11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perkembangan Kognitif Anak TK B
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dengan anak lain yang berada di atas usia 8 tahun. Anak usia dini sangat dinamis, antusias dan
hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, serta seolah- olah tak pernah berhenti belajar Sofia Hartati, 2005: 8. Secara umum karakteristik
anak usia dini yang khas dijelaskan oleh Richard D. Kellough Sofia Hartati, 2005: 8-11 adalah sebagai berikut :
1. Anak Bersifat Egosentris
Anak yang mempunyai sifat egosentris cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Contohnya anak masih
berebut alat-alat mainan, menangis bila menghendaki sesuatu yang tidak dipenuhi oleh orang tuanya atau memaksakan sesuatu terhadap orang lain. Hal ini sejalan
dengan pendapat Piaget Sofia Hartati, 2005: 9 bahwa anak usia dini sedang berada pada fase transisi dari fase praoperasional ke fase operasional konkret. Pada saat
fase praoperasional, pola berfikir anak bersifat egosentris dan simbolik, sedangkan pada fase operasional konkret anak mulai menerapkan logika untuk memahami
persepsi-persepsi. Anak yang berada pada masa transisi ini masih berpikir menurut kedua pola tersebut secara bergantian atau kadang secara simultan.
2. Anak Memiliki Rasa Ingin Tahu Yang Besar
Bagi anak, dunia ini dipenuhi dengan hal-hal yang menarik dan menakjubkan sehingga menimbulkan rasa keingintahuan yang tinggi. Rasa ingin
tahu anak bervariasi sesuai dengan apa yang menarik perhatiannya. Misalnya anak
12 lebih tertarik dengan benda yang menimbulkan akibat daripada benda yang terjadi
dengan sendirinya. 3.
Anak adalah Makhluk Sosial Anak merasa senang ketika diterima dan bersama dengan teman sebayanya.
Anak senang bekerja sama dalam membuat rencana dan menyelesaikan pekerjaannya. Anak akan membangun konsep diri melalui interaksi sosial. Anak
belajar membangun kepuasan melalui penghargaan diri ketika diberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan temannya.
4. Anak Bersifat Unik
Anak merupakan individu yang unik dimana masing-masing memiliki bawaan, minat, kapabilitas dan latar belakang kehidupan yang berbeda satu sama
lain. Anak juga memiliki keunikan lain dalam hal seperti gaya belajar, minat dan latar belakang keluarga. Walaupun pola urutan umum dalam perkembangan anak
dapat diprediksi tetapi pola perkembangan dan belajarnya tetap memiliki perbedaan satu sama lain.
5. Anak Umumnya Kaya Dengan Fantasi
Anak menyukai hal-hal yang bersifat imajinatif, sehingga pada umumnya anak kaya dengan fantasi. Imajinasi anak berkembang melebihi apa yang
dilihatnya. Misalnya saat anak melihat gambar sebuah robot, maka imajinasinya berkembang bagaimana robot itu berjalan dan bertempr dan seterusnya. Anak dapat
menceritakan melebihi apa yang anak dengar dan lihat sesuai dengan imajinasi yang sedang berkembang pada pikirannya.
13 6.
Anak Memiliki Daya Konsentrasi Yang Pendek Anak sulit untuk berkonsentrasi pada suatu kegiatan dalam jangka waktu
yang lama. Anak cepat mengalihkan perhatian pada kegiatan lain, kecuali jika kegiatan tersebut menyenangkan, bervariasi dan tidak membosankan. Pembelajaran
dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang bervariasi dan menyenangkan sehingga tidak membuat anak terpaku di tempat dan menyimak
dalam jangka waktu lama. 7.
