23
3. Tahap Belajar Geometri
Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan pada tahap perkembangan anak dalam memahami materi bentuk. Hal ini bertujuan agar bentuk geometri dapat
dipahami anak dengan mudah. Van Hiele dalam Tarigan 2006: 62 menyatakan bahwa terdapat lima tahapan belajar anak dalam belajar geometri. Tahapan belajar
geometri tersebut diantaranya adalah: a.
Tahap Pengenalan
Pada tahap ini anak mulai mengenal suatu bentuk geometri secara keseluruhan, namun belum mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk geometri yang
dilihatnya, misalnya seorang anak yang diperlihatkan sebuah persegi panjang ia belum mengetahui jika persegi panjang tersebut mempunyai sifat atau keteratuan
tertentu. b.
Tahap Analisis Dalam tahap ini anak sudah mulai mengenal sifat-sifat yang dimiliki benda
geometri yang diamati walaupun anak belum mengerti tentang hubungan yang terkait antara suatu benda geometri dengan benda geometri yang lainnya. Anak
sudah mampu menyebutkan aturan yang terdapat pada benda geometri, seperti saat mengamati bentuk persegi panjang maka anak telah mengetahui bahwa terdapat dua
pasang sisi yang berhadapan dan kedua pasang sisi tersebut saling sejajar. c.
Tahap Pengurutan Pada tahap ini anak sudah mulai mampu melakukan penarikan kesimpulan,
namun kemampuan ini belum dikembangkan secara penuh. Anak mampu
24 mengurutkan bentuk geometri, misalnya anak sudah mengenal bahwa persegi itu
adalah jajar genjang, belah ketupat adalah layang-layang. d.
Tahap Deduksi Dalam tahap ini anak sudah mampu menarik kesimpulan secara deduktif
yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum pada hal-hal yang bersifat khusus. Anak telah mengerti pentingnya unsur-unsur yang didefinisikan.
Anak juga sudah mulai menggunakan aksioma atau postulat yang dipakai dalam pembuktian. Misalnya, anak sudah mulai memahami perlunya aksioma, asumsi,
defenisi, teorema, bukti dan dalih. e.
Tahap Akurasi Tahap ini anak mulai menyadari pentingnya ketepatan dari prinsip dasar
yang melandasi sebuah pembuktian. Misalnya anak mengetahui pentingya aksioma atau postulat geometri Eulclid. Tahap akurasi adalah tahap berpikir yang
tinggi,rumit dan kompleks sehingga hanya dapat dijangkau oleh siswa yang sudah ditingkat lanjutan atas.
Dari kelima tahap pembelajaran geometri tersebut, anak usia 5-6 tahun berada pada tahap pengenalan dan tahap analisis. Dimana anak mulai mengenal
bentuk geometri secara keseluruhan tetapi belum mampu mengetahui sifat-sifat bentuk geometri lebih dalam. Pelaksanaan pembelajaran pemahaman bentuk
geometri sebaiknya dihubungkan dengan benda-benda yang ada disekitar anak. Guru dapat membantu anak untuk menunjuk dan mencari serta mengelompokkan
benda berbentuk geometri dengan benda-benda disekitar anak, misalnya gunung dan papan rambu lalu lintas untuk menunjukkan bentuk segi tiga; keramik, papan
25 tulis, jendela untuk bentuk segi empat, dan lain-lain. Oleh sebab itu, guru dituntut
untuk lebih kreatif dalam merencanakan pembelajaran konsep geometri agar anak lebih mudah dalam memahami bentuk geometri.
D. Pembelajaran Multimedia