144
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kompetensi menggambar proporsi tubuh wanita melalui model pembelajaran grup investigasi Pada
kelas X di SMK Negeri 1 Sewon, dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran group investigation dalam kompetensi menggambar
proporsi tubuh wanita Pada kelas X di SMK Negeri 1 Sewon dilaksanakan dalam 2 siklus. Model pembelajaran ini terdiri dari beberapa tahap antara lain: Pendahuluan
Guru memotivasi siswa untuk membuka interaksi dengan siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran menggambar proporsi tubuh wanita. Mengidentifikasi masalah,
pada tahap ini siswa menganalisis gambar pose tubuh wanita. Mengumpulkan data, siswa menggambar proporsi tubuh dengan pose sesuai dengan hasil analisis
gambar yang di tentukan oleh guru. Melakukan pemecahan masalah, siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing dalam menganalisis gambar pose agar
sesuai dengan langkah-langkah menggambar proporsi tubuh yang benar untuk kemudian di presentasikan didepan kelas. Tahap penutup, siswa dibantu guru untuk
mengevaluasi hasil dari gambar proporsi tubuh wanita dengan pose masing-masing kelompok. Pada siklus 2 pembelajaran telah berjalan dengan lancar, siswa dapat
menerapkan setiap tahap model pembelajaran group
145 investigation dengan baik, sehingga kompetensi siswa dalam menggambar proporsi
tubuh wanita telah mencapai KKM. 2. Peningkatan kompetensi siswa dengan penerapan model pembelajaran group
investigation pada pencapaian kompetensi menggambar proporsi tubuh wanita di SMK Negeri 1 Sewon telah terbukti dalam pelaksanaan penelitian ini. Hal ini dapat
dibuktikan dengan peningkatan pencapaian kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 75, dari 33 siswa pencapaian kompetensi pada pra siklus 53,1
atau 17 siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal, dan pada siklus pertama setelah dikenai tindakan melalui model pembelajaran grup investigasi pencapaian
hasil belajar siswa meningkat 21 siswa atau 26 siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan pada siklus kedua pencapaian kompetensi siswa meningkat
lagi sebesar 20 atau seluruh siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal menjadi 100 atau 33 siswa. Peningkatan ini sesuai dengan kriteria keberhasilan
tindakan yang ingin dicapai yaitu jumlah siswa yang dapat mencapai kompetensi dasar minimal 75 dari jumlah instruksional yang harus dicapai. Hal ini membuktikan
bahwa model pembelajaran grup investigasi dapat meningkatkan kompetensi menggambar proporsi tubuh wanita di SMK Negeri 1 Sewon.
B. Implikasi Penelitian