis multimedia pada anak kelompok B RA Muslimat NU Plosogede Ngluwar terbukti dapat mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Pembelajaran berbasis multimedia dilakukan dengan menyajikan materi pembelajaran berupa video edukatif tentang bentuk geometri secara verbal, visual, teks, audio dan animasi bergerak yang menarik bagi anak sehingga mampu meningkatkan perhatian anak. Anak menjadi lebih antusias untuk memperhatikan materi pembelajaran sehingga mampu meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri. Oleh karena itu, penelitian yang telah dilakukan dirasa cukup sehingga dihentikan pada siklus II.

C. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELOMPOK B TK MUSLIMAT NU V Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Media Audio Visual Pada Kelompok B TK Muslimat NU V Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK-BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN KOTAK POS PADA Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentukbentuk Geometri Melalui Permainan Kotak Pos Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah Troketon III Pedan Tahun Pelajaran 2

1 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK-BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN KOTAK POS PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentukbentuk Geometri Melalui Permainan Kotak Pos Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah Troketon III Pedan Tahun Pelaja

0 1 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BENTUK-BENTUK GEOMETRI Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Bentuk-Bentuk Geometri pada Anak Kelompok B di TK Pertiwi Jomboran I Klaten.

0 3 15

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Bentuk-Bentuk Geometri pada Anak Kelompok B di TK Pertiwi Jomboran I Klaten.

0 1 7

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Melalui Bermain Bentuk Geometri Pada Anak Kelompok B Tk Aisyiyah Buntalan I Klaten Semester I Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Melalui Bermain Bentuk Geometri Pada Anak Kelompok B Tk Aisyiyah Buntalan I Klaten Semester I Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 1 19

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN PUZZLE DI RA AL - HIDAYAH.

0 0 26

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TK GENTUNGAN 01 MOJOGEDANG TAHUN 2015/2016.

0 0 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN DAKON GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A di TK ARUM PUSPITA TRIHARJO BANTUL.

3 49 193