Identifikasi Masalah Batasan Masalah

22 fasilitator atau konsultan dalam pembelajaran. Kedua, pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerja sama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang. Ketiga, pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi. Keempat, adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Dengan pertimbangan itu peneliti berharap dapat meningkatkan kompetensi menggambar proporsi tubuh wanita dengan pose melalui model pembelajaran kooperatif di SMK Negeri 1 sewon, Bantul pada mata pelajaran menggambar busana. Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang bersangkutan. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan kompetensi belajar yang baik karena setiap orang menginginkan peningkatan kompetensi belajar yang tinggi, baik siswa, guru, sekolah, maupun orang tua hingga masyarakat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat ditemukan beberapa masalah diantaranya ; 1. Kompetensi siswa dalam menggambar proporsi tubuh wanita belum tercapai sesuai KKM. 2. Siswa yang belum tuntas KKM yaitu 45 atau 17 dari 33 siswa yang mengatakan bahwa mereka sebenarnya tidak paham dengan yang disampaikan oleh guru, tetapi mereka lebih memilih bertanya kepada temannya dari pada dengan guru. 23 3. Proses pembelajaran menggambar proporsi tubuh wanita menggunakan model pembelajaran yang monoton. Siswa hanya diberikan kebebasan untuk bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan oleh guru sehingga model pembelajaran yang digunakan guru masih kurang menggugah daya pemikiran siswa. 4. Peran guru masih dominan sehingga siswa kurang memaksimalkan segala kemampuannya untuk mengembangkan hasil karyanya. Sehingga diperlukan penerapan model pembelajaran dengan belajar bekerja sama, bertanggung jawab dan memberikan pengalaman belajar yang baik. 5. Pada proses pembelajaran menggambar busana pada kompetensi menggambar proporsi tubuh wanita siswa tidak tampak terlihat aktif. 6. Kompetensi menggambar proporsi tubuh wanita merupakan salah satu kompetensi yang harus dicapai siswa pada mata pelajaran menggambar busana.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, nampak bahwa permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini cukup banyak. Sehingga diperlukan adanya pembatasan masalah. Permasalahan yang akan diteliti dibatasi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada kompetensi menggambar proporsi tubuh wanita mata pelajaran menggambar busana di SMK Negeri 1 Sewon. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yang belum digunakan oleh guru sebelumnya, sehingga dalam menyampaikan materi 24 pelajaran menggambar busana yang kurang menarik merupakan salah satu permasalahan yang di hadapi di SMK Negeri 1 Sewon. Proses pembelajaran di kelas masih didominasi dengan model ceramah tanpa didukung model pembelajaran yang bervariasi. Untuk itu, perlu dicari solusinya agar kondisi tersebut tidak terjadi terus menerus karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa kurang optimal. Metode pembelajaran ini dipilih dengan pertimbangan diharapkan peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan mereka secara mandiri dan berkelompok. Sehingga kompetensi pada materi menggambar proporsi tubuh wanita belum tercapai sesuai dengan tuntutan nilai KKM, dengan demikian pada penelitian ini akan dibatasi pada peningkatan kompetensi menggambar proporsi tubuh wanita dengan model pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran menggambar busana.

D. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH WANITA DEWASA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 5 25

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN CHART DAN JOB SHEET PROPORSI TUBUH WANITA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA DI SMK MARSUDIRINI MARGANINGSIH SURAKARTA.

0 0 183

PENGEMBANGAN MODUL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH WANITA DEWASA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA PADA SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 2 PIYUNGAN.

8 94 200

PENGEMBANGAN BUKU AJAR “MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH: TIPE NATURAL” PADA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA DI SMKN 1 GEGERBITUNG SUKABUMI JAWA BARAT.

0 2 184

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH WANITA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA.

1 3 250

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

28 312 258

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

1 1 258

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK SISWA X BUSANA SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI.

0 0 179

PENGEMBANGAN MODUL PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR BUSANA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

38 504 304

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KOMPETENSI MENGGAMBAR SECARA KERING MENGGUNAKAN MEDIA JOB SHEET PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA KELAS X DI SMK PEMBANGUNAN PACITAN.

0 8 150