Anak Merupakan Masa Belajar Yang Paling Potensial Pada masa anak usia dini, anak mengalami berbagai pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat cepat dan pesat pada berbagai aspek. Seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu, anak
membutuhkan stimulasi dan rangsangan dari lingkungannya. Pembelajaran pada masa ini mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak mencapai tahapan
sesuai dengan tugas perkembangannya. Setiap anak memiliki periode perkembangan yang menunjukkan ciri-ciri
atau karakteristik perilaku tertentu. Karakteristik perkembangan anak adalah tugas perkembangan pada suatu periode yang harus dicapai dan dikuasai oleh seorang
anak. Anak yang mampu mencapai tugas perkembangan pada periode tertentu maka anak memperoleh dasar penguasaan perkembangan pada periode berikutnya.
Menurut Sofia Hartati 2005: 18 tugas perkembangan tersebut meliputi berbagai karakteristik perilaku pada masing-masing aspek perkembangan yaitu nilai, agama
dan moral, sosial emosional, fisik motorik, bahasa serta kognitif. Oleh karena
14 penelitian ini fokus pada kemampuan matematis yang menjadi bagian dari kognitif,
maka karakteristik perkembangan kognitif akan lebih ditonjolkan. Menurut Soemiarti Patmonodewo 1995: 24 kognitif merupakan
pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati yang menunjukkan tingkah laku orang untuk memperoleh pengetahuan. Perkembangan kognitif pada anak
menunjukkan perkembangan dari organ berpikir anak. Kemampuan anak dalam mengkoordinasi berbagai cara berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah
digunakan sebagai tolok ukur pertumbuhan kecerdasan. Perkembangan kognitif dinyatakan dengan pertumbuhan kemampuan merancang, mengingat dan mencari
penyelesaian masalah yang dihadapi. Piaget Soemiarti Patmonodewo, 1995: 24 menjelaskan tahapan
perkembangan kognitif yang terdiri dari tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahapan operasional konkret dan tahapan operasional formal. Tahapan-tahapan
perkembangan tersebut berkaitan dengan pertumbuhan kematangan dan pengalaman anak. Pada masa anak prasekolah, perkembangan kognitif mencapai
pada tahapan praoperasional, dimana anak menggunakan fungsi simbolik. Anak mampu mengingat kembali simbol-simbol dan membayangkan benda yang tidak
nampak secara fisik. Pada tahap ini anak belum menguasai operasi mental secara logis. Setiap anak memiliki cara berpikirnya sendiri. Rita Eka Izzaty, dkk 2008:
88 menjelaskan beberapa ciri berpikir anak pada tahap praoperasional ini antara lain:
a. Anak mulai menguasai fungsi simbolis; sehingga anak mampu bermain pura-
pura dan penguasaan bahasa menjadi semakin sistematis.
15 b.
Terjadi tingkah laku imitasi; anak suka peniruan terutama pada kakak atau teman yang lebih besar usianya.
c. Cara berpikir anak egosentris; yaitu suatu ketidakmampuan untuk membedakan
antara perspektif seseorang dengan perspektif orang lain. d.
Cara berpikir anak centralized yaitu berpusat pada satu dimensi saja. e.
Berpikir tidak dapat dibalik; operasi logis anak belum dapat dibalik. f.
Berpikir terarah statis; anak tidak pernah memperhatikan dinamika proses terjadinya sesuatu.
Oleh karena perkembangan kognitif pada anak usia prasekolah adalah memasuki tahap praoperasional maka pengembangan kognitif harus disesuaikan
dengan cara berpikir anak. Kognitif yang dinyatakan dengan pertumbuhan kemampuan merancang, mengingat dan mencari penyelesaian masalah yang
dihadapi. Sedangkan praoperasional anak ditunjukkan dengan anak menggunakan fungsi simbolik. Anak mampu mengingat kembali simbol-simbol dan
membayangkan benda yang tidak nampak secara fisik. Dengan demikian, guru harus menyediakan proses dan media pembelajaran yang sesuai dengan cara
berpikir anak yang simbolis, terutama dalam pengenalan bentuk geometri.
B. Matematika Anak Usia Dini